Bu Ema guru kelas III SDN Karang Mulya ingin mencoba pendekatan terpadu lintas kurikulum/lintas bidang studi yaitu bidang
studi atau mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan Kerajinan Tangan.
Jumlah siswa kelas III sebanyak
48 orang dengan tingkat kecerdasan yang relatif sama. Sikap atau perkembangan jiwa mereka pun
wajar-wajar saja, tidak ada yang memiliki keistimewaan atau keluarbiasaan.
Hasil
belajar yang diharapkan dari pembelajaran terpadu tersebut adalah siswa
menunjukkan kemampuan :
1.
Membacakan puisi 'Kembang Sepatu' dengan baik ;
2.
Menceritakan/menjelaskan isi puisi 'Kembang Sepatu';
3.
Menjelaskan bagian-bagian yang terdapat pada kembang sepatu ;
4. Membuat kembang sepatu
dari kertas krep.
Di dalam perencanaan (RP) Bu Ema
menyediakan waktu untuk proses pembelajaran ini selama 3 kali pertemuan dengan
rincian sebagai berikut:
Mata pelajaran Bahasa
Indonesia 4 jam pelajaran @35 menit, mata pelajaran IPA X 4 jam pelajaran @35 menit, dan mata
pelajaran Kerajinan tangan X 2 jam pelajaran @35 menit.
Alat peraga/media dan sumber
pembelajaran sudah disiapkan dengan baik, siswa hanya diminta untuk menyiapkan
sendiri alat-alat yang diperlukan untuk membuat hasil kerajinan tangan berupa
kembang sepatu.
Setelah waktu yang
ditetapkan habis (3 × pertemuan), ternyata apa yang direncanakan oleh Bu Ema tidak seluruhnya dapat
dicapai, yaitu tidak seluruh siswa memperoleh skor pembacaan puisi, tidak ada
seorang pun siswa yang dapat menyelesaikan hasil kerajinan tangan berupa
kembang sepatu.
1.
Analisislah kasus di atas, temukan 4 masalah pembelajaran yang terdapat di
dalamnya!
2.
Berikan alasan atas hasil analisis Anda!
3.
Kemukakan alternatif pemecahannya!
Petunjuk pelacakan masalah!
1.
Bacalah dengan cermat wacana yang
tersedia
(kasus).
2. Tampilkanlah skema Anda tentang
pendekatan
pembelajaran terpadu lintas kurikulum/bidang studi.
3.
Perhatikan kelemahan yang tidak
disadari oleh Bu Ema datam melaksanakan pembelajaran secara terpadu.
Pedoman Penskoran
No
|
Aspek/Konsep yang dinilai
|
Skor
|
1
|
Alternatif Jawaban (4 dari 5 yang
tersedia)
Hasil
analisis menunjukkan bahwa masalah-masalah yang terdapat pada kasus adalah :
a.
Mengapa proses pembelajaran
yang dilaksanakan Bu Ema tidak selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan
atau direncanakan?
b. Mengapa tidak seluruh siswa
mendapat kesempatan dalam pengukuran/penilaian hasil belajar puisi?
c. Mengapa seluruh siswa tidak
dapat menyelesaikan tugasnya membuat kembang sepatu?
d. Bagaimana cara Bu Ema
mengelola/mengorganisasikan
kelas dalam
pembelajaran terpadu?
e. Bagaimana cara Bu Ema memberi
contoh dan menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam membuat kembang sepatu dari kertas?
|
12
(4x3)
|
2
|
Alasan Perumusan Masalah
(menunjang/memperkuat jawaban)
Pada paragraph terakhir tergambar kelemahan Bu Ema dalam proses pembelajaran,
yaitu :
a.
Proses pembelajaran tidak
selesai sesuai waktu yang ditetapkan.
b. Proses pengukuran/penilaian
hasil belajar puisi tidak tuntas (tidak seluruh siswa
mendapat kesempatan untuk mengukur hasil belajarnya) .
c. Hasil belajar kerajinan tangan membuat kembang
sepatu dari kertas tidak selesai.
d.
Waktu yang lersedia untuk
melaksanakan pembelajaran sudah tepat, namun Bu Ema kurang dapat mengelola kelas pembelajaran
terpadu dengan baik.
e.
Diduga terdapat beberapa
kendala dalam
melaksanakan pembelajaran kerajinan tangan, seperti contoh/demonstrasi pembuatan
kembang sepatu yang kurang jetas atau persiapan alat yang diperlukan kurang
baik.
|
12
(3x4)
|
3
|
Alternatif pemecahan Masalah
Pemecahan
masalah didasari permasalahan yang dimunculkan, yaitu :
a. Datlam menyusun perencanaan,
guru harus memperhitungkan waktu dengan tepat. Mulai
dari
membuka pelajaran, menyajikan
materi pelajaran, menutup pelajaran dan melaksanakan
evaluasi, terlebih-lebih tes perbuatan. Jumlah siswa
menjadi faktor yang harus diperhitungkan.
b. Dalam pembelajaran terpadu,
pembahasan tidak terputus pada satu
mata pelajaran sehingga evaluasi dapat berlangsung selama proses pembelajaran
terpadu masih berlangsung sehingga seluruh siswa dapat diukur hasil
belajarnya.
c.
Terdapat banyak kemungkinan
yang menjadi penyebab tidak selesainya siswa dalam membuat kembang sepatu dari kertas krep, antara lain :
1) siswa menggunakan alat (gunting,
penggaris, lem, dan lain-lain) secara bergantian ;
2) jumlah siswa yang lerlalu
banyak (48 orang) menyulitkan guru dalam membimbing siswa satu per satu ;
3)
guru sendiri kurang terampil membuat kembang
sepatu dari
kertas,
d. Dalam mengelola kelas
dengan pendekalan terpadu, guru harus pandai
mengelola/mengorganisasikan kelas, seperti mengelompokkan siswa, melaksanakan
tes perbuatan secara kelompok, dan memberi tugas.
e. Bila guru kurang terampil membuat karya kerajinan maka dapat dilakukan altenatif jalan keluarnya yaitu :
1) guru berlatih/belajar terlebih dahulu sehingga siswa
tidak mengalami kesulitan pada
waktu guru
memberi penjelasan kepada siswa,
2)
membawa nara sumber untuk membantu
menjelaskan cara kerja (membuat kembang sepatu).
3) tidak memberi tugas
secara individual, melainkan harus secara berkelompok.
|
16
(4x4)
|
Total Skor
|
40
|
No comments:
Post a Comment