Wednesday, May 14, 2014

Lampu Tenaga Matahari dari Botol Bekas

Lampu Tenaga Matahari dari Botol Bekas



Lampu Botol Tenaga Surya! Memang sedikit aneh karena anda mungkin belum pernah mendengarnya. Lampu botol tenaga surya bukanlah lampu dengan teknologi mutakhir yang melibatkan panel surya (solar cell) atau benda-benda listrik lainnya. Lampu tersebut ternyata adalah lampu sederhana dari botol bekas yang menyala terang di tempat gelap dengan sumber cahaya matahari (siang hari).


Pertama kali "teknologi" ini ditemukan di Brazil oleh Alfredo Mozer beberapa tahun lalu dan kini Filipina sedang mengembangkan konsep ini dibawah sebuah organisasi yang bernama Isang Litrong Linawag.

Di berbagai negara berkembang, terutama di wilayah perkampungan yang sudah sangat padat, dimana tidak ada lagi jarak antar rumah, membiarkan sinar matahari masuk ke dalam rumah melalui jendela adalah hal yang sangat tidak memungkinkan. Padahal sinar matahari ini sangat bermanfaat selain sebagai penerangan juga bagi kesehatan.

Meski lampu tersebut hanya bisa menyala selama matahari bersinar, artinya pada siang hari dan tidak tertutup mendung, setidaknya bagi masyarakat tidak mampu hal tersebut sudah sangat berarti. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya operasional dan pemeliharaan

Dengan memanfaatkan konsep ini anda sudah melakukan sesuatu yang baik untuk Bumi, yaitu pemanfaatan kembali botol plastik. Sudah saatnya pula Indonesia ikut memanfaatkan teknologi sederhana ini.

Bagaimana cara membuat lampunya?

Pertama-tama anda siapkan bahan-bahannya, yaitu:
1. Botol bekas air mineral
2. Plat logam yang biasanya digunakan untuk atap (biasa disebut "seng")
3. Lem silikon atau lem yang tahan panas dan cuaca
4. Bleach atau bahan yang digunakan untuk pemutih pakaian
5. Air murni atau air mineral



Langkah-langkah pembuatannya sebagai berikut:


Buatlah 2 buah gambar lingkaran dengan perbedaan besar lingkaran sekitar 1-2cm.


Ukuran lingkaran dalam kira-kira seukuran dengan diameter botol yang akan digunakan, karena nantinya botol akan dimasukkan ke lubang itu. Potong lingkaran pada sisi dalam. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar.

Setelah lingkaran bagian dalam terpotong, buatlah potongan-potongan keluar dengan jarak antar potongan sekitar 1cm. Dengan catatan tidak boleh melebihi garis terluar.


Amplas botol bekas air minum yang sudah anda siapkan. Jangan lupa untuk melepas labelnya. Alasan botol diamplas adalah agar mempermudah proses penempelan.

Masukan botol yang sudah diamplas tadi ke dalam lubang plat yang sudah anda siapkan dengan perbandingan 1/3 ukuran botol untuk sisi yang ada tutupnya (sisi bawah botol lebih masuk).



Kemudian oleskan lem dikitar lubang. Oleskan pada dua sisinya agar kualitas daya rekatnya bagus dan terhindar dari kebocoran.


Setelah lem kering, langkah selanjutnya adalah isi botol dengan air mineral hingga hampir penuh kemudian tuangkan sekitar satu tutup botol bleach ke dalamnya.


Lampu botol anda sudah siap digunakan. Sekarang tinggal proses instalasinya. Lampu botol ini setara dengan lampu 55watt. Untuk proses instalasinya fleksibel dan menurut kebutuhan dan kondisi ditempat anda. Yang harus anda lakukan secara garis besar adalah membuat lubang seukuran botol juga di bagian atap yang ingin dipasangi lampu ini.

Tempatkan perangkat lampu botol anda diatas atap berlubang tadi. Kemudian gunakan paku atau baut untuk mengencangkan sisi-sisi plat lampu botol dengan bagian atap anda.



Langkah selanjutnya adalah memberi lem disekitar sambungan tadi, agar saat hujan turun air tidak masuk kesela-sela lubang atap anda. Pastikan semua tertutup rapat dengan lem.


Langkah terakhir adalah memberi lem pada tutup botol.












Demikianlah penerapan teknologi sederhana ramah lingkungan yang sudah menerangi jutaaan manusia. Sekarang giliran anda berbagi dengan orang-orang di sekitar anda supaya mereka mendapat penerangan juga tanpa harus memasang lampu dan menyalakan listrik di siang hari. Kita bisa lebih berhemat dan mengurangi emisi CO2.

No comments: