MODUL 1
PROFESI KEGURUAN DALAM MENGEMBANGKAN SISWA
Kegiatan Belajar 1 :
Apa, Mengapa, dan bagaimana Pekerjaan Profesi
Profesi adalah
suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan/menuntut keahlian (expertise),
menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian
diperoleh dari Lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan
kurikulum yang dapat dipertanggungjawabkan.
Profesi : Suatu jabatan atau pekerjaan yang
menuntut keahlian dari para anggotanya
Profesional:menunjukan penampilan seseorang yang sesuai
dengan tuntutan yang seharusnya dan menunjuk pada orang itu sendiri.
Profesionalisme:Menunjuk pada (a)derajat penampilan seseorang
sebagai personal tinggi,rendah,sedang,(b)sikap komitmen anggota profesi untuk
bekerja berdasarkan standar yang paling ideal dari kode profesinya
Profesionalisasi:Menunjuk pada proses menjadikan seseorang
sebagai profesional.
Profesionalitas
:menunjuk pada kualitas atau sikap pribadi individu terhadap suatu pekerjaan
Ciri profesi yaitu :
1. Ada
standar kerja yang baku dan jelas
2. Ada
lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi dengan
standar
kualitas akademik yang bertanggung jawab
3. Adanya
organisasi profesi
4. Adanya
etika dan kode etik profesi
5. Sistem
imbalan
6. Pengakuan
dari masyarakat(Rochman Natawidjaya)
Omstein dan Levine ciri-ciri profesi antara lain :
1. Melayani masyarakat,
merupakan karier sepanjang hayat
2. Memerlukan bidang ilmu dan
keterampilan tertentu di luar jangkauan khalayak ramai (tidak semua orang dapat
melakukannya)
3. Menggunakan hasil
penelitian dam aplikasi dari teori ke praktik
4. Memerlukan pelatihan
khusus dengan waktu yang panjang
5. Terkendali berdasarkan
lisensi baku dan atau mempunyai persyaratan masuk
6. Otonomi dalam membuat
keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu
7. Menerima tanggung jawab
terhadap keputusan yang diambil dan unjuk kerja yang ditampilkan yang
berhubungan dengan layanan yang diberikan
8. Mempunyai komitmen
terhadap jabatan dan klien: dengan penekanan terhadap layanan yang diberikan
9. Menggunakan administrator
untuk memudahkan profesinya; relatif bebas dari supervisi dalam jabatan
10. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi
sendiri
11. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok
elite untuk mengetahui dan mengakui keberhasilan anggotanya
12. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal
yang meragukan atau menyangsikan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan
13. Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari
public dan kepercayaan dari setiap anggotanya
14. Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi
Menurut Sanusi, et. al (1991) ciri-ciri utama suatu profesi antara lain:
1. Suatu jabatan yang
memiliki fungsi dan signifikasi social yang menentukan
2. Jabatan yag menuntut
keahlian/keterampilan tertentu
3. Keterampilan/keahlian yang
dituntut jabatan itu dapat melalui pemecahan masalah dengan menggunakan teori
dan metide ilmiah
4. Jabtan itu berdasarkan
batang tubuh disiplin ilmu yang jelas, sistematik, dan eksplisit yang bukan
anya pendapat khayalak umum
5. Jabatan itu memerluakan
pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang cukup lama
6. Proses pendidikan untuk
jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai professional
itu sendiri
7. Dalam memberikan layanan
kepda masyarkat anggota profesi itu berpegang teguh pada kode etik yang
dikontrol oleh organisasi profesi
8. Tiap anggota profess
mempunyai kebebasan dalam judgment terhadap permasalahan
profesi yang dihadapinya
9. Dalam praktiknya melayani
masyarakat, anggota profess otonom dan bebas dari campur tangan orang luar
10. Jabatan ini mempunyai prestise yang tinggi dalam
masyarakat, dan karenanya memperoleh imabalan yang tinggi pula
Menurut Robert W. richey (1974) ciri-ciri profesi adalah :
1. Lebih mementingkan
pelayanan kemanusiaan yang ideal dari pada pelayanan pribadi
2. Seorang pekerja
professional, secara relative memerlukan waktu yang panjang untuk mempelajari
konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus untuk mendukung
keahliannya
3. Memiliki kialifikasi
tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu mengikuti perembangan
dalam pertumbuhan jabtan
4. Memiliki kode etik yang
mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap serta cara kerja
5. Membutuhkan suatu kegiatan
intelektual yang tinggi
6. Adanya organisasi yang
dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin diri dalam profesi, serta
kesejahteraan anggotanya
7. Memberi kesempatan untuk
kemajuan, spesialisasi dan kemandirian
8. Memandang profesi sebagai
suatu karier hidup (a live career) dan menjadi seorang anggota yang
permanen
Menurut D. Westby Gibson (1965) ciri-ciri keprofesian adalah sebagai berikut :
1. Pengakuan oleh massyarakat
terhadap pelayanan tertentu yang hanya dapat dilakukan oleh kelompok pekerja
yang dikategorikan sebagai suatu profesi
2. Dimilikinya sekumpulan
bidang ilmu yang menjadi landasan sejumlah teknik dan prosedur yang unik
3. Diperlukannya persiapan
yang sengaja dan sistematis sebelum orang mampu melaksanakan suatu pekerjaan
professional
4. Dimilikinya suatu
mekanisme untuk menyaring sehingga mereka yang dianggap kompeten yang
diperbolehkan bekerja untuk lapangan tertentu
5. Dimilikinya organisasi
professional yang disamping melindungi kepentingan anggotanya dari saingan
kelompok luar, juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada
masyarakat, termasuk tindak etis professional pada anggotanya
Dapat
disimpulkan bahwa ciri-ciri profesi yaitu:
1. Memiliki standar unjuk
kerja yang baku/memiliki aturan yang jelas tentang yang dikerjakan.
2. Anggota profesinya
memperoleh pendidikan tinggi yang memberikan dasar pengetahuan yang
bertanggungjawab
3. Memiliki lembaga
pendidikan khusus yang menghasilkan tenaga profesi yang dibutuhkan
4. Memiliki organisasi
profesi yang memperjuangkan hak-hak anggotanya serta bertanggung jawab untuk
meningkatkan profesi yang bersangkutan
5. Adanya pengakuan dari
masyarakat
6. Adanya sistem imbalan
7. Memiliki kode etik yang
mengatur setiap anggota profesi.
Kegiatan Belajar 2 :
Pengertian dan Ciri-ciri Profesi Keguruan
Profesi guru adalah suatu profesi yang utuh, dan banyak orang
berpendapat bahwa guru hanya jabatan semiprofessional atau profesi yang baru
muncul (emerging profession) karena belum semua ciri-ciri dapat
memenuhi.
Menurut Amitai Etzioni guru adalah jabatan semiprofesional ,karena
1.Pendidikan
prajabatan guru relatif pendek
2.Kurangnya
pengetahuan yang spesifik
3.Otonomi yang kurang
dan kontrol dari luar kurang kuat
Menurut Sanusi et. al. (1991:23) terdapat enam asumsi yang melandasi perlunya
profesionalisasi dalam pendidikan, antara lain :
1. Subjek pendidikan adalah
manusia yag memiliki kemauan, pengetahuan, emosi, dan perasaan dan dapat
dikembangkan sesuai dengan potensinya; pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai
kemanusiaan yang menghargai martabat manusia
2. Pendidikan dilakukan
secara internasional, yakni sadar bertujuan maka pendidikan menjadi normatif
yang diikat oleh norma-norma dan nilai-nilai yang baik secara universal
3. Teori-teori pendidikan
merupakan jawaban kerangka hipoetesis dalam menjawab permasalahan pendidikan
4. Pendidikan bertolak dari
asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia mempunyai potensi yang baik untuk
berkembang
5. Inti pendidikan terjadi
dalam prosesnya
6. Sering terjadi dilema
antara tujuan utama pendidikan
Winarno Surachmad mengemukakan bahwa Sebuah profesi dalam
artinya yang umum adalah bidang pekerjaan dan pengabdian tertentu,yang
karena hakikat dan sifatnya membutuhkan persyaratan dasra ,ketrampilan
teknis,dan sikap kepribadian tertentu
Kompetensi yang harus
dimiliki guru professional, antara lain :
1. Kompetensi Profesional, memiliki
pengetahuan yang luas serta dalam dari subjek matter (bid.studi) serta
penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu
memilih metode dalam proses belajar mengajar
2. Kompetensi Personal,
memiliki sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumber
identifikasi bagi subjek,dengan kata lain patut diteladani.
3. Kompetensi Sosial,
memnunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial
4. Kemampuan memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya yang mengutamakan nilai kemanusiaan dari pada
nilai material
Apabila guru telah
memiliki kompetensi tsb,maka guru memiliki hak profesional karena:
1. Mendapat pengakuan dan
petlakuan hukum terhadap batas wewenang keguruan
2. Memiliki kebebasan untuk
mengambil langkah2 interaksi edukatif
3. Menikmati kepemimpinan
teknis dan dukungan pengelolaan yang efektif dan efisien
4. Menerima perlindungan dan
penghargaan terhadap usaha dan prestasi yang inovatif dalam pengabdianya
5. Menghayati kebebasan mengembangkan
kompetensi profesionalnya secara individual maupun institusional
Ciri-ciri
profesionalisasi jabatan guru menurt Robert W. richey (1974) antara lain :
1. Para guru akan bekerja
hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusiaan daripada usaha untuk
kepentingan pribadi
2. Para guru secara hukum
dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan lisensi mengajar
serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota organisasi guru
3. Para guru dituntut untuk
memiliki pemahaman serta keterampilan tinggi dalam hal bahan mengajar, metode,
anak didik, dan landasan kependidikan
4. Para guru dalam organisasi
professional, memiliki publikasi professional yang daapat melayani para guru, sehingga
tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti perkembangan yang terjadi
5. Para guru diusahakan untuk
selalu mengikuti kursus, workshop, seminar, konvensi serta terlibat secara luas
dalam berbagai kegiatan in service
6. Para guru diakui sepenuhnya
sebagai suatu kareir hidup
7. Para guru memiliki nilai
dan etika yang berfungsi secara nasional maupun local
Khusus untuk jabatan
guru menurut National
Education Assotiaon (NEA) (1948) menyarankan ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Jabatan yang melibatkan
intelektual
2. Jabatan yang menggeluti
batang tubuh ilmu yang khusus
3. Jabatan yang memerlukan
persiapan latihan yang lama
4. Jabatan yang memerlukan
latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
5. Jabatan yang menjanjikan
kareir hidup dan keanggotaan yang permanen
6. Jabatan yang menentukan
bakunya sendiri
7. Jabatan yang mementingkan
layanan diatas keuntungan pirbadi
8. Jabatan yang mempunyai
organisasi professional yang kuat dan terjalin rapat
Kode etik Guru Indonesia
dalam Kongres PGRI pada tahun 1973 pada Kongres ke XIII di jakarta ,dan
disempurnakan pada kongres ke XVI tahun 1989 di jakarta.
Tujuan kode etik
profesi adalah untuk kepentingan anggota dan organisasi profesi itu sendiri,
yaitu antara lain untuk :
1. Menjunjung tinggi martabat
profesi
2. Menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggotanya
3. Meningkatkan pengabdian
para anggota profesi
4. Meningkatkan mutu profesi
5. Meningkatkan mutu
organisasi profesi
Kegiatan Belajar 3 :
Latar Belakang dan Ruang Lingkup Profesi Keguruan
Jabatan guru dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan tenaga guru.
Kebutuhan ini meningkat dengan adaanya lembaga pendidikan yang menghasilkan
calon guru untuk menghasilkan guru yang professional. Pada masa sekarang ini
LPTK menjadi satu-satunya lembaga yang menghasilkan guru.
PGRI didirikan di Surakarta pada tanggal 25 November 1945,
sebagai perwujudan aspirasi guru Indonesia dalam mewujudkan cita-cita
perjuangan bangsa (Hermawan S., 1989). Salah satu tujuan PGRI adalah mempertinggi
kesadaran, sikap, mutu dan kegiatan profesi guru seta meningkatkan
kesejahteraan mereka (Basuni,
1986).
Selanjutnya terdapat 4
misi uatama PGRI, antara lain :
1. Misi politis/ideologis
2. Misi
persatuan/organisatoris
3. Misi profesi
4. Misi kesejahteraan
Selain PGRI ada
organisasi resmi lain, antara lain :
MGMP organisasi yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu dan profesionalisasi dari guru dalam
kelompoknya masing-masing
1. ISPI
(Ikatan Sarjana Pendidikan)
2. IPBI
(Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia)
3. HISAPIN
(Himpunan Sarjana Administrasi Pendidikan Indonesia)
4. HSBI
(Himpunan Sarjana Bahasa Indonesia)
Peranan profesi guru
mencakup 3 bidang layanan :
1.layanan
instruksional
2.layanan
administrasi
3.layanan
bantuan akademik sosial pribadi.
Secara konseptual dam
umum, ruang lingkup kerja guru itu mencakup aspek-aspek :
1. Kemampuan professional
a. Penguasaan
materi pelajaran
b. Penguasaan
dan penghayatan atas wawasan kependidikan dan keguruan
c. Penguasaan
proses pendidikan,keguruan dan pembelajaran
2. Kemampuan sosial,
kemampuan menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja
Dan lingkungan sekitar pada
waktu membawakan tugasnya sebagai guru.
3. Kemampuan personal
(pribadi),mencakup:
a.Penampilan sikap yang
positif terhadap keseluruhan tugasnya/situasi
pendidikan/unsur-unsurnya sebagai
guru
b.Pemahaman penghayatan dan
penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut
oleh guru
Keandalan seorang yang
professional dapat dilihat dari berbagai segi berikut ini :
1. Mengetahui, memahami dan
menerapkan apa yang harus dikerjakan
2. Memahami mengapa dia harus
melakukan pekerjaan itu
3. Memahami serta menghormati batas-batas
kemampuan dan kewenagan profesinya dan menghormati profesi lain
4. Mewujudkan pemahaman dan
penghayatannya itu dalam perbuatan mendidik, mengajar dan melatih
Ruang lingkup profesi
guru dibagi dalam 2 (dua) gugus, yaitu :
a. Gugus pengetahuan
dan penguasaan teknik dasar professional
1.Pengetahuan tentang
disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan studi (stuctur,concept and ways
of knowing)
2.Penguasaan bidang
studi sebagai objek belajar
3.pengetahuan tentang
karakteristik/perkembangan belajar
4.pengetahuan tentang
berbagai model teori belajar
5.Pengetahuan dan
penguasaan berbagai proses belajar,dll
b. Gugus kemampuan
professional,mencakup:
1.Merencanakan program
belajar mengajar
-Merumuskan
tujuan intruksional
-Menguraikan
deskripsi satuan bahasan
-Merancang
kegiatan belajar mengajar
-Memilih
media dan sumber belajar
-Menyusun
instrumen evaluasi
2.Melaksanakan dan memimpin
proses belajar mengajar
-memimpin
dan membimbing proses belajar mengajar
-mengatur
dan mengubah suasana belajar mengajar
-menetapkan
dan mengubah urutan kegiatan belajar
3.Menilai kemajuan belajar
-memberikan
skor atas hasil evaluasi
-mentranformasikan
skor menjadi nilai
-menetapkan
ranking
4.Menafsirkan dan
memanfaatkan berbagai informasi hasil penilaian dan penelitian untuk memecahkan
masalah profesional kependidikan.
Profil kemampuan dassar
guru yang harus dimiliki sebagai seorang profesional ,yaitu:
(1)Menguasai bahan
a.menguasai
bahan bidang studidalam kurikulum sekolah’
b.menguasai
bahan pendalaman bidang studi
(2)Mengelola program
belajar mengajar
a.Merumuskan
tujuan instruksional
b.Mengenal
dan dapat menggunakan metode mengajar
c.Memilih
dan menyusun prosedur instruksional yang tepat
d.Melaksanakan
program belajar mengajar
e.Mengenal
kemampuan (entry behavior) anak didik
f.Merencanakan
dan melaksanakan pengajaran remedial
(3)Mengelola kelas
a.Mengatur
tata ruang untuk pengajaran
b.Menciptakan
iklim belajar
c.Menciptakan
disiplin keras
(4)Menggunakan media /
sumber
a.Mengenal
dan memilih menggunakan media
b.membuat
alat bantu pelajaran
c.menggunakan
laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar
d.mengembangkan
laboratorium
e.menggunakan
perpustakaan dalam proses belajar mengajar
f.Menggunakan
micro teaching unit
(5)menguasai landasan
kependidikan
(6)Mengelola interaksi
belajar mengajar
(7)Menilai prestasi
siswa untuk kependidikan pengajaran
(8)Melaksanakan
program pelayanan bimbingan dan konseling
a.mengenai
fungsi dan program pelayanan bimbingan
b.Menyelenggarakan
program pelayanan bimbingan
(9)Menyelenggarakan
administrasi sekolah
(10)Memahami prinsip
dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran
MODUL 2
Kompetensi Kepribadian, Sosial, dan
Profesional Guru
Kegiatan Belajar 1 :
Kompetensi Kepribadaian Guru
Kompetensi kepribaian adalah kompetensi yang berkaitan dengan
perilaku guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga
terpancar dalam perilaku sehari-hari,dan berisi sikap(attitude),nilai(value),dan
kepribadian(personality)
Fungsi utama seorang guru adalah sebagai teladan bagi
murid-muridnya dan hal ini dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro dalam sistem Amongnya
yaitu Ing ngarso sungtulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani artinya
guru harus menjadi contoh dan teladan, membangkitkan motif belajar siswa serta
mendorong/memberikan motivasi dari belakang.
Seorang guru harus mampu berkaca pada diri sendiri,bukan satu
pribadi tetapi ada 3,yaitu:
1.Saya dengan konsep diri saya(self concept)
2.Saya dengan ide diri saya (self idea)
3.Saya dengan realita diri saya(self reality)
Kemampuan pribadi guru
menurut Sanusi:
1.Penampilan
sikap yang positif terhadap segala tugasnya dan terhadap keseluruhan situasi
pendidikan beserta unsur-unsurnya
2.Pemahaman
,penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang
guru
3.Penampilan upaya
untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswa
Beberapa kompetensi
kepribadaian guru, antara lain sebagai berikut :
1. Beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Percaya kepada diri
sendiri
3. Tenggang rasa dan toleran
4. Bersikap terbuka dan
demokratis
5. Sabar dalam menjalani
profesi keguruannya
6. Mengembangkan diri bagi
kemajuan profesinya
7. Memahami tujuan pendidikan
8. Mampu menjalin hubungan
insani
9. Memahami kelebihan dan
kekurangan diri
10. Kreatif dan inovatif dalam berkarya
Dalam
hal pengembangan kompetensi pribadi ,menurut BP3K,guru haris memiliki:
1. Pengetahuan tentang
tatakrama sosial dan agamawi
2. Pengetahuan tentang
kebudayaan dan tradisi
3. Hakikat demokrasi dan
makna demokrasi Pancasila
4. Apresiasi dan ekspresi
estetika
5. Kesadaran kewarganegaraan
dan kesadaran sosial yang dalam
6. Sikap yang tepat tentang
ilmu pengetahuan kerja
7. Menjunjung tinggi martabat
manusia
Kegiatan Belajar 2 :
Kompetensi Sosial Guru
Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk memahami
dirinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu
mengambangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga Negara.
Fungsi kompetensi sosial guru adalah sebagai berikut :
1. Motivator dan Inovator
dalam Pembangunan Pendidikan
2. Perintis dan Pelopor
Pendidikan
3. Penelitian dan Pengkajian
Ilmu Pengetahuan
4. Pengabdian
Achmad sanusi mengungkapkan kompetensi sosial mencakup kemampuan untuk
menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu
membawakan tugasnya sebagai guru.
Jenis-jenis
kompetensi sosial yang harus dimiliki guru menurut Cece Wijaya (1994) adalah sebagai berikut :
1. Terampil Berkomunikasi
dengan Peserta Didik dan Orang Tua Peserta Didik
2. Bersikap Simpatik
3. Dapat Bekerja Sama dengan
Dewan Pendidikan.Komite Sekolah
4. Pandai Bergaul dengan
Kawan Sekerja dan Mitra Pendidikan
5. Memahami Dunia Sekitarnya
(Lingkungan)
Kegiatan Belajar 3 :
Komponen Kompetensi Profesional
Menurut Cooper ada 4 komponen kompetensi profesional,
yaitu :
1. Mempunyai pengetahuan
tentang belajar dan tingkah laku manusia
2. Mempunyai pengetahuan dan
menguasai bidang studi yang dibinanya
3. Mempunyai sikap yang tepat
tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat dan bidang studi yang dibinanya
4. Mempunyai keterampilan
dalam teknik mengajar
Menurut Johnson ada 3 komponen
kompetensi professional, yaitu :
1. Penguasaan materi
pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan dan
konsep-konsep dasar keilmuan yang diajarkan dari bahan yang diajarkan itu
2. Penguasaan dan penghayatan atas
landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan
3. Penguasaan proses-proses
pendidikan, keguruan pembelajaran siswa
Menurut Depdikbud ada
10 kemampuan dasar guru ,yaitu:
1. Penguasaan bahan pelajaran
beserta konsep-konsep
2. Pengelolaan program
belajar mengajar
3. Pengelolaan kelas
4. Pengelolaan dan
pengggunaan media serta sumber belajar
5. Penguasaan
landasan-landasan kependidikan
6. pengelolaan interaksi
belajar mengajar
7. penilaian prestasi siswa
8. pengenalan dan fungsi
program bimbingan
9 pengenalan dan penyelenggaraan
administrasi sekolah
10. pemahaman prinsip dan pemanfaatan hasil
penelitian pendidikan
Kemampuan menguasai bahan studi menurut Wijaya :kemampuan
mengetahui,memahami,mengaplikasikan,menganalisis,menyintensiskan,dan
mengevaluasi sejumlah pengetahuan keahlian yang diajarkan.
Ada 2 hal dalam menguasai bahan bidang studi:
1.Menguasai bahan
bidang studi dan kurikulum sekolah,dengan cara:
a.Mengkaji
bahan kurikulum bidang studi
b.Mengkaji
isi buku teks bidang studi yang bersangkutan
c.Melaksanakan
kegiatan yang disarankan dalam kurikulum bidang studi
2.Menguasai bahan
pendalaman/aplikasi bidang studi,dengan cara:
a.mempelajari ilmu yang relevan
b.mempelajari aplikasi bidang ilmu kedalam bidang ilmu
c.mempelajari cara menilai kurikulum bidang studi.
Menurut Sciever:kemampuan menelola program belajar mengajr dilakukan dengan
cara:
1.Merumuskan tujuan
instruksional,dengan cara:
a.Mengkaji
kurikulum bidang studi
b.mempelajari
ciri-ciri rumusan tujuan instruksional
c.mempelajari
tujuan instruksional
d.merumuskan tujuan instruksional
2.mengenal dan dapat
menggunakan metode mengajar,dengan cara:
a.mempelajari
macam-macam metode mengajar
b.menggunakan
macam-macam metode mengajar
3.memilih dan menyusun
prosedur instruksional yang tepat,dengan cara:
a.mempelajari
kriteria pemilihan materi dan prosedur mengajar
b.menggunakan
kriteria pemilihan materi
c.merencanakan
program pelajaran
d.menyusun
satuan pelajaran
4.melaksanakan program
belajar mengajar,dengan cara:
a.mempelajari
fungsi dan peran guru
b.menggunakan
alat bantu belajar
c.menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar
d.memonitor
proses belajar
e.menyesuaikan
rencana program pengajaran dengan situasi kelas
5.Mengenal kemampuan
entry behavior anak didik:
a.mempelajari
tingkat perkembangn dan faktor yang mempengaruhi
prestasi
belajar
b.mempelajarenggunakani/
prosedur dan teknik mengidentifikasi
kemampuan
peserta didik
Kemampuan pengelolaan
kelas
1.Mengatur tata ruang
kelas untuk pengajaran
2.Menciptakan iklim
belajar mengajar yang kondusif,dengan cara:
a.mempelajari
faktor yang mengganggu ilim belajar mengajar yang
kondusif
b.Mempelajari/menggunakan
strategi dan prosedur pengelolaan kelas yang
preventif.
c.Menggunakan
prosedur pengelolaan kelas yang bersifat kuratif
Penguasaan landasan
–landasan kependidikan:
1.Mempelajari konsep
dan masalah pendidikan dan pengajaran dengan sudut tinjauan sosiologis
,fisiologis,historis,psokologis.
2.Mengenal fungsi
sekolah sebagai lembaga sosial yang secara potensial memajukan masyarakat
3.Mengenal
karakteristik peserta didik baik secara fifik maupun psikologis.
Komponen kompetensi
profesional dapat dikelompokan menjadi 4 gugus,yaitu:
1.Pengetahuan tentang
belajar dan tingkah laku manusia(B,E,F,H,J,M)
2.Pengetahuan dan
menguasai bidang studi yang dibinanya(A,E,H,I,O)
3.Sikap yang tepat
tentang diri sendiri ,sekolah teman sejawat (B,C,G,L,K,L,N,Q,R,S)
4.Ketrampilan dalam
teknik mengajar(B,D,R,S)
Kegiatan Belajar 4 :
Hubungan Penguasaan Materi dan Kemampuan Mengajar
Menurut Johnson
(1980) penguasaan
materi terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkannya dan konsep-konsep
dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya itu.
Ada dua cara memandang materi atau bahan ajar, yaitu :
1. Dari sudut isi bahan ajar,
bahan ajar digolongkan menjadi 6 jenis
a. Fakta
b. Konsep:yaitu
berupa gagasan ,ide ,pendapat,teori dan dalil(bersifat abstrak)
c. Prinsip:
tuntutan praktis bagi terselenggaranya perbuatan tertentu seperti
dalam
belajar mengajar
d. Keterampilan
e. Pemecahan
Masalah
f. Proses
2. Dari sudut cara
pengorganisasian bahan ajarnya dibagi menjadi 4 jenis
a. Bahan
Bidang Studi Linier
Karakteristik
bahan bidang ini disusun secara berurutan.
b. Bahan
Bidang Studi Kumulatif
Pendekatan
metodologisnya adalah child-centered
c. Bahan
Bidang Studi Praktikal
Pendekatan
yang digunakan adalah dengan drill/pelatihan dan juga dengan
demonstrasi,tugas,resitasi.
d. Bahan
Bidang Studi Eksperensial
Bahan
bidang studi ini lebih menekankan unsur kreativitas siswa melalui penerapan
prinsip belajar siswa aktif (CBSA)
Alasan pengembangan dalam pemilihan bahan ajar adalah sebagai
berikut :
1. Bahan bidang studi itu
harus diseleksi dan disesuaikan dengan kebutuhan
2. Bahan bidang studi tidak
relevan dengan kebutuhan diganti dengan yang baru
3. Bahan bidang studi yang
makin bertambah itu harus dipelajari melalui berbagai media komunikasi
4. Bahan bidang studi yang
makin bertambah itu dipelajari melalui berbagai pendekatan, baik pendekatan
metode penyampaian pelajaran maupun melalui pembelajaran yang digunakannya
Kriteria dalam memilih bahan bidang studi antara lain sebagai
berikut :
1. Bahan bidang studi yang
diajarkan adalah bersifat fundamental
2. Bahan bidang studi yang
hangat (current event)
3. Bahan bidang studi yang
selalu dihadapi berulang-ulang oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari (persisten
life situation)
4. Bahan bidang studi yang
mengandung unsur pemecahan masalah
5. Bahan bidang studi yang praktis
Untuk memperoleh keterampilan kamampuan mengajar dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
1. Latihan menganalisis
tugas-tugas belajar
2. Latihan merumuskan
tujuan-tujuan pembelajaran umum yang berpusat pada hasil yang diharapkan
3. Latihan menetapkan
indikator-indikator tingkah laku yang spesifik dari kata kerja yang dipakai
oleh tujuan pembelajaran umum
4. Latihan memilih
indikator-indikator yang sesuai dengan tingkah laku kemampuan siswa
5. Latihan merumuskan tujaun
pembelajaran khusus pada indikator-indikator terpilih
Hubungan antara penguasaan materi ajar dengan kemampuan mengajar
sebagai berikut :
1. Penguasaan materi menjadi
landasan pokok seorang guru untuk memiliki kemampuan mengajar
2. Guru yang memiliki wawasan
yang mendalam terhadap materi ajar akan lebih yakin di dalam merumuskan tujuan
belajar mengajar di kelas
3. Guru yang sudah menguasai
betul materi yang akan disampaikan kepada siswa akan berusaha memperhatikan kebutuhan
dan kemampuan siswa yang dihadapinya
4. Guru yang menguasai materi
dengan baik senantiasa mencoba berbagai metode untuk diterapkan sesuai dengan
perkembangan situasi di kelas dan tidak terlalu terikat dengan patokan
persiapan mengajar yang sudah dirumuskan sebelum memasuki kelas
5. Guru yang meguasai betul
materi ajar akan lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi ajarnya
Kegiatan Belajar 5 :
Keputusan Situasional dan Transaksional
Keputusan situasional menyangkut keputusan tentang apa dan
bagaimana pengajaran akan diwujudkan berdasarkan analisis situasi. Keputusan
situasional diambil guru ketika menyusun persiapan tertulis dalam bentuk satuan
pelajaran,berdasarkan analisis situasi,antara lain berdasarkan tujuan yang
ingin dicapai,bahan yang akan disampaikan ,waktu serta fasilitas yang tersedia
dan perilaku bawaan(entry behaviour)para siswa sehingga tersusun suatu rencana
persiapan mengajar.
Perbuatan profesional kependidikan dikatakan bersifat
transaksional dalam arti tergantung pada pihak-pihak dan kondisi yang terlibat
secara aktual didalam suatu peristiwa pendidikan .Keputusan yang diambil guru
untuk menyesuaikan dengan kondisi kelas tersebut disebut keputusan
transaksional.
Keputusan transaksional merupakan penyesuaian yang dilakukan
oleh guru yang berkaitan dengan pelaksanaan dari keputusan situasional
berdasarkan umpan balik yang diperoleh guru dari interaksinya dengan siswa
maupun dari interaksi dalam PBM yang sedang berlangsung. Keputusan
transaksional diambil karena adanya prubahan situasi dan kondisi yang
berkembang dalam melaksanakan PBM.
Dalam pelaksanaan PBM seorang guru membuat perencanaan
pengajaran yang bersifat situasional,berdasarkan:
1.Identifikasi kebutuhan dan minat siswa
2.tujuan dan performa siswa
3.karakteristik materi
4.Ketersediaan fasilitas ,ruang dan waktu
5.Kemampuan guru sendiri
MODUL 3
Berbagai Peran Guru dalam Pembelajaran
Kegiatan Belajar 1 :
Peran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran
Perkembangan adalah proses yang kompleks karena perkembangan
merupakan hasil dari berbagai proses biologis,kognitif,sosial,moral.
Dalam pandangan lama, para ahli membagi konsentrasi studi
tentang perkembangan anak dalam :
1. Pertumbuhan dan
perkembangan fisik yang mencakup perubahan badaniah dan keterampilan motoric
2. Perkembangan aspek
kognitif yang mencakup persepsi, bahasa, belajar dan berpikir
3. Perkembangan psikososial
yang mencakup perkembangan emosi, kepribadian, dam hubungan antar pribadi
Perkembangan
tidak hanya sebagai interaksi proses ,biologis,kognitif,dan sosial melainkan
juga sebagai hasil interaksi kematangan(pilogenetik) dsn
pengalaman(otogenetik).
Apek-aspek perkembangan anak sekolah dasar antara lain :
1. Perkembangan Motorik dan
Persepsi
2. Implikasi bagi Proses
Pembelajaran
Ada beberapa implikasi dari
perkembangan motorik dan persepsi anak terhadap proses pembelajaran:
1.Perkembangan motorik
2.Faktor pertumbuhan
otak
3.Faktor kemampuan
konsentrasi dan daya selektifitas anak terhadap objek
pengamatan
Piaget mendeskripsikan
perkembangan kognitif ke dalam 4 periode perkembangan, antara lain :
1. Periode Sensomotorik (0 –
1 1/2 tahun)
2. Periode Operasi Awal ( 11/2 –
7 tahun)
3. Periode Operasi Konkret (7
– 12 tahun)
Perkembangan skema pada
periode ini berupa skema kognitif ,terutama yang berkaitan dengan ketrampilan
berfikir dan pemecahan masalah.
Good dan Brophy (1990) mengklarifikasikan sebagai berikut :
a. Keterampilan
klasifikasi
b. Konsep
konservasi,yaitu kemampuan untuk berfikir bahwa keadaan suatu itu
tidak
berubah
c. Kemampuan
mengurutkan
d. Kemampuan negotiation,yaitu
kemampun untuk mengenal bahwa suatu
tindakan
itu dapat dikembalikan ke keadaan asal
e. Identitas,yaitu
kemampuan mengenal bahwa objek yang bersifat fisik akan
mengambil
folume atau jumlah tertentu
f. Kompensasi,yaitu
kemampuan mengenal bahwa perubahan pada suatu
dimensi
akan dikompensasi oleh perubahan dimensi lain
4. Periode Operasi Formal (12
tahun ke atas)
Ciri utama periode ini ialah
perkembangan kecakapan berfikir simbolis dan pemahaman isi secara bermakna
tanpa bergantung kepada objek fisik/kepada imajinasi masa lalu.
5. Kesiapan Belajar dan
Implikasi bagi Pembelajaran
Piaget (Thomas L. Good dan
Jere E. Brophy, 1990:
51-52)mengangkat kesiapan anak dalam arti kognitif,bahwa pikiran anak merupakan
struktur yang secara terus menerus berkembang kea rah tingkat organisasi dan
integrasi yang lebih tinggi.
Proses pembelajaran di sekolah dasar bersifat terpadu dengan
perkembangan fisik kognitif, sosial, moral, dan emosional.Pendekatan Developmentaly Appropriate Practice(dap) merupakan alternatif pembelajaran di sekolah
dasar ,yang menekankan prinsip ketercernaan yang secara sistematis tugas ajar
dan bahan ajar dirancang dan dilaksanakan sejalan dengan karakteristik
perkembangan siswa ,terutama dikelas awal
Konsep pendekatan perkembangan dalam pembelajaran ada dua
dimensi, yaitu dimensi umum dan individual.
Kegiatan Belajar 2 :
Peran Guru dalam Pengembangan Rancangan Pembelajaran
Jika pendidikan dipandang sebagai kata benda
,berarti bahwa pendidikan itu adalah sesuatu yang telah
diperoleh,jika dipandang sebagai kata kerja ,pendidikan adalah proses inkuiri
yang berkelanjutan.
Sebagai proses inkuiri reflektif ,pembelajaran mengandung makna
sebagai proses sintesis dan analitis,yaitu:
a. Inkuiri dalam
pembelajaran mengandung makna mempertanyakan, menjelajahi labih jauh dan
memperluas pemahaman tentang situasi.
b. Refleksi
mengimplementasikan adanya dugaan, penilaian dalam pertimbangan faktor-faktor
signifikan untuk mencapai tujuan.
Proses
pembelajaran sebagai inquiri reflektif akan menempatkan guru sebagai:
1.Individu yang secara terus
menerus aktif belajar
2.Seorang guru yang
menantang siswanya untuk menjadi pelajar yang efektif
3.Seorang profesional yang
secara terus menerus merefleksikan keefektifanya sebagai guru
4.Seorang profesional yang
selalu meningkatkan kemampuan profesionalnya.
Dalam
kaitanya dengan perkembangan peserta didik ,proses pembelajaran memiliki
fungsi:
1. Pengembangan ,yakni
membantu peserta didik mengembangkan diri sesuai dengan potensi/keunikan.
2. Peragaman,yaitu
membantu peserta didik memilih arah perkembangan yang tepat sesuai dengan
potensi dan peluang yang diperolehnya
3. Integrasi,yaitu
membawa keragaman pengembangan ke arah tujuan dan sesuai dengan
eksistensi kehidupan manusia.
Prosedur pengembangan
rancangan pembelajaran
Perkembangan adalah tujuan pembelajaran. Rancangan pembelajaran
baik rancangan jangka pendek maupun jangka panjang mencakup komponen-komponen
sebagai berikut :
1.Analisis kurikulun
2.Penyiapan tujuan instruksional
3.kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan
4.perencanaan evaluasi
a. Analisis kurikulum,
yaitu kegitan untuk merumuskan rencana dan bahan ajar yang lebih bermakna dan
sesuai perkembangan peserta didik. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
analisis kurikulum,yaitu:
1.Total waktu untuk menangani
topi yang harus diajarkan
2.Asumsi-asumsi yang
digunakan pengetahuan dan ketrampilan awal peserta
didik
3.Tujuan belajar yang
dirumuskan untuk siswa.
b. Tujuan pembelajaran; ada 4
tipe tujuan pembelajaran yaitu:
1) Tujuan
perilaku,rumusan tujuan yang ada dalam perilkaku siswa yang dapat
Diobservasi,di
ukur dan di uji
2) Tujuan
pemecahan masalah,merumuskan pembelajaran siswa dalam proses
Untuk
menggunakan pikiran melalui pengkajian isu
Perbedaan
tujuan perilaku& tujuan pemecahan masalah:
1.pemecahan
masalah tidak dapat dirumuskan sblumnya /belum pernah
terpikirkan
sebelumnya.
2.proses
berfikir melalui masalah sama pentingnya dengan pemecahan
masalah
itu sendiri
3.Peran
guru berubah dari pemandu menjadi pendorong / pemberi
kritik
yang bersahabat
4.Perubahan
peran guru akan mengubah peran siswa
5.Perbedaan kedua
tujuan ini akan bermuara pada sistem evaluasi
3) Tujuan
ekspresif,merumuskan pembelajaran siswa kedalam tingkat
pengalaman
yang tinggi yang bermakna secara individual
4) Tujuan
afektif,lebih terfokus kepada respon-respon emosional terhadap
Kurikulum
dan pengajaran.
b. Rencana kegiaan
berisi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup
-Kegiatan awal:
*mengaitkan
hal-hal yang sudah dipeljari dengan hal-hal baru
*memberi
kesempatan kepada siswa untuk memahamitopik secara
Keseluruhan
secara detail
*Menumbuhkan
hasrat ingin tahu siswa dan merangsang perhatian
*Menyadarkan
siswa akan apa yg akan diharapkan guru selama pelajaran
-Kegiatan inti/isi:
Kegiatan
pembelajaran dikehendaki mampu menumbuhkan hal-hal berikut:
*mangantar siswa pada
informasi atau ketrampilan baru
*mendorong siswa untuk
mengaji atau menafsirkan ulang informasi/ketrampilan
*Memungkikan siswa
melihat kekurangan dan dan mengisi kekurangan itu,dll.
-Kegiatan penutup:
*Mengkaji
ulang butir-butir penting dan isi kegiatan pembelajaran
*memungkinkan
siswa merefleksikan pembelajaran dan menggambarkan
kumpulan
dari pengalaman pembelajaran
*memberikan
gambaran tentang pembelajaaran yang akan datang
c. Rencana
evaluasi terdiri dari kegiatan :
-evaluasi sumatif
(evaluasi yang merngkum seluruh hasil belajar siswa pada jangka waktu tertentu)
-evaluasi formatif
(evaluasi untuk melihat kemajuan siswa pada saat pembelajaran berlangsung)
Kegiatan Belajar 3 :
Peran Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran dan Manajemen
Kelas
Menurut hasil kajian literature terdapat 9 definisi gambaran
pendekatan manajemen kelas, yaitu :
1,Pendekatan
otoriter::memandang bahwa manajemen kelas adalah proses mengendalikan peserta
didik.guru adalah mengembangkan dan memelihara aturan dan disiplin kelas
2.Pendekatan
intimidasi: memandng manajemen kelas sebagai proses mengendalikan perilaku
peserta didik.Peran guru adalah mengiring peserta didik berperilaku sesuai
keinginan guru shg mereka meras atakut untuk melanggarnya.
3.Pendekatan
permisif:guru memaksimalkan kebebasan peserta didik ,membantu peserta didik
merasa bebas
4.Pendekatan buku
masak:
5. Pendekatan
manajemen kelas yaitu didasarkan pada suatu keyakinan bahwa perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran yang cermat akan mencegah muncul perilaku bermasalah
6. Pendekatan
modifikasi perilaku,guru membantu peserta sisik mempelajari perilaku yang tepat
dengan menggunakan prinsip pengkondisian dan penguatan.
7. Pendekatan
manajemen kelas sebagai proses menciptakan iklim sosio-emosional yamg positif
didalam kelas.
8. Pendekatan yang
menempatkan kelas sebagai suatu sisitem sosial dimana proses proses kelompok
dalam sistem tersebut menjadi hal yang utama.
9. Pendekatan jamsk /plurslistik
(James M.Coper)ini tidak mengikat guru kepadda strategi
manajerial tunggal ,melainkan memberi peluang ke guru untuk mempertimbangkan
seluruh strategi yang dpt dan tepat dilakukan.
Kegiatan mengajar yaitu mendiagnosis kebutuhan peserta didik
,perencanaan pelajaran,penyajian informasi,mengajukan pertanyaan,dan menilai
kemajuan peserta didik
Kegiatan manajerial dimaksudkan untuk menciptakan dan memelihara
kondisi yang memungkinkan pembelajaran efektif dan efisien.
Brophy dan Putnan (Good dan Brophy, 1990) menyebutkan sebagi pendekatan
optimal, yaitu sebagai proses pengembangan lingkungan belajar yang dikehendaki
dan menekankan sekecil mungkin pembatasan-pembatasan.
Strategi manajemen kelas yang efektif yang mengembangkan
perilaku peserta didik,yaitu:
1.Strtegi otoriter
2.Strategi modifikasi perilaku
3.Strategi iklim sosio-emosional
4.Strategi proses kelompok
Fungsi-fungsi pokok manajemen kelas sebagai berikut :
1. Fungsi preventif,mencegah
perilaku bermasalah
2. Fungsi
kuratif,menyembuhkan perilaku bermasalah
3. Fungsi
pemeliharaan,memelihara kondisi yang positif
4. Fungsi
pengembangan,mengembangkan kondusi yang kondusif
5. Fungsi
fasilitator,memfalisitasi kebutuhan-kebutuhan untuk berkembang
6. Fungsi
motivator,memberikan dorongan untuk berprestasi dan berkembang.
Good dan Brophy merumuskan
peran peserta didik ini ke dalam 3 peran pokok :
1. Penguasaan ketrampilan
dasar
2. Pengembangan minat
terhadap pengetahuan yang terkandung didalam kurikulum
3. Partisipasi sebagai
anggota kelompok
Kegitan Belajar 4 :
Peran Guru dalam Evaluasi Pembelajaran
Pembelajaran
dan Manajemen
Evaluasi adalah proses memperoleh informasi untuk membentuk judgment dalam
pengambilan keputusan. Dengan demikian ada 4 tahap evaluasi yaitu :
1. Tahap persiapan
(menentukan jenis informasi
yang diperlukan dan memutuskan bagaimana dan kapan informasi itu diperoleh.
2. Tahap memperoleh informasi
yang diperlukan
(memperoleh informasi
seakurat mungkin)
3. Tahap membentuk judgment
(dibuat dengan membandingkan informasi
terhadap kriteria pilihan)
4. Tahap menggunakan judgment untuk
mengambil keputusan dan mempersiapkan laporan evaluasi
Tahapan yang perlu
ditempuh dalam memilih teknik, antara lain :
1. Memilih teknik yang tepat,
(Inkuiri, Observasi, Analisis, Tes)
-Inkuiri:bertanya /guru ingin mendapatkan informasi tentang
pendapat dan perasaan siswa trentang proses pembelajaran yang sedang
berlangsung.
-Observasi:melihat merasakan ,mendengarkan ,menggunakan berbagai
pengindraan untuk mengetahui berbagai hal di kelas
-Analisis:proses pemecahan dan memilah sesuatu kedalam
bagian-bagian.
-Testing:digunakan pada saat ada situasi umum dimana semua siswa
memberikan respon
2. Memilih Instrumen yang
Paling Baik (Tes, Daftar cek, Skala penilaian, Kuesioner)
Hasil penilaian formatif
digunakan untuk:
1.menetapkan apakah proses
mengajar tersebut di ulang/dilanjutkan
2.Merumuskan aspek apa yang
perlu dijelaskan kembali kepada murid
3.Digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam membantu menentukan nilai murid pada penilaian sumatif.
MODUL 4
Peran Guru dalam
Bimbingan/ Konseling dan Pengelolaan Stres dalam Pekerjaan
Kegiatan Belajar 1 : Hakikat Bimbingan dan
Konseling
Bimbingan dan
konseling terjemahan dari “guidance” dan “conseling” yang berarti (1)
mengarahkan (to direct), (2) memandu (to pilot), (3) mengelola (to manage), (4)
menyetir (to steer).
Menurut Sherzer dan Stone (1971:40) mengartikan bimbingan sebagai
proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan
lingkungannya. Sedangkan menurut Sunaryo Kartadinata (1998:4) mengartikan sebagai proses membantu individu
untuk mencapai perkembangan optimal.
Dari definisi diatas
dapat diangkat makna sbb:
1.Bimbingan merupakan suatu proses yang
mengandung makna bahwa bimbingan merupakan kegiatan berkesinambungan
,berlangsung terus menerus ,bukan kegiatan seketika atau kebetulan
2.Bimbing merupakan helping,yang identik
artinya dengan aiding,assisting ,atau availing yang artinya adalah bantuan atau
pertolongan.Istilah bantuan dalambimbingan dapat juga dimaknai sbg upaya
untuk:-mengembangkan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan siswa
-memberikan dorongan dan semangat
-menumbuhkan keberanian dan bertindak dan bertanggung jawab
-mengembangkan untuk memperbaiki dan mengubah perilakunya sendiri
3.Bantuan itu diberikan kepada
individu.Individu yang yang sedang berkembang dengan segala keunikanya.
4.Tujuan bimbingan adalah perkembangan
optimal.Perkembangan optimal adalah perkembangan yang sesuai dengan potensi dan
sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar.
Robinson mengartikan konseling
sebagai semua bentuk hubungan antara 2 orang dimana yang seorang ,yaitu
klien,dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap
dirinya sendiri dan lingkunganya.
Bimbingan dapat
diartikan sebagai proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal.
Sedangkan Konseling diatikan sebagai membantu indvidu secara perorangan dalam
situasi hubungan tatap muka, dalam rangka mengembangkan diri atau memecahkan
masalah yang dihadapinya.
Fungsi bimbingan
konseling, antara laing sebagai berikut :
1. Fungsi
Pemahaman, membantu siswa agar memahami diri (potensi
dan lingkungan)
2. Fungsi
preventif, (mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi)
3. Fungsi
pengembangan, (bersifat lebih proaktif dari fungsi lain)
4. Fungsi
perbaikan, ( kuratif atau penyembuhan)
Asas-asas
bimbingan dan konseling antara lain sebagai berikut :
1. Asas
kerahasiaan
2. Asas
kesukarelaan
3. Asas
keterbukaan
4. Asas
kegiatan:asas yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan
mau berpartisipasi aktif didalam penyelenggaraan bimbingan.
5. Asas
kemandirian
6. Asas
kekinian
7. Asas
kedinamisan,asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan
yang sama kehendaknya selalu bergarak maju,tidak monoton dan terus berkembang .
8. Asas
keterpaduan,saling menunjang ,harmonis dan terpadukan
9. Asas
kenormatifan
10. Asas
keahlian,asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling diselenggarakan atas dasar kaidah –kaidah profesional
11. Asas
alih tangan
12. Asas
tut wuri handayani,asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling
secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi ,mengembangkan
keteladanan ,memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan kepada peserta
didik.
Prinsip-prinsip
bimbingan, antara lain :
1. Bimbingan diberikan pada individu yang
sedang berada dalam proses berkembang
2. Bimbingan diperuntukkan bagi semua
siswa
3.Bimbingan dilaksanakan dgn mempedulikan
semua segi perkembangan siswa
4. Bimbingan berdasar kepada kemampuan
individu untuk menentukan pilihan
5. Bimbingan adalah bagian terpadu
dari proses pendidikan
6. Bimbingan dimaksudkan untuk
membantu siswa merealisasikan dirinya
Hubungan bimbingan
dengan pendidikan dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 1990, Pasal 25, dan
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990, Pasal 27 dikemukan bahwa :
1. Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan
pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan
2. Bimbingan
diberikan oleh guru pembimbing
Membantu peserta didik belum sepenuhnya dapat
membantu perkembangan kepribadianya secara optimal ,karena:
1.Secara akademis masih nampak gejala bahwa
peserta didik belum mencapai prestasi belajar secara optimal
2.Secara psikologis masih banyak aadanya
gejala-gejala perkembangan kepribadian yang kurang matang,gejala salah suai,kurang
percaya diri,kecemasan ,bersikap santai,kurang respondsif ,dll
3.Secara sosial ,ada kecenderungan peserta
didik belum memiliki penyesuaian sosial secara memadai ,contoh tawuran ,konflik
antar teman guru dan anggota keluarga.
4.Secara moral ,masih banyak peserta didik
yang belum memiliki kesadaran moralitas atau kesadaran beragama yang
Kegiatan Belajar 2 : Peran Guru dalam Bimbigan
dan Koseling
Peran Kepembimbingan
Guru dalam Proses Pembelajaran (Bimbingan belajar,Pribadi, Sosial, Karier)
dapat jelaskan dalam :
1. Bimbingan
Belajar:diarahkan kepada upaya
membantu peserta didik dalam mempelajari konsep dan ketrampilan yang terkait
dengan program kurikuler sekolah
2. Bimbingan
pribadi: lebih fokus kepada
upaya membantu peserta didik mengembangkan aspek-aspek kepribadian yang
menyangkut pemahaman diri dan lingkungan.
Peran
guru dalam membantu perkembangan pribadi peserta didik adalah:
a. Bersikap
peduli kepada anak
Memberikan
perhatian penuh kepada peserta didik.
b. Bersikap
konsisten
Ialah
bagaimana membantu peserta didik untuk merasakan konsekuensi tindakanya dan
bukan karena perlakuan yang diberikan guru.
c. Mengembangkan
lingkungan yang stabil
Guru berupaya
mengembangkan struktur program dan tatanan yang dapat menumbuhkan perasaan
peserta didik bahwa dirinya hidup dalam dunia yang memiliki
keteraturan,stabilitas,dan tujuan
d. Bersikap
permisif:
memberikan keleluasaan dan menumbuhkan
keberanian peserta didik untuk menyatakan diri dan menuji kemampuanuya serta
bersikap toleran
3. Bimbingan
sosial
Peran
penting guru adalah mengembangkan atmofsir kelas yang kondusif bagi
perkembangan sosial,mialah yang dapat menumbuhkan :
a. Rasa turut memiliki kelompok,ditandai dengan
identifikasi,loyalitas dan berorientasi
b. Partisipasi kelompok,ditandai dengan kerjasama
,membantu dan mengikuti aturan main
c. Penerimaan thd keragaman individual dan
kelompok dan menghargai keistimewaan orang lain
Untuk menumbuhkan atmofsir kelas ,upaya yang
dapat dilakukan guru dalam proses pembelajaran adalah mengembangkan
pembelajaran kooperatif yang mengkombinasikan
1.tujuan kelompok atau dukungan tim
2.tanggung jawab dan individual
3.kesamaan
kesempatan untuk sukses
4. Bimbingan
karier
Bailey dan Nihlen menyarankan program pengembangan
kesadaran karier disekolah,hendaknya dikembangkan secara terpadu dan mencakup
hal-hal:
1.Informasi
yang difokuskan pada tanggung jawab dan stuktur pekerjaan
2.Penyediaaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik
3.Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan
orang–orang yang bekerja disekitarnya
4.Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana
orang merasakan pekerjaan /profesi
5.Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis(gender)
dalam pekerjaan
Beberapa upaya guru
yang dapat dilakukan untuk memperoleh belajar yang sehat, antara lain :
1. Memanfaatkan
pengajaran kelas sebagai wahana untuk bimbingan kelompok
2. Memanfaatkan
pendekatan-pendekatan kelompok dengan melakukan bimbingan
3. Mengadakan
kenferensi kasus dengan melibatkan para guru da atau orang tua siswa
4. Menjadi
segi kesehatan mental sebagai salah satu evaluasi
5. Memasukan
aspek-aspek hubungan nsaniah ke dalam kurikulum sebagai bagian terpadu
dari bahan ajaran yang harus
disajikan guru
6. Menaruh
kepedulian khusus terhadap faktor-faktor psikologis yang perlu dipertimbangkan
dalam mengembangkan strategi pembelajaran
Teknik-teknik dalam
membantu siswa yang kesulitan belajar, antara lain yaitu :
1. Pengajaran
perbaikan/ remedial
2. Pengayaan
3. Peningkatan
motivasi belajar
4. Peningkatan
keterampilan belajar
a.membuat
catatan waktu guru mengajar
b.membuat
ringkasan dari bahan yang dibaca
c.mengerjakan
latihan soalz
5. Pengembanagan
sikap dan kebiasaan belajar yang efektif
Siswa
handaknya dibantu dalam hal sbb:
a. Menemukan motiv yang tepat dalam
belajar
b. Memelihara kondisi kesehatan yang baik
c. Mengatur waktu belajar
d. Memilih tempat belajar yang baik
e. Belajar dengan menggunakan sumbe
belajar yang baik
f . Membaca secara baik dan sesuai
dengan kebutuhan
Kegiatan Belajar 3 : Pengertian dan Sumber
Stres dalam Pekerjaan Guru
Walter Cannon (1932) mengemukakan bahwa manusia merespons
peristiwa stress baik dengan fisik maupun psikis untuk mempersiapkan dirinya (fight
or flight response). Dadang Hawari (1997 : 44-45) stress merupakan reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan
yang dialaminya, dan apabila fungsi organ tubuh terganggu dinamakan distress,
sedangkan depresi merupakan reksi iiwa terhadap stressor yang
dialaminya. A. Baum (Sehlley E.
Taylor, 2003) stress sebagai
“perasaan tdak enak, tidak nyaman, atau tertekan, baik fisik maupun psikis
sebagai respons atau reaksi individu terhadap stressor yang mengancam,
mengganggu, membebani, atau membahayakan keselamatan, kepentingan, keinginan,
atau kesejahteraan hidupnya .”
Faktor pemicu strees
(stressor) dalam diklasifikasikan dalam beberapa kelompok, antara lain :
1. Stressor
Fisik – Biologik (penyakit, cacat, dsb)
2. Stressor
Psikologik (negative thingking, frustasi)
3. Stressor
Sosial (iklim kehidupan keluarga, pekerjaan)
Faktor yang menggangu sters organisme berasal
dari dalam maupun dari luar.Faktor yang dari dalam adalah biologis dan dari
luar adalah faktor lingkungan.
1.Faktor dalam
(a).Faktor
biologis,meliputi:
-Faktor
genetika -diet -penyakit
-pengalaman
hidup -postur
tubuh -adaptasi
yang abnormal
-tidur -kelelahan/fatigue
Terdapat
3 bentuk proses adaptasi yang abnormal:
-respon
adaptif yang tidak memadai(hypoadatation)
-respon
adaptif yang eksesif(hyperadaptation)
-respon
adaptif yang tidak tepat
(b)Faktor
psikologis,meliputi
1.persepsi
2.perasaan
dan emosi
-kecemasan(enxiety) -marah
-rasa
bersalah & khawatir -cemburu
-rasa
takut -kesedihan
dan kedukaan
3.Situasi
4
tipe situasi yang dapat menimbulkan stres adalah ancman(threat),
fenomena
rindu di saat dekat,frustasi,konflik(intenal konflik adalah
suatu
proses yang meliputi persepsi terhadap 2 tujuan yang bertenta-
ngan
dimana keduanya diinginkan untuk dicapai secara bersamaan,
namun
halitu tidak mungkin tanpa mengorbankan diantara salah satu
nya)
4.Pengalaman
hidup
Pengalamnan
hidup dapat di bagi kedalam 3 kategori,yaitu:
a.Perubahan
hidup
b.Masa
transisi kehidupan
c.Krisis
kehidupan
5.Keputusan
hidup
6.Perilaku(behaviour)
7.Respon
perlawann(melawan,melepaskan diri,immobility/diam)
2.Faktor luar,meliputi:
a.lingkungan
fisik(cuaca ,peristiwa alam,suasana gedung)
b.lingkungan
biotik
c.lingkungan
sosial
Faktor penyebab stres dari pada guru adalah:
1.Kesejahteraan guru yang kurang terjamin
2.iklim atau suasana kerja yang kurang nyaman
3.tempat kerja jauh dari rumah tempat tinggal
4.para siswa banyak yang tidak disiplin
5.adanya kompetisi yang kurang sehat diantara
koleganya
6.mempunyai penyakit yang kronis
7.mempunyai masalah keluarga
8.sering terhambatnya jenjang karir
9.sering adanya potongan gaji/honor
Kegiatan Belajar 4 : Mengelola Stres dalam
Pekerjaan
Pengelolaan stress
disebut juga dengan istilah coping. Menurut R. S. Lazarus dan Folkman (Taylor, 2003:219) coping adalah
proses mengelola tuntutan (internal atau eksternal) yang ditaksir sebagai beban
karena diluar kemampuan diri individu.SementaraWeitin dan Lioyd mengemukakan bahwa coping merupakan upya-upaya untuk
mengatasi ,mengurangi,atau menoleransi ancaman dan beban perasaan yang tercipta
karena stres.
Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi Coping antara lain :
1. Dukungan
Sosial, menurut House (1981) memiliki 4 fungsi :
a. Emotional
support (pemberian kasih sayang,perhatian dan kepedulian)
b. Appraisa
support (bantuan orang lain untuk menilai dan mengembangkan
kesadaran
akan masalah,mengklarifikasi,memberikan umpan balik tentang
hakikat
masalah tersebut)
c. Informational
support (meliputi nasihat dan diskusi tentang masalah)
d. Instrumental
support (meliputi bantuan material,seperti memberikan tem-
pat
tinggal,meminjamkan uang,menyertai berkunjung ke biro layanan sos)
2. Kepribadian
a. Hardiness
(ketabahan, Daya Tahan), Seuzanne Kobasa (1979)
karakteristik :
1) Commitment,yaitu
keyakinan seseorang tentang apa yang seharusnya dia lakukan
2) Internal
Locus Control,yaitu dimensi kepribadian tentang keyakinan atau
persepsi
Seseorang
bahwa keberhasilan /kegagalan yang dialaminya disebabkan oleh faktor
Internal
dan eksternal.
3) Challange,yaitu
kecenderungan persepsi seseorang terhadap situasi atau
Tuntutan
yang sulit atau mengancam sebagai suatu tantangan ,peluang yang
Harus
dihadapi
b. Optimisme
c. Humoris
Coping yang konstruktif dapat dilakukan melalui
beberapa pendekatan atau metode, diantaranya sebagai berikut :
1. Rational-Emotive
Therapy (mengubah pola piker yang irrasional sehingga
mengurangi gangguan emosi atau perilaku maladaptif).Terapi ini
dikemukakan olehAlbert Ellis.
Gagasan Ellis tentang teori ABC yaitu:
a.Activating event
merupakan peristiwa yang dipandang menjadi sumber stres
b.Beliefe sistem,yaitu
keyakinan atau persepsi tentang peristiwa (positif,negatif,rasi0nal,irasional)
c.Consecuence,yaitu dampak
(baik emosi/perilaku)dari cara berfikir positif / negatif
2. Meditasi(latihan
mental untuk memfokuskan kesadaran /peerhatian dengan cara yang non-analitis)
3. Relaksasi
4. Mengamalkan
ajaran agama sebagai wujud keimanan kepada Tuhan
Upaya lain yang dapat
dilakukan untuk mencegah stres:
-Memahami tingkat
stres sendiri
-Memahami faktor yang
menyebabkan stres
-Menemukan alternatif
solusi stres di hadapi
MODUL 5
Kode Etik Keguruan dan
Penerapannya dalam Berbagai Bidang Kehidupan Guru
Kegiatan Belajar 1 : Pengertian dan Fungsi
Kode Etik
Secara etimologis,
kode etik berarti pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan
suatu kegiatan atau pekerjaan. Dengan kata lain kode etik merupakan pola aturan
atau tata cara etis sebagai pedoman berperilaku. Etis berarti sesuai dengan nilai-nilai,
dan norma yang dianut oleh sekelompok orang atau masyarakat tertentu.
Canadian Code of Ethics (CCE) mengemukakan 4 asas etis, yaitu :
1. Respect
for the dignity of persons (menghargai harkat dan martabat manusia)
2. Responsible
caring (kepedulian yang bertanggung jawab)
3. Integrity
in relationship (integritas dalam hubungan)
4. Responsibility
to society (tanggung jawab kepada masyarakat)
FUNGSI KODE ETIK
Pada dasarnya kode etik berfungsi ganda yaitu
sebagai perlindungan dan pengarembangan bagi profesi itu dan sebagai
perlindungan bagi masyarakat pengguna jasa layanan suatu profesi
Bigs dan Blocher (1986 : 10) mengemukakan 3 kode etik yaitu :
a. to
protect a profession from government interference (melindungi suatu
profesi dari
campur
tangan pemerintah)
b. to
prevent internal disgreements within a profession (mencegah terjadinya
pertentangan
internal dalam suatu profesi)
c. to
protect practitioners in cases of alleged malpractice (melindungi para
praktisi
dari
kesalahan praktik suatu profesi)
Sutan Zanti dan Syahnimar
Syahrun (1992)
mengemukakan 4 fungsi kode etik guru, antara lain sebagai berikut :
1. agar
terhindar dari penyimpangan melaksanakan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya
2. untuk
mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja, masyarakat,
dan pemerintah
3. sebagi
pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih bertanggung jawab
pada profesinya
4. pemberi
arah dan petunjuk yang benar kepada mereka yang menggunakan
profesinya
dalam melaksanakan tugas
Secara umum bahwa
fungsi kode etik guru berfungsi sebagai :
a. agar
guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga terhindar dari penyimpangan profesi
b. agar
guru bertanggung jawab atas profesinya
c. agar
profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal
d. agar
guru mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, sehingga jasa
profesi
guru diakui dan digunakan masyarakat
e. agar
profesi ini membantu dalam memecahkan maslah dan mengembangkan diri
f. agar
profess guru terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah
Contoh
penerapan kode etik
1.Kode etik guru
Guru
berbakti membimbing peserta didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang ber –Pancasila
2.Kode
etikGuru pembimbing/konselor
Konselor
harus menghormati harkat pribadi ,integritas,dan keyakinan kliennya
Kegiatan Belajar 2 : Deskripsi Kode Etik
Keguruan dalam Pelaksanaan Tugas Berbagain Bidang Kehidupan
Kode Etik Guru Indonesia berpedoman kepada
dasar-dasar sebagai berikut :
1. Guru
berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia yang
berjiwa Pancasila
Konsepsi manusia utuh yang dimaksud ,yaitu:
1.Manusia yang seimbang antara perkembngn
jasmani dan rohani
2.Manusia yang selaras antara pemanuhan
kebutuhan individual dan sosialnya
3.Manusia yang selaras antara perkembangan
kognitif psikomotorik,afektif ,konatif,emosional.
2. Guru
memiliki dan melaksanakan kejujuran professional
3. Guru
berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagi bahan melakukan
bimingan dan pembinaan
4. Guru
menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
belajar mengajar
5. Guru
memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk
memina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
6. Guru
secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya
7. Guru
memelihara hubungan seprofesinya, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan
sosial.
Hubungan
tersebut dapat bersifat (a) akademis,misalnya saling berkonsultasi dalam
membahas materi ,(b)Reveral/rujukan,misal merujukan masalah kepada guru atau
ahli yang lebih kompetendalam menghadapi masalah peserta didik tsb,(c)Hubungan
pribadi
8. Guru
bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana
perjuangan dan pengabdiannya
Misalnya (a) guru senantiasa bertindak
profesional (misi profesi)\
(b)guru selalu menanamkan sikap kemasyarakatan
ketika proses pembelajaran berlangsung (misi kemasyarakatan)
(c)guru berpartisipasi aktif dalam kegiatan usah
koperasi guru (misi kesejahteraan)
9. Guru
melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan
Misalnya guru berupaya berperan serta
menyukseskan wajib belajar 9 tahun
Penerapan Kode Etik Guru dalam pelaksanaan
tugasnya antara lain :
1. Multi
Peran dan Tugas Guru dalam Proses Pembelajaran
Umar Tirtarahardja dan La
Sulo (1994:262)
mengemukakan peran guru sebagai manajer, pemandu, organisator, loordinator,
komunikator, fasilitator, dan motivator dalam pembelajaran. Abin Syamsuddin (1999) mengemukakan 7 peran dan tugas guru dalam
pembelajaran yaitu
1.konservator(pemelihara),
2.innovator,
3.transmitor(penerus),
4.transformator(penerjemah),
5.organisator(penyelenggara),
6.planner(perencana).
7.penilai
(evaluator)
2. Penerapan
Kode Etik Guru dalam Pelaksanaan Tugasnya
Penerapan kode etik guru dalam masyarakat
Menurut Umar Tirtaraharja dan La Sulo,adanya kaitan antar guru dengan masyarakat sesungguhnya karena
ada kaitan antara masyarakat dengan oendidikan ,yang dapat ditinjau dari 3 segi
,yaitu:
1.Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan
,baik yang dilembagakan (jalur sekolah & luar sekolah) maupun yang tidak di
lembagakan
2.Lembaga-lembvaga kemasyarakatan dan kelompok
sosial dimasyarakat,baik langsung maupun tidak.ikut menyerupai peran dan fungsi
edukatif
3.Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber
belajar.
Paparan diatas menunjukan bahwa :
1. masyarakat
merupakan tempat melaksanakan tugas keprofesian guru
2. masyarakat
menjadi sumber belajar dan mendidik diri seorang guru
3. masyarakat
sebagai konsumen dan pengguna jasa dan hasil pendidikan
Masyarakat merupakan pelanggan (consumers)jasa
pelayanan pendidikan dan pengguna (user) hasil-hasil pendidikan
Masyarakat sebagai kesatuan hidup memiliki
ciri-ciri ytama antara lain:
1.ada
interaksi antar warga negaranya
2.pola
tingkah laku warganya di atur oleh adat istiadat
3.ada
rasa identitas kuat yang mengikat para warganya.
Pada umumnya ,ada 2 ciri umum keunikan
masyarakat indonesia yaitu:
1 .Secara horisontal ditandai oleh adanya
kesatuan-kesatuan sosial atau komunitas berdasarkan perbedaan
suku,agama,adatdan kedaerahan.
2. Secara vertikal ditandai adanya perbedaan
pola kehidupan antara lapisan atas,menengah ,rendah.
Yang perlu diperhatikan secara serius oleh
pengemban profesi bahwa masyarakat globalisasi milenium ketiga nanti ialah
masyarakat yang membutuhkan layanan profesional dalam berbagai kehidupan
manusia.karakteristik itu sangat diwarnai oleh 2 hal:Pertama ,karena perkembangan iptek yang semakin canggihdan daya
pikir masyarakat yang semakin luas.Kedua,karena semakin
terspesialisasikanya berbagai bidang pekerjaan.
Penerapan kode etik guru dalam keluarga
sedkitnya memiliki 4 fungsi, yaitu sebagai pedoman bagi guru dalam :
1. Membentuk
anggota keluarga menjadi manusia seutuhnya berjiwa Pancasila
2. Menanamkan
kejujuran pada anggota keluarga
3. Memupuk
semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan anggota keluarga
4. Mendorong
partisipasi anggota keluarga dalam menyukseskan jalannya pendidikan
MODUL 6
Refleksi dalam Tugas dan Pengembangan Profesi
melalui Organisasi
Kegiatan Belajar 1 Refleksi dalam Tugas dan
Berbagai Bentuknya
Refleksi professional
kependidikan, pada hakikatnya mengacu kepada kemampuan dan kesanggupan guru
merenungkan, memahami dan menyadari pengalaman diri selama menggeluti profesi
kependidikan.
Agar ada kesuaian
Tujuan Pendidikan Jangka Panjang (TPJP), Tujuan Utuh Pendidikan (TUP) dengan
Tugas Yang Dirancang (TYD) diperlukan tindakan-tindakan yang sistematik.
Tindakan tersebut dilakukan pada :
1. Tingkat
structural (organisasi penyelenggara system pendidikan nasional di tingkat
pusat dan daerah)
2. Tingkat
institusional (satuan pelaksanaan penyelenggaraan system pendidikan, baik
jalur, jenjang, jenis persekolahan maupun luar sekolah)
3. Tingkat
operasional (satuan pelaksana kegiatan proses pembelajaran dan pendidikan pada
jalur, jenjang, jenis persekolahan dan pendidikan luar sekolah)
Pada tingkat stuktural (secara makro nasional
dan regional),tindakan yang dilakukan antara lain:
1.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar minimal
bobot muatan kurikulum
2.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar
minimal penilain keberhasilan sistem pendidikan secara menyeluruh
3.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar
minimal penilaian kelayakan kualitatif dan kuantitatif bahan sumber pembelajarn
4.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar
minimal penilaian kecocokan dan kepantasan kualifikasi guru secara profesional
sesuai dengan tuntutan tupsebagai refleksi jaminan mutu
5.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar
minimal penilaian kelayakan prasarana /sarana pendukung
Pada tingkat institusional ,tindakan yang
dilakukan seyogyanya:
1.Dikembangkan dan ditetapkan GBPP perangkat
kurikulum lengkap setiap satuan pendidikan
2.Dikembangkan dan ditetapkan kriteria acuan
standar penilaian berikut perangkat instrument evaluasinya yang juga memadai
sesuai dengan standar kelayakan /validitas dan realibilitas
3.Dipilih atau dikembangkan serta ditetapkan
perangkat sumber bahan ajar serta disediakan secara memadai sesuai
dengan tuntutan TUP.
4.Dipilih dan ditempatkan
ditugaskan,disediakan ,dan dikembangkan tensgs guru secra memadai pada setiap
satuan pendidikan dengan mengindahkan kriteria standar kualifikasi profesional
5.Dipilih ,dikembangkan ,dibangun disediakan
secara memadai sumber daya pendukung sistem pembelajaran pada setiap satuan
pendidikan.
Kegiatan Belajar 2 : Organisasi Profesi Guru
UU No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat (6) “Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkulifikasi
sebagai guru,dosen,konselor,pamong belajar,widyaswara,instruktur , tuor
,fasilitatordan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususanya ,serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan kependidikan”
ABKIN adalah organisasi profesi konselor
Indonesia yang untuk sementara sebutan konselor disekolah masih guru
pembibing/bp.ABKIN memiliki 4 divisi:
1.Divisi Ikatan
Pendidik Konselor Indonesia
2.Divisi Ikatan
Sarjana Konseling Indonesia
3.Divisi Ikatan
Konselor Indonesia
4.Divisi Ikatan
Instrumensi Bimbingan Konseling Indonesia
Suatu profesi muncul berawal dari adanya
public trust kepercayaan masyarakat(Bigs dan blocher).Kepercayaan
masyarakat yang menjadi penopang suatu profesi didasari oleh 3 perangkat
keyakinan:
(1).Kepercayaan
terjadi dengan suatu persepsi tentang kompetensi
(2).Adanya persepsi masyarakat bahwa
kelompok-klompok profesional mengatur dirinya dan lebih lanjut diatur oleh
masyarakat berdasarkan minat dan kepentingan masyarakat.Persepsii ini menyangkut
suatu keyakinan terhadap kodifikasi mengenai perilaku profesional
(3).Persepsi yang melahirkan kepercayaan
masyarakat itu ialah anggota –anggota suatu profesi memiliki motivasi untuk
memberikan layanan kepada orang-orang dengan siapa mereka bekerja.
Oemar Hamalik sampai pada suatu kesimpulan bahwa hakikat profesi adalah
suatu pernyataan atau suatu janji yang terbuka.
Erik Hoyle mengemukakan 6 ciri profesi:
1.Suatu profesi
menunjukan suatu pelayanan sosial
2.Suatu profesi
didasari oleh tubuh keilmuwan yang sistematis
3.Suatu profesi memerlukan suatu pendidikan
dan latihan dalam periode waktu yang cukup lama
4.Suatu profesi
memiliki otonomi yang tinggi
5.Suatu profesi
memiliki kode etik
6.Suatu profesi
berkembang dalam proses pemberian layanan
Sutan Zanti dan Syahmiar,mengemukakan beberapa ciri
profesi:
1.Pekerjaan
itu dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan secara formal
2.Pekerjaan
itu mendapat pengakuan dalam masyarakat
3.Adanya
pengawasan dari sutu organisasi profesi(IDI,PGRI,IPBI)
4.Mempunyai
kode etik sebagai landasan dalam melaksanakan tugaas dan
tanggung
jawab profesi
Dedi Supriadi mengemukakan 5 ciri suatu profesi:
1.Pekerjaan
itu mempunyai fungsi dan signifikasi sosial
2.Profesi
menuntut ketrampilan tertentu yang diperoleh lewat pendidikan dan
Latihan
yang lama dan intensif.
3.Profesi
didukung oleh suatu disiplin ilmu
4.kode
etik menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sanksi yang tegas.
5.sebagai
konsekuensi profesi secara perorangan ataupun kelompok memperoleh
Imbalan
finansial atau materiil
Fungsi organisasi kependidikan
1.Fungsi Pemersatu
2.Fungsi peningkatan Kemampuan Profesional
Menurut Johnson ,kompetensi kependidikan dibangun oleh 6 perangkat kompetensi:
1.Perfomence ,yaitu unsur kemampuan penampilan
kinerja yang tampak sesuai dengan bidang profesi kependidikan
2.subject,yaitu kemampuan unsur penguasaan
substansi pengetahuan yang relevan dalam bidang profesi
kependidikan.
3.Profesional,yaitu unsur kemampuan unsur
kemampuan penguasaan dan ketrampilan tekhnis profesi kependidikan.
4.Process,mencangkup berfikir
logis,kritis,rasional ,kreatif
5.adjustment,yaitu unsur kemampuan penyerasian
dan penyesuaian diri berdasarkan karakteristik pribadi
6.Attitude,yaitu unsur komponen sikap nilai
kepribadian pendidik.
Peningkatan kemampuan profesional tenaga
kependidikan berkaitan dengan Kurikulum 94 dapat dilakukan melalui 2 program
yaitu
-program terstuktur (program yang dibuat dan dilaksanakan sedemikian rupa
,mempunyai bahan dan produk kegiatan belajar yang dapat di akreditadikan secara
akademik dalam jumlah sks tertentu)
-dan tidak terstuktur(Program pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan yang
dibuka berdasarkan kebutuhan tertentu sesuai dengan tuntutan waktu dan
lingkungan yang ada).Tercakup dalam program tidak terstruktur:
1.Penataran tingkat nasional dan wilayah
2.Supervisi yang dilaksanakan oleh pejabat
/pengawas terkait
3. Pembinaan dan pengembangan teman sejawat
4.pembinaan dan pengembangan individual
Tujuan organisasi kependidikan (PP No.38 tahun
1992 Pasal 61):
Misi dan tujuan:
Karier, kemampuan,kewenangan
profesional,martabat,kesejahteraan seluruh tenaga kependidikan.
Visi :
1.Meningkatkan dan / atau mengembangkan karier
anggota
2.Meningkatkan dan /atau mengembangkan
kemampuan anggota
3.Meningkatkan dan mengembangkan kewenangan
profesional anggiota
4.Meningkatkan dan /atau mengembangkan
martabat anggota
5.Meningkatkan dan mengembangkan
kesejahteraan
Beberapa bentuk partisipasi guru dalam
organisasi profesi guru /kependidikan:
1.Aktif mengkomunikasikan berbagai pikiran dan
pengalaman yang mengarah pada pembaharuan dan perbaikan mutu pendidikan.
2.Secara aktif melakukan evaluasi diri baik
secara perorangan maupun kelompok
3.partisipasi
lain yang menyankut pada segi internal pribadi guru itu sendiri
No comments:
Post a Comment