Wednesday, April 13, 2016

PENDIDIKAN ANAK DI SD

PENDIDIKAN ANAK DI SD
MODUL 1
KB1 : DEFINISI PENDIDIKAN
-          Menurut Driyarkara (1980) menyatakan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia muda.
-          Dalam kamus internasional pendidikan (international Dictionary of Education)  memiliki 3 ciri :
1.      Proses pengembangan kemampuan,sikap dan bentuk2 tingkah laku lainya di dlm masyr dmn dia hdp
2.      Proses social, dimana seseorang dihadapkan pada pengaruh linngk yg terpilih dan terkontrol
3.      Proses pengembangan pribadi atau watak manusia
-          G. Thompson menyatakan bahwa pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan2 yang tetap didlm kebiasaan2,pemikiran,sikap2 dan tingkah laku.
-          Crow dan crow (1960) mengemukakan : harus diyakini bahwa fungsi utama pendidikan adalah bimbingan terhadap individu dlm upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan potensi yg dimilikinya sehingga dia memperoleh kepuasan dalam seluruh aspek kehidupan pribadi dan kehidupan sosialnya.
-          Cirri atau unsur umum dalam pendidikan yaitu ;
1.      Pendidikan harus memiliki tujuan, yg pd hakikatnya adalah pengembangan potensi individu yg bermanfaat bg kehidupan pribadinya maupun nagi warga Negara/warga msrakat lainnya.
2.      Untuk mencapai tujuan pendi perlu melakukan upaya yg disengaja dan terencana yg meliputi upaya pembimbingan,pengajaran dan pelatihan.
3.      Kegiatan tersebut diwujudkan dialam lingk keluarga,sklh dan masyrt yg lazim disebut dngan pend formal dan nonformal.
-          Tilaar (1999:28) merumuskan hakikat pendidikan sebagai suatu proses menumbuhkembangkan eksistensi peserta didik yg memasyarakatkan,membudaya,dlm tata kehidupan yg berdimensi local,nasional dan global.
-          Rumusan hakikat pendidikan tersebut memiliki kompone2 sebagai berikut :
1.      Pendidikan merupakan suatu proses yg berkesinambungan. Artinya prose spend mengimplikasikan bahwa peserta didik memiliki kemampuan2 yg immanent sbg mkluk social dan jg mengimplikasikan bahwa manusia adalah makluk yg tidak pernah selesai
2.      Proses pend berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia
3.      Eksistensi manusia yang memasyarakat
4.      Proses bermasyarakat dan membudaya mempunyai dimensi waktu dan ruang
-          No 20 tahun 2003 tentang system pend nasional pasal 1 ayat 1 diyantakan pendidikan sebagai “ usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya utuk memiliki kekuatan spiritual,keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,aklak mulia serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,masyarakat bangsa dan Negara”
Dikaji lebih mendalam :
1.      Pendidikan itu merupakan usaha sadar artinya tindakan mendidik bukan merupakan tindakan yang bersifat reflex/spontan tanpa tujuan dan rencana yang jelas,
2.      Paradigm baru praktek pendi yang lebih serampangan/asal-asalan
3.      Mewujudkan suasana belajar dan proses pembel yg efektif menjadi focus utama proses pend
4.      Anak harus aktif, artinya bukan hanya mendengarkan saja melainkan harus lebih banyak bertanya
5.      Tujuan pendiidkan adalah menumbuhkembangkan pribadi2 yg beriman dan bertaqwa, beraklak mulia
-          Sekolah dasar menurut Waini Rasyidi (1993) pd hakikatnya merupakan satuan /unit lembaga social(social institution) yg diberi amanah atas tugas khusus oleh masyarakat untuk menyelenggarakan pend dasar secara sistematis. Dengan demikian sebutan sekolah dasar merujuk pada satuan lembaga social yg diberi amanah spesifik olh masyarakat untuk menyelenggarakan pend dasar penggalan pertama selama 6 th untuk dilanjutkan pd penggalan dasar kedua 3 th di SLTP
KB2 : TUJUAN PENDIDIKAN
-          Setiap tujuan pend memiliki 2 fungsi yaitu :
1.      Menggambarkan kondisi akhir yang ingin dicapai dan
2.      Memberikan arah dan cara bagi semua usaha atau proses yang dilakukan
-          UU No 20 tahun 2003 tentang system pendi nasional dinyatakan bahwa tujuan pendi nasional adalah menumbuhkembangkan pribadi2 yang :
1.      Beriman dan bertaqwa terhadap tuhan YME
2.      Beraklak mulia
3.      Memiliki pengetahuan dan ketrampilan
4.      Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
5.      Memiliki kepribadian yg mantap dan mandiri
6.      Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
-          Upaya dalam mengembangkan kehidupan siswa sebagai pribadi adalah :
a.       Mengetahui hak dan kewajibanya sebagai warga Negara RI
b.      Menumbuhkembangkan rasa tanggungjwab terhadap kemajuan bangsa dan Negara
c.       Memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar yg diperlukan untuk berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
-          Upaya dalam mengembangkan siswa sebagai anggota umat manusia adalah:
a.       Meningkatkan harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat
b.      Meningkatkan kesadaran tentang HAM
c.       Memberikan pengertian tentang pentingnya ketertiban dunia
d.      Meningkatkan kesadaran akan pentingnya persahabatan antarbangsa.
-          Tujuan pend SD  harus selalu mengacu pada tujuan pend nasional dan tujuan pend dasar serta memperhatikan tahap dan karakteristik perkembangan siswa, kesesuaianya dgn lingkungan dan kebutuhann pembanguna daerah, arah pembangunan nasional serta memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kehidupan umat manusia secara global
-          Secara teknis pendi sekolah dasar dapat diartikan sebagai proses /usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelaj agar anak/peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinnya untuk memiliki kemampuan dasar aspek intelektual,social,personal dan spiritual yg sesuai dgn karakteristik perkembangannya sehingga dia mampu melanjutka pend di SMP/sederajat
-          Pend dasar disekenggrakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta meberikan peng danketrampilan dasar yg diperlukan untuk hidup didlm masy serta mempersiapkan peserta didik yg memenuhi persyratan utk mengikuti pend menengah.
-          Tujuan operasional pend SD adalah member bekal kemampuan dasar mebaca,menulis dan berhitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dgn tingkat perkembanganya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pend di SLTP
-          Tujuan pend di SD dapat diuraikan sepeti berikut :
1.      Meberikan bekal kemampuan mebaca, menulis dan berhitung
Tujuan yg paling fundamental karena sifatnya sangat menentukan baiktidaknya kemampuan 2 lain.
Menurut said hamid Hasan (1989) mengemukakan bahwa ketrmpilan dasar yg diakui secara universal adalah membaca,menulis dan berhitung
Pasal 34 ayat 3 mengenai isi kurikulum pend dasar bahwa membca danmenulis dan matematika (termasuk berhitung) merupakan bahan kajian minimal
2.      Memberikan kemampuan dan ketrampilan dasar (intelektual,social,moral dan emosional) yg bermanfaat bg kehidupan siswa sesuai dngan tingkat perkembanganya.
- menurut Ahman (2000) tujuan pend SD tidak lagi menyiapkan siswa untuk terjun kemasyarakat melainkan menyiapkan siswa untu melanjutkan pend ke SMP/Mts,
3. mempersiapkan anak untuk mengikuti pendidikan di SMP/Mts
KB3 : FUNGSI PENDIDIKAN DI SD
-          Para pakar pendidikan bependapat bahwa fungsi pendidikan adalah :
1.      Fungsi individualisasi       
Merujuk pada suatu proses dalam interaksi social dimana tingkah laku seseorang diarahkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri tanpa menghiraukan kebutuhan dan keberadaan orang lain.
2.      Fungsi Sosialisasi dan pembudayaan
Untuk  mengembangkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yg baik
Dengan fungsi ini pendi yg diselenggarakan harus selalu mendorong dan mengondisikan anak didik untuk melakukan apa yg disebut dengan belajar social ,anak diajarakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dgn orang lain dgn memahami,menghayati dan melaksanakan system nilai dan norma yg berlaku di masy.
3.      Fungsi nasionalisasi
Bahwa pendidikan harus mendidik anak untuk menjadi warga Negara yang baik, dengan fungsi ini pendidikan harus mengembangkan kesadaran,kecitaan kebanggaan setiap anak didik untuk menjadi warga Negara kesatuan RI
4.      Fungsi Humanisasi
Pendi berkewajiban untuk menumbuhkembangkan anak untuk menjadi bagian dari umat manusia di dunia tanpa harus rikuh dgn perbedaan suku,ras dan agama
-          Menurut Umar Tirtarahardja da La Sula ( 1995) mengemukakan fungsi pendidikan sebagai berikut :
1.      Trasformasi budaya, mewariskan budaya dar generasi kegenerasi berikutnya.
2.      Pembentukan pribadi,
3.      Penyiapan warga masyarakat dan warga Negara
4.      Menyiapkan tenaga kerja.
-          Fungsi pendidikan di SD adalah
1.      Fungsi pembentukan dan pengembangan dasar kepribadian anak.
Berarti didalam pelaksanaanya pend di SD harus menekankan pembentukan dasar2 kepribadian anak sebagi indiviud yg utuh
2.      Fungsi  pendidikan di SD adalah menyampaikan warga masyarakat dan warga Negara RI yang baik
3.      Transformasi budaya yaitu
Bagaimana pendi mempertahankan dari/mengubah nilai2 tertentu atau mengembangkan nilai2 baru yang dipandang lebih sesuai dng perkembangan masyarakat.
4.      Funsi trasisional (antara) artinya
Bagi setiap anak usia sekolah (6-13 th) menamatkan pend di SD bukan lg sebagai kondisi akhir dar pend formal yg diharpkan melainkan sebagai tujuan karena setelah itu semua pihak harus membantu individu tamatan SD untuk melanjutkan pend si SLTP/Mts.
-          Sunaryo Kartadinata (1996) perkembangan siswa secar optimal harus menjdai tujuan pemb di SD ( jangan diartikan sama dengan pemberian materi pelajaran saja)
KB 4 : PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN DI SD
-          Sayidiman (2000) menegmukakan pendapatnya bahwa inti dar budaya pend di era indo baru adalah terwujudnya pend yang menempatkan anak didik sebagia titik sentral
-          Menurut pakar pendidikan yang memaegang prinsip pend dari perspektif perkembangan
Abin Syamsuddin Makmun (1996) yang menyatakan bahwa prinsip dan hukum2 perkembangan individu harus mmenjadi titik tolak pend,mengingat setiap pend dan proses pemb  pada khusunya akan selalu berhadpan dengan individu manusia yg sedang berkembang
-          Sunaryo kartadinata (1996) menjelaskan perinsip-perinsip perkembangan siswa SD dan kesepadananya dgn prinsip2 pend SD
Prinsip2 perkembangan adalah sebagai berikut ;
1.      Perkembangan adalah proses yg tak pernah berakhir oleh karena it upend /belajar merupakan proses sepanjang hayat.
2.      Setiap anak bersifat individual dan berkembang delam percepatan individual
3.      Semua aspek perkembangan saling berkaitan
4.      Perkembangan itu terarah dan dapat diramlkan
-          Dengan mengacu kepada aspek karakteristik serta prinsip perkembangan siswa SD yang dideskripsikan yaitu: proses pembelaj di SD bersifat terpadu dengan perkembangan siswa, baik perkem fisik,kognitif moral maupun emosional.
Aspek terpaduan  ;
1.      Aspek perkembangan fisik
2.      Aspek perkembangan kognitif,
3.      Aspek perkembangan social emosioanal dan moral
-          Dari aspek perkembangan kognitif, prinsip2 bagi anak usia SD adalah sebagai berikut :
a.       Kurikulum /proses pembelajaran harus menyajikan bahan ajaran yang sepadan dengan perkembangan anak yang memungkinkan mereka melkukan eksplorasi,berpikir dan memperoleh kesempatan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dngan ank lain dan orang dewasa
b.      Prinsip praktisyg relevan dengan pembelajaran ialah bahwa anak usia sekolah dasar diberi kesempatan untuk bekerja dalam kelompok kecil dan guru menciptakan kemudahan berdiskusi diantara anak dengan jalan memberikan komentardan dukungan atas pendapat dan gagsan anak.
-          Aspek perkembangan social-emosional dan moral, prinsip2 praktis yang relevan adalah sebagai berikut :
a.       Guru perlu mengetahui pentingnya pengembangan hubungan kelompokyang positif serta mengembangkan kesempatan dan dukungan bagi kerja sama kelompok yang tidak sekedar mengembangkan ranah kognitif tetapi juga meningkatkan interaksi sebaya.
b.      Untuk mengembangkan perasaan mampu (kompeten) ini,anak usia sekolah dasar perlu memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang diakui oleh dasar budayanya sebagi suatu yang penting terutama kecakapan membaca,menulis dan berhitung.
c.       Guru dan orng tua perlu membantu anak menerima kata hatinya dan memperoleh kemampuan mengendalikan diri

MODUL 2
PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA SEKOLAH DASAR
KB1 : KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DI SD
A.      Perkembangan kognitif anak sd
-          Wadsworth (1996) kegiatan mental juga mengarah pada proses mengatur dan beradaptasi pada lingkungan.
-          Dalam teori Piaget , skema dikenal sebagai suatu struktur kognitif dan mental diman secara intelektual individu beradaptasi dan mengatur lingkuangnya.
-          Santrock, 2002 perkembangan anak terbagi atas beberapa tahap dengan rentang usianya, seperti :
1.      Tahap Sensori Motor ( lahir-2 tahun)
Pada awal tahap sensorimotor gerak anak banyak didominasi oleh gerak atau pola reflex.
Pada akhir tahap ini, yaitu 2 tahun pola sensorimotor anak sudah lebih rumit dan memungkinkan anak mulai mengunakan symbol.
·         Pada tahap sensori motor  terbagi 6 subtahapan yg setiap tahapnya menunjukkan adanya perubahan kualitatif dalam organisasi sensorimotor.
1.      Subtahapan reflex sederhana, menunjukkan bahwa skema yang ada berupa releks, skema yang ada semakin lama akan kuat, bayi yg baru lahir akan hinga usia 1 bulan akan menghisap botol susu jika botol berada dimulutnya.
2.      Antara 1-4 bln, reflek anak akan berkembang kea rah skema adaptif dimana sudah terkoordinasi, pada tahp ini anak akan melatih reflex menghisap meskipun tanpa botol susu pada tahap ini ditandai dengan primary circular reactions dimaan skema didasari pd kesempatan anak untuk menghsilkan kembali suatu keadaan yg menyenangkan.
3.      Secondary circular reactions usia 4-8 bln, anak menjadi lebih berorientasi pada objek /focus pada sekitarnya
Anak meniru beberapa reaksi sederhan seperti mengerakkan mainan, isyarat fisik
4.      Coordination of secondary reactions usia 8-12 bln menunjukkan bahwa pada subtahapan ini terjadi beberapa perubahan yg melibatkan koordinasi skema, anak mmelihat suatu objek dan menggengamnya secara simultan
5.      Tertiary circular reactions, novelty & curiosity usia 12-18 th
Anak menjadi tergugah karena adanya berbagai objek atau merupaka skema dimana anak mencari berbagai kemungkinan dari suatu objek.
Tahap sensori motor adalah internalisai dari skema, fungsi mental anak berubah menjadi simbolis dan anak mengembangkakn kemampuan untk menggunkaan symbol pararagrf.
2.      Tahap praoprasional (2-7 tahun)
Perkembangan kognitif diusia ini ditandai dng perkembnagan bahasa yg sistematis. Anak sudah mampu menitukan perilku yang dilihatnya
Tahap ini terdiri dari 2 suntahapan yaitu :
a.       Fungsi simbolik (2-4 th) anak mencapai kemampuan untuk merepresentasikan secara mental objek yg sesungguhnya tidak ada. Coretan anak dikertas menunjukkan gambar otng,awan,mobil contoh simbolik diusia ini adalah bahasa
Dalam berpikir praoperasional masih egosentis
Artinnya masih berdasarkan sudut pandangnya saja tidak bias berdasarkan sudut pandang ornag lain.
b.      Pemikiran intuitif (4-7 thn)
Anak mulai mengunakan penalaran primitifnya dan ingin mengetahui jawaban dari semua pernyataan
3.      Tahap operasioanal Konkret ( 7-11 th)
Pada tahap ini anak sudah tidak berpikir egosrntris lagi, anak sudah bias memperhatikan lebih dari satu dimensi
4.      Tahap Formal Opersional (> 11 th)
Pemikiranpada tahap ini lebih abstrak. Anak sudah memasuki remaja awal
Berfikir formal operasional mempunyai 2 sifat penting yaitu :
a.       Deduktif-hipotesis
Dlm menyelesiakanmaslah anak kan berpikir duli secara teoritis kemudia mmenganalisis masalahnya melalui penyelesaian hipotesis yg ada
b.      Berpikir kombinatoris
Anak yang berpikir formal operasioanl terlebih dahulu akan membuat berbagai kombinasi /alteranatif yg memungkinkan penyelesaian masalhnya.
KB 2 : BAKAT DAN KREATIFITAS ANAK USIA SD
A.     PENGERTIAN BAKAT
-          Utami munandar (1987)  bahwa bakat dapat diartikan sebagai  kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
-          Sarwono (1986) bahwa bakat adalah  kondisi didalam diri seseorang yang memungkinkan dengan suatu latihan khusus mencapai kecakapn, pengetahuan dan ktrampilan khusus.
-          maka dapat disimpulkan bahwa bakat merupakan potensi yang ada dalam diri seseorang yang perlu dilatih dan dikembangkan karena tanpa latihan dan pengembangna maka bakat yang da dalam diri seseorang tidk akan terwujud.
B.     BAKAT SEBAGAI POTENSI YANG DAPAT DIKEMBANGKAN
-          Menurut Utami Munandar (1987) ada beberapa factor yang menentukan sejauh mana bakat anak dapat terwujud .faktor tersebut adalah :
1.      Factor dalam diri anak
Factor ini berkaitan dengan keadaan fisik dan psikis anak.
2.      Factor keadaan lingkungan anak
C.     PENGERTIAN KREATIVITAS
-          Kreativitas merupakankemampuan untuk membuat kombinasi baru,berdasarkan data, informasi dan usur-unsur yang ada.
D.     HUBUNGAN KREATIVITAS DENGAN KECERDASAN
E.     BELAJAR DAN BERPIKIR KREATIF
1.      Menciptakan lingkungan di dalam kelas yang merangsang belajar kreatif
a.       Memberikan pemanasan
b.      Pengaturan fisik atau ruang kelas
c.       Kesibukan didalam kelas
d.      Guru sebagai fasilitator
2.      Mengajukan dan mengundang pertanyaan
3.      Memadukan perkembangan kognitif (berpikir) dan Afektif (sikap dan perasaan)
a.       Cirri kemampuan berpikir kreatif
·         Ketrampilan berpikir lancar
·         Ketram berpikir luwes
·         Ketram berpikr orisinal ( mampu memikirkan masalah yg tidak terpikirkan orang lain dengan cara pendekatan/pemikiran melalui pemerkaya yayasan)
·         Ketramp memerinci
·         Ketram menilai
b.      Cirri afektif
·         Rasa ingi tahu
·         Bersifat imaginative ( membayangkan hal yg belm terjadi)
·         Merasa tertantang oleh kemajemukan ( senang menjajaki cara mpenyelesaian yg lebih rumit)
·         Sifat berani mengambil resiko
·         Sifat menghargai
c.       Menggabungkan pemikiran divergen dan pemikiran konvergen
Pemikiran konvergen yang menuntutsiswa mencari jawaban tunggal yg paling tepat berdasarkan informasi yg diberikan.
d.      Menggabungan proses berpikir dengan proses afektif
F.      FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DAN SUMBER-SUMBER KREATIVITAS YANG PERLU DIKEMBANGKAN
-          Arasteh (dalam Hurlock, 1978) mengemukakan adanya masa-masa kritis dalam perkembangan kreativitas. Hal ini perlu diketahui karena dapat menghalangi perkembnngan kreativitas anak. Masa-masa kritis tersebut adalah usia 5 sampai 6 tahun,  8 sampai 10 th, 13-15 th, 17-19 th.
1.      Usia 5 sampai 6 tahun
Sebelum anak siap masuk sekolah, anak diajarkan untuk menerima apa yg ditetapkan oleh took otoriter,mematuhi aturan dan keputusan orang dewasa dilingkungan rumahnya.
2.      Usia  8 sampai 10 tahun
Masa ini merupakan masa dimana ada kebutuhan untuk dapat diterima sebagai anggota dalam kelompok teman sebayanya. Agar bias
-          Sumber-sumber kreativitas yang perlu dikembangkan :
Dalam bukunya child development, Berk (2003) mengemukakan beberapa komponen dari kreativitas dan bagaimna cara orang tua maupun guru untuk memperkuat peran komponen-komponen tersebut dalam diri seseorang anak :
1.      Sumber kognitif

2.      Sumber kepribadian

Karakteristik kepribadian sebagai berikut ;
a.       Gaya inovatif dari berpikir
Orang2 yg kreatif tdk hanya memiliki kapasitas untuk memandang sesuatu dalam cara baru tetapi juga dalam mengolahnya. Dalam menemukan maslah secara inovatif, mereka cenderung memilih aktivitas yang terlalu terstruktur. Sternberg dan Grigorenko, 1993 (dalam Berk, 2003)
b.      Sikap toleran pada ketekunan dan sesuatu yang jamak
Tujuan kreativitas adalah memungkinkan timbulnya situasi yg tidak pasti, khususnya jika maslah tidak cocok satu sama lain.
c.       Kemauan untuk mengambil risiko
Kreativitas memungkinkan seseorang menghadapi situasi yang pentuh tantangan. Mendorong untuk berpikir pada situasi yang penuh tantangan dapat meningkatkan proses berpikir divergen.
d.      Berani terhadap pendapat
Karena ide2nya yg orisinal tidak menutup kemungkinan untuk ditantang oleh orang lain, khususnya guru merasa ragu dengan pendapatnya.
3.      Sumber Motivasi
Motivasi untuk kreativitas lebih menitikberatkan pada tugas dari pada tujuan. Oleh karena ini menunjukkan pada keinginan untuk berhasil pada tingkat yang lebih tinggi, tetap memusatkan perhatian pada masalah.
4.      Sumber lingkungan
Linkungan dapat menciptakan kondisi fisik maupun social yg membantu seseorang untuk menghasilkan dan mengmbngkan ide2 baru.
KB 3 : PERAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ANAK SD
A.     KECERDASAN INTELEKTUAL
-          Piaget (dalam Shaffer, 1996) menjelaskan inteligensi sebagai dasar fungsi kehidupan yang membantu seseorang/organism untuk beradaptasi dengan lingkunganya.
-          Piaget jg menambahkan inteligensi sebagai suatu bentu equilibrium yg menunjukkanadanya kecenderungan struktur kognitif
-          Utami munandar (1986) mengemukakan bahwa kecerdasan inteltual dapat dirumuskan sebagai kemampuan untuk:
1.      Berpikir abstrak
2.      Menagkap hubunga2 dan untuk belajar
3.      Menyesuaikan diri terhadap situasi2 baru
1.      Konsep IQ
Didunia psikologi, inteligensi seseorang biasanya dinyatakan dalam suatu skor yang dikenal dengan koefisien inteligensi atau IQ (Intelligence quotieth) .
Pengolongan inteligensi dari Wechsler :
IQ
Klasifikasi
% dalam populasi
130 – ke atas
Sang superior
2.2
120 - 129
Superior
6.7
110 – 119
Di atas rata-rata
16.1
90 – 109
Rata-rata
50.0
80 – 89
Dibawah rata-rata
16.1
70 - 79
Perbatasan
6.7
Dibawah 70
Cacat mental
2.2

2.      Struktur intelektual dari Guilford
Guilford (dalam Cohen,1999) menemukakan suatu model struktur intelektual yg dapat digambarkan sebagai suatu kebus yg terdiri dari 3 dimesi inteltual. Model struktur ini menggambarkan keragaman kemampuan intelektual manusia yang sekaligus dapat mengklasifikasikan dan menjelaskan seluruh aktivitas mental manusia.
Aktivitas mental dapat diklasifisikan sebagai berikut ;
a.       Operasi intelektual menunjukkan macam proses pemikiran yang berlangsung. Operasi inteltual meliputi kognisi,ingatan,berpikir divergen, berpikir konvergen dan evaluasi.
b.      Isi intelektual menunjukkan macam materi yang digunakan. Termasuk didalamnya adalah figural,simbolik,semantic dan perilaku.
c.       Produk menunjukkan hasil dari operasi (proses) tertentu yg diterapkan pada isi tertentu. Termasuk didalamya unit,kelas,hubungan,system, tranformasi, implikasi.
B.     KECERDASAN EMOSIONAL
1.      Pengertian kecerdasan Emosional.
a.       Istilah kecerdasan emosi pasa awalnya dikemukakan ole peter salovery dan johan meyer, kemudian dipopulerkan oleh davidGolemen
b.      Hedlund dan Sternbergh (2000) merangkum pengertian kecerdasan emosional yang diungkap sebagai “  kemampuan seseorang untuk dapat memtivasi diri sendiri dan tekun dalam menghadapi frustasi. Mengontrol dorngan2 impulsif (dorongan yang timbul berdasarkan suasana hati) danmampu menunda pemuasanya, mengatur suasan hati sehingga tidak mempengaruhi kemampuan berpikir, berempati.”
c.       Golemen (1995)  dalam bukunya working with emotional intelligence sebagai kapasitas untuk mengenal perasaan kita sendiri dan ornag lain, untuk memotivasi diri kita dan untuk mengatur emosi dalam diri kita dalam hubungan kita dengan orang lain.
5 norma dari kecerdasan emosional, sebagaimana yang dirngkas oleh Salovey berdasarkan pandangan inteligensi pribadi dari Gardner :
a.       Pengenalan emosi diri
Menunjukkan kesadaran diri /pengenalan terhadap perasaan yang dialami sehingga mampu mengendalikan kehidpanya
b.      Mengendalikan emosi
Menunjukkan bagaiman kemampuan menegndalikan emosi yang terlalu mendalam yang dapat mengganggu stabilitas kehidupan seseornag agar dapat mencapai keseimbangan.
c.       Memotivasi diri sendiri
d.      Mengenali emosi orang lain
e.       Mengendalikan hubungan dengan orang lain
Yaitu kemampuan untuk menjaga hubungan dengan suasana maupun mengenali emosi setiap orang serta mengendalikannya.
 Golemen menyebutkan bahwa pengendalian emosi dapat dilatih dan dikembangkan
2.      Konsep EQ yang berbeda dari IQ
d.      Salovey dan Mayer (dalam Saphiro,1997) menyebutkan EQ ( emotional quotient)sebagai persamaan dari kecerdasan emosional namun hal ini tidak berarti EQ diukur oleh suatu alat ukur sebagaiman halnya IQ,
e.       Goleman dan Saphiro mengemukakan bahwa sesungguhnya EQ tidak berlawanan dengan IQ atau kecerdasan kognitif
f.       Saphiro menyatakan perbedaan penting antara IQ dan EQ adalah peran factor bawaan pada EQ tidak terlalu menonjol
C.     PERAN ORANG TUA DAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN IQ DAN EQ
1.      Menyadari Emosi Anak
2.      Mengakui emosi sebagai peluang untuk kedekatan dan mendidik
3.      Mendengarkan dengan Empati dan meneguhkan perasaan anak
4.      Menolong anak member nama Emosi dengan kata-kata
5.      Menentukan batas2 sambil membantu anak memecahkan masalah
Tahapa2 berikut ;
a.       Hindari kritik
b.      Gunakan pujiam lebih banyak
c.       Pahamilah apa yang dirasakan anak
d.      Jangan mencoban memaksakan pemecahan kita kepada masalah anak
D.     PERAN IQ DAN EQ DALAM KEBERHASILAN BELAJAR SISWA
-          Pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak yang mempengaruhi reaksi seketika utuk mengatasi masalah.
1.      Memotivasi belajar yang berasal ari dalam diri
2.      Pandai
3.      Memiliki minat
4.      Konsentrasi
5.      Mampu membaur diri di lingkungan
E.     CIRI-CIRI SISWA DENGAN KECERDASAN EKSTREM
-          Menurut Wechsler. Yang imaksud dengan siswa kecerdasan ekstrem adalh siswa yang memiliki tingkat kecerdasan kurang/rendah, yang biasa dikenal dengan keterbelakangan mental dan siswa yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi, yang dikenal dengan berbakat secara intelektual/keberbakatan.
-          Ciri-ciri siswa kecerdasan ektrem antara lian ;
1.      Keterbelakangan mental
Menurut Hallahan dan Kauffman (2000) mengemukakan keterbelangan mental sebagi adanya keterbatasan dalam funsi yang mencangkup fungsi intelektual yang dibawa rata2 diman berkaitandengan keterbatasan pada 2/lebih dar keteampilan adaptif seperti komunikasi, merawat diri sendiri, ketram social, kesehatan dan keamanan, fungsi akademis waktu luang.
Klasifikasi
Rentangan IQ
Ringan
52-67
Menengah
36-51
Berat
20-35
Parah
Di bawah 20
2.      Ciri-ciri anak keterbelakangan mental
a.       Keterbelakan mental ringan sering disebut sebagai mampu didik.
Mereka tidak memperlihatkan kelianan fisik yg mencolok walupun perkembngan fisiknya sedikit agak lambat daripada rata2 anakk seusia mereka.
b.      Keterbelakangan mental menegah biasanya disebut dengan mampu latih
Dimana mereka dapat dilatih untuk beberapa ketrampilan tertentu, perkembanganya lambat setara dengan anak prasekolah dan tidak dapat menguasai ketrampilan akademik.
c.       Keterbelakangan mental berat
Mereka memperlihatkan banyak masalah
d.      Keterbelakangan metal parah.
Memilik masalah ynag serius, baik menyangkut kondisi fisik, inteligensia serta program pendidikan yg tepat bg merka
3.      Anak berbakat
a.       UU no. 2 thn 1989 disebutkan sebagai anak-anak dengan kemampuan dasar kecerdasan luar biasa/disingkat sebagai anak berbakat
b.      Di indo konsep keberbakatan banyak mengacu pada apa yang telah dikemukankan oleunited states office of education(usoe, 1972) dan Renzulli (1978)  menurut USOE anak berbakat adalah berikut ini “ ,ereka yang identifikasikan oleh orang2 profesional bahwa mereka memiliki kemampuan2 yang menonjol, dapat memberikan prestasi yang tinggi…”
c.       Renzulli menyebutkan bahwa  keberbakatan merupakan interaksi dari 3 cluster, yaitu inteligensia, kreativitas dan tanggung jawab pada tugas
4.      Indicator anak berbakat
a.       Kemampuan motorik yang lebih awal seperti kemampuan untuk berjalan,memanjat
b.      Kemampuan untuk berbicara dengan kalimat yang lengkap, kosakata yang banyak, day aingat yang baik dan menunjukkan keinginan ynag kuat untuk belajar dan hasrat yang besar terhadap buku maupun gambar
c.       Perbandingan perkembangan antara anak satu dengan lainya, dimana anak berbakat cenderunga menyukai permainan yang merangsang day akhayalnya.
d.      Day aingat yang baik, kemampuan coba-salah dan mampu bersibuk diri dalam waktu cukup lama.
5.      Asal-usul keberbakatan
Faktor biologis yang belum bersifat genetic yang memiliki andil dalam iteligensia adalah factor gizi dan neurologis
6.      Ciri-cir anak berbakat
d.      Kelancaran berbahasa
e.       Rasa ingin tahu bersifat pengetahuan
f.       Kemampuan berpikir kritis
g.       Kem bekerja mandiri
h.      Ulet

MODUL 3
PERKEMBANGAN MORAL DAN SOSIAL PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR
KB1 : PERKEMBANAN MORAL PADA ANAK USIA SD
A.     PENGERTIAN PERILAKU MORAL
Perilaku moral berarti perilaku yang menyesuaikan dengan kode moral dari kelompok sosialnya.
Moral berasal dari bahasa latin : mores berarti tata karma atau kebiasaan
Perilaku moral dikendalikan oleh konsep moral,yakni aturan2 dlm bertingkah laku dimana angota masyarakat berperilaku immoral adalah perilaku yang gagal menyesuaikan pada harapan social.
Unmoral adalah perilaku yang tidak menghiraukan harapan dari kelompok sosialnya.

B.     CARA MEMPELAJARI MORAL
-          Piaget da kolhlberg mengemukakan  tahap2 perkembangan moral menurut piaget, antara usia 5 dan 12 th, konsep anak mengenai keadilan sudah tumbeh
-          Hurlock (1978) mengemukakan bahwa dalam perkembangan moral ada 4 elemen yang harus diketahui, yaitu sebagai berikut :
1.      Peran hokum, kebiasaan/tata karma dan aturan dalam perkembangan moral
Elemen pertana yang peting dalam bljr menjdi idividu yang bermoral adalah belajar apa yg diharapkan kelompoknya.
2.      Peran kata hati dan perkembangan moral
Kata hati merupakan control internal (dalam diri) terhadap tingkah laku seseorang
Kata hati merupakan sesuatu yg kompleks bagi anak2, oleh karena itu pada awalnya tingkah laku mereka lebih banyak dikotrol oleh lingkungan
3.      Peran rasa bersalah dan malu dalam perkembangan moral
Dalam perilaku moral, rasa bersalah perlu ada
Ausubel (dalam Hurlock,1978) mengemukakan bahwa rasa bersalah merupakan mekanisme psikologis yg penting, dimana perilaku seseorang menjadi sesuai dengan kebudayaanya
4.      Peran interaksi social dalam perkembangan moral
Interaksi social memegang peran penting dalam perkembangan moral anak karena dapat memberikan dasar2 dari tingkah laku yg diterima masyarakat, memberikan motivasi melalui apa yg diterima dan tdk diterima kelompok
Interaksi social pertama yang dialami anak adalah melalui kehidupan di lingkungan keluarganya.
Melalu interaksi social anak tidak hanya belajar mengenai kode2 moral tetapi mereka juga berkesempatan untuk belajar mengevaluasi tingkah laku mereka.
C.     PENGERTIAN DISIPLIN
-          Tujuan Disiplin adalah membentuk perilaku yg sesuai dgn kelompok sosialnya
-          Konsep yang memandang disiplin sebagai konsep negatife berarti = hukuman
-          Konsep yang memandang disiplin sebagai konsep positif  berarti = adanya pendidikan,bimbingan menetapkan disiplin diri dan control social
D.     PENTINGNYA DISIPLIN BAGI ANAK
-          Disiplin akan menambah kebahagiaan, penyesuaian social dan pribadi mereka,
-          Beberapa kebutuhan anak yang dapat dipenuhi melalui disiplin adalah berikut ini :
1.      Disiplin membuat anak2 mempunyai perasaan aman tentang apa yang boleh/tdk boleh dilakukan
2.      Anak belajar mengapa pola perilaku tertentu diterima dan mengpa pola prilku lain tdk diterima
3.      Melalui disiplin anak2 dibantu untuk hidup sesuai dngn norma2 sosial.
4.      Anak2 pun akan mengembangkan kata hati untuk membuat keputusan dan pengendalian dari perilakunya.
-          Hal2 yg penting dari disiplin untuk anak usia SD ( Hurlock) sebagai berikut :
1.      Alat untuk membentuk moral
Pengajran baik/buruk perlu ditekankan pada alas an mengapa beberapa pola tingkah laku diterima sementara yang lain tidak, dan penjelsan langsng perlu utk membantu anak memiliki konsep yang lebih luas.
2.      Penghargaan
Penghargaan memiliki nilai pend yg kuat bg anak jk anak bertingkah laku benar dan dpt memotivasi anak untk menggulang kmbli tungkah laku yg diharapkan.
3.      Hukuman
Hukuman harus dapat memtivasi anak agar taat pada harapan social dikemudaian hari
4.      Konsistensi
Dalam menerapkan disiplin hendaknya disesuaikan dengan perkembangan anak.
E.     PEMBERIAN HUKUMAN DAN PENGHARGAAN
-          Fungsi hukuman antara lain ;
1.      Membatasi anak agar tingkah laku yang tdk diinginkan tidak diulangi
2.      Mendidik
3.      Motivasi, menghindari terjadinya tingkah lakusosial yg tidak diinginkan.
-          Bentuk hukuman :
1.      Berbentuk hukuman fisik misalnya : pukulan
-          Pemberian penghargaan yaitu memotivasi anak untu mengulangi perilak yg baik yang dpt diterima oleh ligkuangannya.
-          Fungsi pemberian penghargaan adalah
1.      Nilai mendidik karena pemberian penghargaan menunjukkan bahwa tingkah laku anak dalah yang sesuia dengan apa yg diharapkan oleh lingkuanganya
2.      Motivasi, agar tingkah laku yg diterima diulang kembali
3.      Penguat, untuk tingkah laku yg diterima secara soasial
-          Bentuk Penghargaan berupa non verbal seperti senyuman,pelukan sedangkan bentuk verbal seperti melalui ungkapan rasa puas / menghargai usaha anak
F.      ARTI AGAMA BAGI ANAK USIA SEKOLAH
-          Perasaan keagamaan mengerakkan hati seseorang agar ia lebih banyak melakukan perbuatan yang baik oleh kerena itu perlu memperkenalkan agama sejak dini pada anak2
KB 2 : PENYESUAIAN DIRI DAN PENERIMA SOSIAL
A.     MAKNA PERKEMBANGAN SOSIAL BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR
-          Perkembangan social mempunyai arti kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan harapan2 kelompok sosialnya
-          3 proses sosialisasi antara lain ;
1.      Belajar untuk bertingkah laku sesuai dengan cara/norma yg berlaku
Setiapkelompok social memiliki dasar mengenai tingkah laku yg perlu dimiliki anggotanya
2.      Bermain sesuai dengan peran social yang diharapkan
Anak pun belajar mempunyai peran dan memahami peran2 yg ada di lingkngan  sekitarnya, diharapkan ada peran social yg diharapkan baik untuk orang tua dan anak maupun guru dan siswa.
3.      Mengembangkan sikap2 sosial
a.       Untuk bersosialisasi anak harus berlatih menyukai orang lain dan aktivitas social
b.      Hal2 yng penting dari proses sosialisasi adalah bagaimana seseorang anak belajar bersosialisasi dan dapat bergaul, sangat tergantung dari beberapa factor berikut :
a.       Kesempatan untuk bersosialisasi merupakan hal yg penting karena anak tidak dapat belajar untuk hidup secara social dengan orng lain jika anak meluangkan sebagaian besar waktunya untuk kegiatannya sendiri.
b.      Anak perlu mengomunikasikan hal2 yg tidak dipahami dan diminati oleh ornglain
c.       Anak hanya akan belajar untuk bersosialisasi jika termotivasi untuk melakukanyya
d.      Bagaiman metode efektif yg digunakan untuk belajar bersosialisasi.
c.       Hurlock (1978) mengemukakanbeberapa karakteristik kelompok sebaya pada masa usia sd yaitu berikut ini :
a.       Kelompk sebaya dapat dekenal dari namanya, misalnya dari dari nama jalan/tempat tinggal
b.      Untuk menjaga kerahasian kelompok, acap kali menggunakan kode2 rahasia dlm berkomunikasi
c.       Kadang kala untuk menerima anggot abaru diadakan semacam upacar
d.      Kelompk sebaya sering bertemu ditempat2 tertentu
e.       Kegitan kelompok sebaya biasanya terlibat dalam berbagai kegiatan.
d.      Strmmen dkk (1983) bahwa dalam dunia kelompok sebaya memiliki kebiasaan,aktivitas dank ode social tersendiri, dimana anak dapat belajar dengan anak2 lainya
B.     POLA-POLA TINGKAH LAKU YANG DAPAT DIPELAJARI DARI ANGGOTA KELOMPOK SEBAYA
1.      Hal2 yang diterima maupun tidak diterima secara social
2.      Terlalu peka/sensitive
Terlalu peka atau sensitive menunjukkan pada kecenderungan untuk mudah merasa sakit hati dan cenderung mengartikan apa yang dikatakan/dilakukan orng lain sebagai permusuhan.
3.      Mudah terpengaruh
4.      Kompetetisi (persaingan)
5.      Hubungan yang baik
6.      Tanggung jawab
7.      Kesadaran social
Kesadaran social merupakan kemampuan untuk memahami arti dari situai social
8.      Diskriminasi social
Adalah kecenderungan untuk membuat perbedaan antara individu berdasarkan suatu tanda2 tertentu
KB 3 : PERKEBANGAN PERAN GENDER PADA ANAK USIA SD
A.     PENGETIAN GENDER
-          Gender menunjukkan dimensi social dari menjadi laki-laki atau perempuan.
-          Dua aspek dar gender yg perlu diketahui adalah identitas gender dan peran gender
-          Identitas gender adalah suatu perasaan menjadi laki-laki atau perempuan dimana hal ini kebanyakan diperoleh anak begitu ia berusia 3th
-          Peran gender berisi harapan2 yg menunjukkan bagaiman laki-laki /perempuan harus berpikir, bertingkah laku dan merasakan
-          Stereotype gender artinya sebagi seperangkat keyakina (beliefs) tentang karakteristik yang sesuai menjadi perempuan dan laki2
-          Berk (2000) mengatakan keluarga,orang tua,guru,mata pelajaran ataupun teman sebaya.
-          Santrock (1992)
1.      Pengaruh orang tua
2.      Pengaruh kelompok sebaya
Kelompok cenderung mencela anak yang terlibat dalam permainan yang tidak sesuai dengan jenis kelminnya
3.      Pengaruh sekolah dan guru
4.      Pengaruh media masa
B.     PERAN GENDER DI USIA SEKOLAH
Pada usia sekolah, anak laki-laki mempunyai identitas peran masculine, sedangkan anak perempuan lebih Androgyny ( yaitu adanya cirri-ciri masculine da feminine pada individu yang sama)
C.     MENGEMBANGKAN STEREOTYPE NOBGENDER PADA ANAK
Untuk mengurangi stereotype gender pada anak2 perlu dilakukan beberapa cara oleh orang tua dan guru




            MODUL 4
KEBUTUHAN ANAK SEKOLAH DASAR

KB1 : GIZI DAN PERMASALAHANYA PADA ANAK USIA SD
A.     PERKEMBANGAN FISIK PADA ANAK SD
-          Perkembangan fisik dipengaruhi oleh factor bawaan dan lingkungan.
-          Santrock (2002) mengatakan bahwa pada masa usia SD pertumbuhan fisik cenderung lambat,tidak seperti pada masa2 bayi da masa kanak2 bahkan pada masa remaja.
-          Lefrancois (1986) dalam bukunya “ of Children” mengemukakan bahwa menjelang usia 6 sampai 12 th,anak menjadi lebih tinggi da berat.
-          Kecenderngan lain yang terjadu penurunan dalam perkembanganjaringan lemak bersamaan dengan betambahnya peerkembangan jaringan tulang da otot
1.      Perkembangan motorik
Perkembangan motorik anak usia SD menunjukkan lebih lentur dan lebih terkoordinasi
Menurut Cratty (dlm lefrancois,1986) anak perempuan kadangkala lebih unggul dalam tugas2 motorik yang bersifat ritmis seperti dalam meanri/lompat tali.
Santrock (2002) bahwa sebetulnya mereka akan menjadi mudah lelah jika terlalu lam aduduk diam. Pergerakan fisik amat penting bagi mereka untuk menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan ketrampilan motoriknya.
2.      Factor yang berpengaruh pada perkembnagan fisik
a.       Bawaan atau genetic
Untuk meneliti pengaruh factor bawaan/genetic pada perkembnagan fisik seseorang banyak dilakukan penelitian terhadap anak kembar identik(satu telur)  yang dibandingkan dengan anak kembar fraternal(lain telur)
b.      Gizi atau nutrisi
Berk (2003) mengemukana beberap ahal sebagai berikut ;
1)      Kaitan usia dan kebutuhan gizi
2)      Gizi pada anak SD dan remaja
3)      Malnutrisi (kekurangan gizi)
4)      Obesitas (kegemukan)
5)      Penyakit
a)      Penyakit infeksi dan malnutrisi
b)      Imunisasi
c)      Kehidupan emosional
(1)   Kegagaglan nonorganic untuk berkembang
(2)   Deprives drarfism
Menunjukkan bahwa adanya ganguan dalam pertumbuhan pada anak usia 2-15 th
KB 2 : KESEHATAN DAN PRESTASI BELAJAR
A.     HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN
-          Hurlock,1986 mengemukakan anak semcam inti tidak hanya sadar akan kesehatan, tetapi juga menyadari kesempatan yang diberikan orang tua untk memperhatikan kesehatan mereka
-          Laycocok dan Caylor (dalam Vasta dkk, 1992) menjelaskan bahwa anak berbakat mungkin berasal dari lingkungan, dimanan semua anak tumbuh lebih besar karena mendapat gizi dan perawatan kesehatan yang lebih baik.
B.     HUBUNGAN GIZI DENGAN KEPRIBADIAN EMOSIONALITAS
-          Kekurangan gizi dapat berakibat anak menjadi rewel atau mudah marah. Kegagalan nonorganic dan deprivasi dwarfism dapat menghasilkan masalah emosionalitas ynag serius pada anak
-          Kelebihan makan pun dapat memberikan efek psikologiis yg negative pada anak. Jika hal ini tertangani akan mempengaruhi perkembangankepribadiannya.
-          Penelitian Cravioto, dkk (dalam ichsan,1986) menyimpulkan bahwa kekurangan gizi pada usia dari 2 tahun selain berhubungan dengan tingkat inteigensia juga berhubungan dengan perilaku penyesuaian diri anak.
C.     HUBUNGAN GIZI DAN KECERDASAN

KB 3 : TEORI KEBUTUHAN DAN PENERAPANNYA BAGI ANAK USIA SD
A.     TEORI KEBUTUHAN MASLOW
1.      Kebutuhan jasmaniah
2.      Rasa aman
3.      Saling memiliki dan mencintai
4.      Untuk dihargai
5.      Aktulisasi diri
Sukiat,1986 lenih jauhdikatakan bahwa manusia digerakkan oleh dua system kebutuha yaitu kebutuhan dasar(basic need) yang merupakan kebutuhan fisiologis(makan,minum) dan psikologis (rasa aman,cintadan penghargaan)
-          Dalam lefrancois, 1986 mengemukakan anak diarkhan melalui kebutuhan untuk menjadikan dirinya .mengaktulisasikan dirinya dap roses dari aktualisasi adalah positif dan tertuju pada dirinya.
KB 4 : PENGARUH SEKOLAH  PADA KEPRIBADIAN
A.     HASRAT BERPRESTASI
-          (Atkinson &Raynor, dalam Santrock, 2002) Individu yang memiliki orientasi berprestasi memiliki harpan yang besar untuk berhasil dari pada yang takut akan kegagalan
-          Huston stein &Higgens-Trenk (dalam Santrock, 2002) menunjukkan bahwa untuk meningkatkan prestasi anak, orng tua perlu menetapkan standar tertentu agar anak berprestasi, orang tua juga merupakan model.
B.     MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK


MODUL 5
PROSES BELAJAR ANAK SD

KB1 :PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK BELAJAR
-          ANITA E. Woolfolk (1993) sebagai perubahan perilaku akibat dari suatu pengalaman tertentu.
Menurut dia, belajarterjadi bilaman pengalaman menyebabkan suatu perubahan pengetahuan, dan perilaku yg relative permanen pada seseorang atau individu.
-          Abin Syamsudidin ( 2000) mendefinisikan bahwa belajar adalah proses mengalami sesuatu untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dan pribadi.
-          Santrock dan Yusen (1994) menegaskan definisi belajar ketika dia menyatakan “learning as a permanent changein behavior that occurs though experience”. Belajar didefininsikan sebagai perubahan tungkah laku yang relative permanen yg terjadi karena pengalaman.
-          Belajar adalah aktivitas atau pengalaman ynag menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku, da pribadi yang bersifat permanen . perubahan yg dimaksud memiliki berbagai sifat atau dimensi, bias bersifat penambahan,
-          4 karakteristik perbuatan belajar, yaitu
1.      Intensional
Mengandung arti bahwa perbuatan yang terjadi harus bertujuan, disengaja dan disadari, bukan kebetulan. Sebagai contoh seorang anak tiba2 tingkahlakunya berubah, berteriak2
2.      Positof
Artinya perubahan belajar menuju kea rah yang lebih baik /lebih mantap sesuai dengan norma atau criteria tertentu yg diharapkan, atau seseuai dengan norma yang disepakati bersam guru dan siswa, menurut masyarakat, menurut kurikulum/kaidah ilmu pengetahuan tertentu.
Contoh seorang anak yg tadinya tergantng kepada teman sebangkunya ketika ulangan dengan pendekatan bimbingan yang baik oleh anda anak itu akan menjadi mandiri tegar dan percaya diri.
3.      Benar2 hasil pengalaman
Arti belajar tersebut harus benar2 merupakan hasil dari pengalaman , dalam arti perubahan yang ditunjukkan /yang dicapai oleh anak itu karena dia aktif melakukan sesuatu dalam berinteraksi dengan lingkunganya. Misalnya seseorang anak dalam 2 bulan terakhir mengalami kemajuan yang pesat dalam nilai ulangan berhitung, padahal kemampuannya sebelumnya dibawah rata2 kelasnya.
4.      Bersifat efektif
Artinya perubahan ynag dicapai oleh anak itu fungsional atau berguna untuk anak yg bersangkutan, baik untuk memecahkan masalah pelajaran, maupun untuk memecahkan masalh sehari2 dan untuk melanjutkkan sekolah tingkat selanjutnya.
-          Dalam mengajar mengandung konotasi bahwa anak menjdai pasif, hanya menerima informasi sepihak dari guru.
KB 2 : PRINSIP –PRINSIP BELAJAR
-          Pada dasarnya perubahan hasil belajar itu terwujud dalam bentuk perubahan pengetahuan (knowledge).Penguasaan peilaku ynag ditentukan (kognitif, afektif, psikomotor) dan perbaikan kepribadian.
-          Prinsip2 belajar sebagai berikut :
1.      Belajar dapat membantu perkembangan optimal individu sebagai manusia utuh.
Prinsip ini menundakan bahwa belajar memungkinkan anak untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan dirinya secara untuh, menyangkut seluruh aspek intelektual ,sosail ,moral,spiritual dan emosional jadi tidak bersifat pragmetaris.
2.      Belajar sebagai proses terpadu harus memposisikan anak sebagai titik sentral
3.      Aktivitas pembelajaran yang diciptakan harus membuat anak terlibat sepenuh hati, aktif menggunakan berbagai potensi yang dimilikinya.
Siswa tidak hanya senang berada dilingkungan, tetapi merasa tertantang untuk berkompetensi /bekerja sama melakukan berbagai kegiatan yang terarah pada pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
4.      Belajar sebagai proses terpadu tidak hanya dapat dilakukan secara individual dan kometitif melainkan juga dapat dilaksanakan secara kooperatif.
Belajar sebagai proses terpadu dapat dilakukan secara kooperatif namun tetap  menetapkan individu dalam posisi yg terhormat dalam suasana kebersamaan menyelesaikan persoalan yg dihadapi.
5.      Pembelajaran yang diupayakan oleh guru harus mendorong anak untuk belajar secara terus meneru.
6.      Pembelajaran disekolah harus member kesempatan kepada setiap anak utuk maju berkelanjutan sesuai dengan potensi ynag dimiliki dan kecepatan belajar masing2
7.      Belajar sebagai proses yang terpadu memerlukan dukungan fasilitas fisik dan sekaligus dukungan system kebijakan ynag kondusif.
8.      Belajar sebagai proses terpadu memuungkinkan pembelajaran bidang studi dilakukan secara terpadu.
Keterpaduan mata pelajaran  dapat dilakukan antar komponen dalam satu ma ta pelajaran /antar rumpun mat apelajaran
Belajr sebagai proses terpadu memungkinkan untuk menjalin hubungan yang baik antara sekolah dengan keluarga.
KB 3 : FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI PROSES DAN HASIL BELAJAR ANAK DI SEKOLAH
-          Abin Syamsuddin  makmun (1995) mengemukakan 3 faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar sisw adi sekolah yaitu :
1.      Factor input (masukan) meliiputi :
a.       Raw input atau masukan dasar ynag menggambarkan kondisi individual anak dengan segala karakteristik, fisik dan psikis yang dimilikinya
b.      Instrument input (masukan instrumental) yang mencangkup gutu, kurikulum, materi da metode ,sarana dan fasilitas
c.       Environmental input ( masukan lingkungan) yang mencangkup lingkungan fisik, geografis, social dan lingkungan budaya
-          Menurut Rochman Natawidjaja (1984) mengemukakan lima unsure yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa disekolah yaitu usur tujauan,pribadi siswa,bahan pelajaran, perlakuan guru, dan fasilitas.
Penjelasan :
1.      Factor anak
Anak harus diposisikan sebagai titik sentral dari seluruh proses pembelajran disekolah.
2.      Factor guru
Guru adalah factor kunci dalam kegiatan belajar anak disekolah. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam keseluruhan program pendidikan sekolah. Guru adalah manajer pembelajaran, dia harus menentapkan tujuan pembelajran , membuat renca pembelajaran, melaksanakan pembelajaran secara efektif menguasai materi dan metode pembe;ajaran , mengevaluasi proses dan hasil belajar, memotivasi dan membantu tiapanak untuk mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai dengan tingkat perkembnagan dan kesempatan yang dimilik anak.
3.      Factor tujuan
Tujuan adalah sesuatu ynag harus dicapai setelah anak melakukan aktivita sbelajar, oleh sebab itu factor tujuan pembelajaran itu merupakan tingkah laku yang diharapkan dicapai setelah anak melakukan proses belajar
4.      Factor bahan pembelajaran
Bahan pembelajaran adalah sesuatu yang harus disusun dan disiapkan sedemikian rupa oleh guru agar muda diakses dan dipelajari oleh semua anak.
5.      Factor ekonomis dan administrative
Meliputi aspek sarana runagan kelas, fasilitas dan peralatan ynag diperlukan dalam pembelajaran disekolah termasuk berbagai sumber pelajaran.
-          Interaksi pembelajaran itu sendiri akan tampak pada tindakan nyata dalam pengajaran (instruction), kepemimpinan (leadership), dan penelitian (evaluation
KB 4 : KESULITAN BELAJAR ANAK SD
A.     KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR
-          Belajar tuntas  (mastery learning) adalah suatu konsep ynag digunakan sebagai criteria ketuntasan atau pengeuasaan materi pelajaran
-          Konsep ini bertitik tolak dari anggapan dasar (asumsi) bahwa setiap anak memiliki kecakapn da nkecepatan  belajar yang berbeda2
-          Dalil atau prinsip tersebut berlaku bilamana ;
1.      Waktu yang disediakan cukup untuk mempelajari lingkup suatu pokok bahasa tertentu
2.      Usaha belajar yang dilakukan oleh anak terarah pada tujuan pembelajaran
3.      Kecakapan anak setidaknya normal
4.      Kualitas pengjaran ynag diselenggarakan ole anda sebagai guru memadai
5.      Siswa mendapatkan manfaat dari proses belajarnya,
-          Ketuntasan belajar atau penguasaan materi pembelajaran dapat dirumuskan sebagai fungsi dari waktu ynag disediakan dengan waktu yang dibutuhkan oleh anak
B.     KESULITAN BELAJAR
1.      Pengertian , kriterian dan gejala
a.      Kesulitan merunjuk pada suatu kondisi tertentu yna ditandai dengan adanya hambatan dalam mencapai suatu tujuaan , kesulitan belajar dengan demikian dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan2 dalam mencapai tujuan /hasil belajar ditetapkan.
b.      Hambatan ini dapat bersifat fisiologis, psikologis, sosiologis dan sebaginya
c.       Menurut konsep mastery learning , kegagalan belajar didefinisikan sebagai berikut :
a.       Anak dinyatakan gagal belajar jika dalam waktu tertentu ynag di tetapkan oleh guru tidak dapat mencpai ukuran keberhasilan tingkat penguasaan minimal dalam pembelajaran tertentu
b.      Anak dinyatakan gagal belajar jika prestasi belajrny ajauh di bawah prestasiynag diperkirakanlebih tinggi dari  yang lainya.
c.       Anak sd dinyatakan gagal dalam belajrnya jika yang bersangkutan tidak dapat mencapai tugas2 perkembangan.
d.      Anak dinyatakan gagal dalam belajaranya jika yang bersangkutan tidak menguasai pengetahuan prasyarat untu dapat mempelajari pengetahuan berikutnya.
d.      Criteria atau patokan ynag digunakan untuk menyatakan seseorang anak sd mengalami sesulitan belajar /tidak meliputi 4 kriteria :
1.      Tujuan pendidikan /pembelajaran yang ditetapkan
2.      Kedudukan anak didalam kelompok /kelasnya
3.      Perbandingan antara potensi dan prestasi
4.      Kepribadian
e.       Berdasarkan criteria yang diturunkan dari konsep mastery learning tersebut , Abin Syamsuddin (1992) merangkum pendapat para ahli tentang gejala2 seseorang mengalami kesulitan belajar yaitu:
a.       Nilai hasil belajar (nilai hasil ulangan,angka rapor)dibawah rata2 nilai kelas/kelompoknya
b.      Nilai hasil belajar tidak sesuai dengan nilai2 dikelas sebelumnya
c.       Nilai hasil belajar tidak sesuai dengan potensi yg dimilikinya
d.      Labat dalam mengerjakan tugas2 belajar dikelas
e.       Menunjukkan sikap2 yg kurang wajar seperti acuh tak acuh,menentang dan melawan guru, berpura2,berdusta
f.       Menunjukkan tingkah laku berkelainan seperti membolos,terlambatmenggangu orang lain
g.       Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti sering murung,pemarah,mudah tersinggung
2.      Latar belakang penyebab
-          Menurut Abin Syamsuddin(2002) dari pendapat Loree(1990). Factor-faktor yang dapat melatarbelakangi kesulitan belajar yang dialami oleh anak SD dapat dikelompokkan ke dalam 3 faktor, yaitu :
1.      Factor stimulus/disebut juga sebagai learning variables
Meliputi : variable dan subvariabel sebagai berikut :
1)      Variable metode,dalam arti apakah metode pembelajaran yg digunakan oleh guru menimbulkan:
a.       Kuatlemahnya motivasi untuk belajar
b.      Intensif tidaknya arahan pengajaran
2)      Variable tugas
a.       Tersedia tidaknya ruangan yang memadai
b.      Cukup tidaknya waktu,serta tepat tidaknya penggunaan waktu tersebut untuk belajar
c.       Tersedia tidaknya fasilitas belajar yang memadai
2.      Factor organism, yaitu anak itu sendiri sebagai individu yang utuh yang dapat meliputi :
1)      Karakteristik pribadi
a.       Usia
b.      Tingkat kecerdasan
c.       Bakat
d.      Kesiapan dan kematangan untuk belajar
2)      Kondisi psikofisik yang sedang dialami oleh anak pada saat belajar
1)      Perhatian
2)      Persepsi
3)      Motivasi
4)      Keadaan lapar
5)      Stress
6)      Kecemasan
7)      kesiapsediaan
3.      Factor respon / disebut response variables
1)      Kognitif : pengetahuan,pemahaman,konsep2/ketrampilan pemecahan masalah
2)      Tujuan afektif sepeti sikap2,nilai,minat dan apresiasi
3)      Tujuan tindakan (psikomotor : menulis,bicara,membaca,menggambar,olah raga

MODUL 6
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
HOLISTIK DAN KONSTRUKTIVISME

A.     PENGERTIAN DAN FUNGSI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAGI GURU
-          Teori dapat diartikan sebagai seperangkat hipotesis (anggapan /pertanyaan sementara yang perlu diuji kebenaranya) yg diorganisasikan secara koheren mengenai sesuatu /serangkaian fenomena ynag terjadi di dalam lingkungan nyata.
-          Tugas atau karakteristik suatu teori adalah :
a.       Memberikan suatu kerangka kerja konseptual mengenai sesuatu yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi suatu penelitian dan
b.      Memberikan prinsip2 yang dapat diuji kecocokannya denga kondisi nyata.
-          Sarwono, S.W (1987) menjelaskan beberapa fungsi teori yaitu fungsi deskripsi, eksplanasi,prediksi penelitian dan pengembangan.
a.       Fungsi deskripsi berarti suatu teori itu harus menggambarkan sesuatu yang terjadi dalam lingkungan apa adanya tanpa dibaut2 jadi harus  objektif.
b.      Fungsi eksplanasi artinya suatu teori itu harus memberikan penjelasan tentang suatu fenomena yang kompleks menjadi penjelasan yang rasional,sistematis dan mudah dipahami
c.       Fungsi prediksi adalah bahwa suatu teori itu harus dapat memprediksi,memperkirakan /meramalkan terjadinya sesuatu atas dasar peristiwa sebelumnya.
d.      Fungsi pengujian adalah bahwa suatu teori itu menguji fenomena terkini dan pengemabangan teori yang baru.
-          Dantes (1996) mengemukakan bahwa suatu pendekatan pembelajaran biasanya dibangun atas dasar posisi pemahaman tertentu tentang apa hakikat,asumsi2 penerapannya.
Bagi anda  pendekatan2 pembelajaran yang dipelajari disini dapat dipandang sebagai alternative /pilihan jalan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang anda harapkan. Fungsi pendekatan pembelajaran adalah memberiakan yang dianggap efektif dan member panduan yang dapat diuji kecocokannya dengan kondisi nyata.
-          Mohammad Surya (2004) mengemukakan fungsi pendekatan seperti berikut :
1.      Memberikan garis2 rujukan untuk perencanaan pembelajaran
2.      Menilai hasil2 pembelajaran yang telah dicapai
3.      Mendiagnosis masalah2 belajar yang timbul
4.      Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.
B.     PENDEKATAN PEMBELAJARAN HOLISTIK DAN KONSTRUKTIVISME
1.      Pendekatan Holistik /terpadu dalam pembelajaran,diilhami oleh psikologis Gestalt yang dipelopori oleh Werheimer,Koffka dan Kohhler. Menurut merka objek/peristiwa tertentu akan dipandang oleh individu sebagai suatu keselurihan yang terorganisasikan
-          Individu akan member makna terhadap suatu objek/peristiwa,termasuk dala mpembelajaran jika yang bersangkutan memiliki wawasan pengetahuan yang mendalam tentang hubunan/keterkaitan anatr unsure dalam suatu keseluruhan ,demikian pula dalam proses pembelajaran.
-          Aplikasi pendekatan holistic mneurut Woolfolk, A,(1993) dalam pembelajaran disekolah dasar adalah sebagai berikut :
1.      Wawasan pengetahuan yang mendalam (insight). Berdasarkan percobaanya, kohler menyatakan bahwa wawasan memegang peranan penting dalam perilaku.
2.      Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning),. Kebermaknaan unsur2 yang terkait dalam suatu objek/peristiwa akan menjunjung suatu pembentukan insight proses pembelajaran.
3.      Perilaku bertujuan (pusposive behavior). Prinsip ini dikembngkan oleh Edward Tolman yang menyakini bahwa pada hakikatnya perilaku itu terarah kkepada suatu tujuan.
4.      Prinsip ruang hidup (life space). Konsep ini dikembangkan oleh Kurt Lewin dalam pendekatan medan yang menyatakan bahwa perilaku individu mempunyai ketekaitan dengan lingkungan atau medan dimana ia berada
5.      Transfer dalam pembelajaran.
Adalah pemindahan pola2 perilaku dari suatu pembelajaran tertentu kepada situasi lain.
-          Untu dapat menenpatkan keberadaan belajar sebagai proses terpadu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan (Depdikbud, 1988)
1.      Pembelajaran dapat berfungsi secara penuh untuk membantu perkembangan individual anak seutuhnya
2.      Pembelajaran sebagai aktivitas membelajarkan anak untuk memperoleh pengalaman menetapkan anak sebagai pusat segala galanya dengan demikaian kebermaknaan pengalaman yang ada sangat tergantung pada sejauh mana pengalaman itu diapresiasikan secara positif oleh anak sebagai sebjek belajar.
3.      Pembelajaran dalam hal ini lebih menuntut kepada terciptanya suatu aktivitas yang memungkinkan keterlibatan anak secara aktif dan intensif
4.      Pembelajaran menempatkan individu pada posisi yang terhormat dalam suasana kebersamaan didalam penyelesaian persoalan yang dihadapinya.
5.      Pembelajaran sebagai proses terpadu harus mendorong dan memfasilitasi setiap anak untu terus menerus belajar.
6.      Pembelajaran sebagai proses terpadu dapat berfungsi dan berperan secar afektif apabila dapat diciptakan lingkungan belajar,tidak hanya menyangkut sarana fisik,melainkan juga suasana belajar yang kondusif bagi pengembangan semua aspek individu.
7.      Pembelajaran sebagai proses terpadu memungkinkan pembelajaran bidang studi tidak harus secar aterpisah,melainkan dilaksanakan secar aterpadu
8.      Pembelajaran sebagai proses terpadu memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan keluarga.
2.      Pendekatan pembelajaran Konstruktivisme
-          Para penganut ini berpendapat bahwa pengetahuan itu dikonstruksi oleh kita yang sedang belajar.
-          Paul Suparno,1997 mengenukakan pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan ynag sedang dipelajari, tetapi merupakan konstruksi kognitif seseornag terhadap objek,pengakaman maupun lingkungannya. Pengrtahuan bukanlah sesuatu yang suda ada disana dan orang tinggal mengambilnya tetapi merupakan suatu bentukan terus menerus dari seseorang ynag setiap kali mengadakan reorganisasi karena munculnya pemahan yang baru.
-          Piaget (conny, R.S, 1999) pada suatu waktu seseorang anak duudk dihalaman rumah dan menghitung kerikil, anak itu meletakkan kerikilnya secara lurus dan menghitungnya dari kanan ke kiri hingga mendapatkan jumlah sepuluh.
-          Menurut von Glaserfeld. Pengetahuan bukanlah suat barangyang dapat dipindahkan dari pikiran seseorang ynag mempunyai pengetahuan (guru) berpikiran orang yang belum punya pengetahuan (anak)
a.       Beberapa pengetahuan yang diperlukan untu melakukan proses pembentukan pengetahuan sebagai berikut :
1.      Kemampuan menginggat da menggungkapkan kembali pengalaman
2.      Kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaan dan perbedaan
3.      Kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu daripada lain.
-          Bettencourt menyebutkan beberapa hal yang membatasi proses konstruksi pengetahuan, yaitu :
1.      Konstruksi yang lama
2.      Domain pengalaman kita
3.      Jaringan struktur kognitif kita
-          Von Glaserfeld membedakan 3 level pengetahuan dan kenyataan, yaitu :
1.      Konstruktivisme radikal
Mengabaikan hubungan antara pengetahuan kenyataan sebagai criteria kebenaran.
2.      Realisme hipotetik
3.      Konstruktivisme yang biasa
-          Dari segi subjek yang membentuk pengetahuan dapat dibedakan menjadi :konstruktivisme psikologis, personal, sosiokulturalisme, konstruktivisme sosiologis
-          Conny R. S (1999) merumuskan sejumlah pemikiran yangmemungkinkan aktivitas belajar anak SD lebih bermakna dengan menrapkan priinsip konstruktivisme. Pemikiran ini terutama berkenaan dengan upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran.
-          Pandanga Konstruktivisme menghendaki para guru untuk menerapkan pendekatan mengajar yang berpusat pad anak . secara terperinci. Cara pembelajaran anak yang diharapkan dideskripsikan sebagai berikut :
1.      Kegiatan mengajar tidak hanya pada segi pencapaian prestasi akademik.
2.      Untu membuat pelajaran bermakna bagi anak2, topik2 yang dipilih dan dipelajari didasarkan pada pengalaman2 anak yang relevan.
3.      Metode mengajar yang digunakan harus membuat anak terlibat dalam suatu aktivitas langsung dan bersifat bermaiin yang menyenangkan dan bukan ny asekadar membuat anak mengikuti pelajaran yang alami dan bermakna
4.      Dalam proses belajar , kesempatan anak untuk bermain da bekerja sama dengan ornag lain juga perlu diprioritaskan.
5.      Bahan2 pelajaran yang diguankan hendaknya bahan2 yang konkret.
6.      Dalam menilai hasi belajar anak, para guru tidak hanya menekankan aspek
7.      Ide diatas akhirnya mengimplikasikan perlunya para guru menampilkan peran utama sebagai guru dalam proses

KB 2 : PENDEKATAN BELAJAR EXPERIENTAL LEARNING DAN MULTIPLE INTELLIGENCE
A.     PENDEKATAN BELAJAR BERDSRKAN PENGALAMAN (EXPERIENTAL LEARNING)
-          Keeton and Tate (siti julaeha,2007) pendekatan ini mengacu pada prosws pembelajaran dimana pembelajaran (anak) berinteraksi secara langsung dengan realitas ynag dipelajarinya
-          Kolb (1984) mengemukakan bahwa belajar berdasarkan pengalaman menenkankan pada hubungan yg harmonis anatar belajar,bekerja serta aktivita kehidupan dengan penciptaan pengetahuan itu sendiri.
-          Proses belajar merupakan siklus dari 4kegiatan yaitu :
1.      Anak mengalami pengalaman konkret
2.      Anak melalkukan observasi dan Reflesi terhadap pengalaman.
3.      Anak membentuk konsep abstrak dan generalisasi
4.      Anak melakukan eksperimentasi atau pengajuan konsep  dalam situasi baru.

B.     MULTIPLE INTELLIGENCE
1.      Konsep dasar ini
-          Howard Gadner bukunya framers of mind. Ia memandang bahwa ruang lingkup potensi manusi amelebihi skor IQ dan tidak terbatas hanya pada kemampuan manusia kedalam tujuh kategori kecerdasan yang lebih komprehensif.
1)      Kecerdasan bahasa adalah kapasitas menggunkan kata2 secara efektif baik seca lisan maupun tulisan.
2)      Kecerdasan matematik adalah kapasitas mengunakan angka secara efektif
3)      Kecerdasan pemahanan ruang
4)      Kecerdasan kinest


MODUL 7
PENGEMBANGAN DAN INOVASI PENDIDIKAN DISEKOLAH DASAR

KB 1 : PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK DI SD
A.     PENGEMBANGAN HORIZONTAL
SD itu tercakup dalam 4t rumpun pendidikan, yaitu :
1.      Rumpun sekolah Konvensional
Meliputi SD biasa, SD kecil dan SD pamong.
a.       SD Biasa
Adalah sekolah yang memiliki cirri-ciri :
1.      Memiliki gedung /tempat belajar rata2 sebanyak 6ruangan, 1 raungan guru, 1 perpustakaan,kamr mandi/WC serata fasilitas pendidikan lainya.
SD tersebut umumnya diabangu dengan program impres yang terdiri dari unit 1 dan 2 lengkap dengan perabotanya.
2.      Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional yang ditetapkan oleh departemen pendidikan
3.      Proses belajar mengajar berlangsung setiap hari kerja, pagi /siang
Dalam 1 mingggu terdapat 33 jam pelajaran bagi setiap tingkat kelas dan hari efektif sekolah berjumlah 240 -245 dlm 1 thn, jumlah siswa per sekolah melebihi 300 orang.
b.      SD Kecil
SD yang awalnya dikembangkan didaerah terpencil. SD dikembangkan dengan cirri memiliki bangunan yang terdiri atas 2 /3 ruangan dengan 2/3guru yang melayani 6 tingkat kelas. SD kecil ini melayani penduduk yang berpindah2
c.       SD pamong
Pamong merupakan singkatan dari pend anak oleh masyarakat,orang tua dan guru. System pamong inin berusaha untuk menempatkan anak didik sebagai subjek pendi,melibatkan anggota masyarakat dan orang tua untuk berperan secara lebih aktif dalam pend dan mengubah peranan guru agar dapat bekerja lebih efisien dan efektif.
Peran orang tua adalah mendorong anak untuk belajar,peran orang tua adalah mendorong anak untuk belajar, peran guru/tutor adalah melaksanakan proses belajar mengajar dan peran anak adalah belajar dengan aktif.
Kegiatan belajar mengajarnya yang disesuaikan dengan kondisi masing2 anak atau orang tuanya sehigga tidak mengganggu kegiatan orang tua.
a.       System SD Pamong menggunakan 10 prinsip berikut :
1)      Pend itu pada dasarnya merupakan proses belajar dalam diri anak
2)      Belajar itu terjadi dan dapatt berlangsung disembarang tempat, tidak hanya diruang kelas yang ada di sekolah
3)      Pend merupakan proses sosialisasi bukan proses mencerdaskan dan menerampilkan siswa melainkan jg membentuk anak menjadi manusia yg memiliki tanggungjwb terhadap kesejahteraan bangsanya.
4)      Kegiatan tutor dimaksudkan untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan dikalangan siswa
5)      Materi pelajaran juga disesuaikan dengan kurikulum sd yang berlaku.
2.      Rumpun SD Luar Biasa
Peserta didik yang memiliki kelainan fisik,mental dan emosi dalam rentangan yang amat lebar, memerlukan program pendidikan khusus.
a.       SD Luar Biasa (SDLB)
Adalah sekolah setingkat dengan SD yang siswanya terdiri atas anak2 penyandang cacat (anak luar biasa) degan berbagai macam ketunaan
Pelaksanaan SDLB yang pertama dikembangkan melalui program Inpres SD no. 4 tahun 1982 dan dilanjutkan sampai sekarang.
b.      Sekolah luar biasa (SLB)
Merupakan lembaga pend yang dipersiapkan untuk menangani dan menberikan pelayanan pend kepada anak2 penyadang kelainan(ABK), meliputi fisik,mental dan emosinal/social.
§  SLB Pembina Tingkat Nasional
Adalah SLB yang melaksanakan latihan dan penyegaran bagi tenaga kependidikan SLB, melaksanakan pengolahan dan pemecahan maslah dibidang pembinaanya, serta melaksanakan pengembangan SLB, meliputi tingkat persiapan dasar, menengah/lanjutan.
§  SLB Pembina Tingkat Provinsi
Adalah sekolah yang menyelenggarakan penyegaran bagi tenaga kepend serta menjadi percontohan penyelenggaraan SLB.
b.      Jenis SLB ada 5 macam, yaitu sebagai berikut ;
a)      SLB A adalah suatu lembaga pendidikan yang memberikan pend pelayanan pend secara khusus bagai anak tunanetra
b)      SLB B adalah untuk tunarungu
c)      SLB C adalah untuk tuna grahita (terbelakang mental)
d)      SLB D adalah untuk tunadaksa ( yaitu anak yang mengalami kelianan otot,tulang,sendi dan persyarafan)
e)      SLB E adalah anak tunalaras yaitu anak yang mengalami hambatan/kesulitan penyesuaian diri terhadap lingkungan social dan bertingkah laku kurang wajar /menyimpang dari norma2 yang berlaku
c.       SD terpadu
Model pend bagi peserta didik ini terintegrasi dalam sekolah2 biasa dan tidak perlu secara eksklusif dalam sekolah khusu.
Adapun yang menjadi perbedaan kegiatan itu, antara lain :
1.      Adanya usaha pengintegrasian/pembauran bebrapa anak berkelaianan pada kelas SD biasa
2.      Adanya guru pembimbing khusus yang mendampingi /membantu guru kelas demi kelancaran proses belajarmengajar
3.      Adanya anak2 penyandang ketunaan yang diharuskan mengikuti pend formal di SD secara klasikal yang menggunakan kurikulum SD biasa
4.      Siswanya terdiri dari anak2 berusia 7-12 tahun.
3.      Rumupun Pendidikan Luar Sekolah
Upaya penampungan dapat dilakukan melalui peningkatan dan penngembangan kegiatan rumpun pendi luar sekolah yang memungkinkan peserta memperoleh ijazah kesetaraan sekolah dasar
Program kejar paket A adalah suatu kegiatan membelajarkan warga masyarakat yang buta huruf dan yang isi pembelajarannya terdiri dari pend dasar serta dipadukan dgn pend mata pencarian.
4.      Rumpun sekolah keagamaan
Pendi dilingkungan ini diharapkan mampu menciptakan kondisi religious dan sekaligus kontekstual sehingga pendi agama di sekolah keagamaan dapat berkesianmbungan dengan pend umum dan lingkungan keluarga serta masyarakat global.
Rumpun sekolah keagamaan meliputi Madrasah Ibtidaiyah dan pondok pesantren
a.       Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Ialah satuan pend yang bersifat umum setingkat SD yang dikelola olah departemen agama
b.      pondok pesantren
merupakan lembaga pend yang sebenarnya termasuk jalur pend luar sekolah yang memiliki tingkat SD
keunggulan lainya bahwa lembaga pesantren adalah :
§  merujuk langksung kesumber nilai
§  member peluang kearah interaksi edukatif yang demokratis sepanjang 24 jam perhari
§  interaktif yang akrab antara santri dan kiai member peluang untuk intensifikasi pend
§  kiai tampil sebagai panutan yang diteladani
§  pembinaan disiplin melalui pend salat,shaum dan sebagianya

B.     PENGEMBANGA VERTIKAL
Pengembangan pada dimensi vertical ini mengandung arti bahwa penyelenggaraan pend SD selain merupakan perwujudan pend yang adil dan merata juga harus mempertimbngkan keragaman peserta didik baik dalam aspek kemampuan,pola hidup maupun lingkungan social budaya,dimana mereka tinggal.
1.      Pengembangan Kualitas Pendidikan
Masalah kualitas pend hakikatnya merujuk 3 hal, yaitu yang berkaitan dengan masukan (inpu),proses dan produk (output). Input pendi mencangkup siswa,guru, lingkungan,alat dengan segala karakteristiknya, seperti inteligensia,bakat,minat,kebiasaan siswa. Kualitas ke4 faktor tersebut menurut penalaran logis diprediksi akan menghasilkan produk yang bermutu.
Proses pend termasuk mencangkup persoalan bagaimana terselenggaranya suatu pembelajaran. Menyangkut didalamnya penggunaan strategi dan metode yang tepat, penyediaan sarana pembelajaran yang memadai,evaluasi yang akurat dan sbginya.
Dengan input dan prose spend yang berkualitas ,diharapkan menghasilkan produk pend yang bermutu, yang diantara karakteristik hsilnya bercirikan berikut ini
a.       Peserta didik menunjukkan tingkat penguasaan yang tinggi terhadap tugas2 belajar yang harus dikuasai dengan tujuan dan sasaran pendi.
b.      Hasil pend sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga dengan belajar peserta didik bukan hanya mengetahui sesuatu melainkan terampil melakukan sesuatu.
c.       Hasil pendi sesuai dengan kebutuhan lingkungan khususnya dunia kerja
2.      Pengembangan Relevansi Pendidikan
Upaya peningkatan relevasi dalam sisitem pendi berharap agar hasil pendi sesuia dengan kebutuhan, dalam arti dapat member dampak bagi pemenuhan kebutuhan peserta didik, baik kebutuhan kerja, kehidupan dimasyarakt dan melanjutkan pendi ke jenjang yg lebih tinggi.
3.      Pengembangan efisiensi Pendidikan
Pendidikan disebut efisien apabila hasil yang dicapai maksimal , dengan biaya yang wajar. Menurut pandangan kontemporer biaya yang menjadi ukuran efisien namun yang lebih utama adalah kualitas hasil.
Dalam konteks yang luas efisien berkaitan dengan professional dalam manjemen nasional pendi yang dialaminya terkandung, antara lain disiplin keahlian,etos kerja, dan cost effevtiveness.

KB 2 : IOVASI PENDIDIKAN SD

A.     LINGKUP INOVASI PENDI SD
-          Inovasi adalah upaya yang sengaja dilakukan untuk memperbaiki praktik pend dengan sungguh2.
-          Menurut miles dalam Ibrahim (1988:52) mengungkapkan paling tidak ada 11 komponen penting menjadi wilayah inovasi dalam pendi, antara lain ;
1.      Persoanlian
2.      Banyaknya personal dan wilayah kerja
3.      Fasilitas fisik
4.      Penggunaan waktu
5.      Perumusan tujuan
6.      Prosedur pembelajaran

7.      Peran yang diperlukan
8.      Wawasan dan perasaan
9.      Bentuk hubungan antarbagian atau mekanisme kerja
10.  Hubungan dngan system
11.  Strategi pembelajaran


B.     BEBRAPA CONTOH ONOVASI DALAM PENDIDIKAN DI SD
1.      Bidang kurikulum : kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
-          Merupakan suatu inovasi pend yang secara bertahap akan diberlakukan ditingkat nasional, mulai dar sekolah menengah atas/madrasah Aliyah atau SMA/MA, SMK, SMP/MTs
-          Misi KTSP adalah member kewenangan kepada setiap satuan pendidikan (unit sekolah) untuk mengembangkan kurikulum dan silabus sendiri atas dasar pertimbangan potensi siswa dan karakteristik SDM,sekolah dan daerah tempat sekolah itu berada.
-          Dengan KTSP setiap satuan pendidikan seperti SD tempat Anda bertugas sekarang harus mampu mengembangkan kurikulum dan silabus sendiri yang sesuai degan potensi anak,sekolah da karakteristik lingkunganya masing2.
-          Dinas pendidikan Daerah memiliki kewajiban untuk :
1.      Menyosialisasikan
2.      Menyelenggarakan pelatihan pengembangan KTSP di SD
3.      Membiayai serta mengelola kegiatan pengembangan KTSP di daerahnya dengan baik
2.      Bidang pembelajaran : quantum Learning (QL)
-          Inovasi ini muncul dari gagasan yang dikembangankan oleh Bobbi DePorters & Mike Hernacki (1999)quantum learning : membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan (terjemahan dan penerbit kaifa)
-          Dari inovasi ini ternyata metode belajar yang biasa itu dapat mnghasilkan lompatan perubahan semcam kemampuan diri yang berlipat lipat (quantum) pada anak /siapa pun yang menerapkan metode ini.
-          QL terdiri dari sejumlah teknik belajar yang sasaran akhirnya adalah membantu para siswa agar responsive dan bergairah atau bersemangat dalam menghadapi tantangan2 belajar dan perubahan2 yang terjadi dalam situasi nyata yang tengah dihadapi dilingkunganya.
-          QL juga menawarkan sejummlah kiat /seni dala membaca dan menulis yang sangat efektif dan efisien
-          Dengn QL anak tidak dijejali dengan pemberian materi pelajaran dari guru tetapi yang lebih penting bagaimana agar anak itu mengembangkan kemampuan berpikir,imajinatif kreatif, sikap optimis,emosi dan perasaan sukses .berhasil untuk menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru.
3.      Bidang manajemen : manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
-          Atau Schools Based Management merupakan suatu inovasi atau pembaruan dalam bidang manajemen pendi khususnya manajemen sekolah.
-          MBD semakin dikenal karena dianggap cocok dengan kebijakan desentralisasi sebagaimana yang diisyaratkan dalam UU No 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No 25 tahun 2000 tentang Kewenangan dan propinsi sebagai Daerah Otonom
-          UU no 22 tahun 1999 da PP No 25 tahun 2000 maka kini menjadi wewenangan pemerintah daerah atau kabupaten dan kota. Desentralisasi pengelolaan pendi juga mengandung arti adanya perlimpahan wewenang pengelolaan pendi dari pemeritah daerah kepada masyarakat /kepada pihak2 yang berkepentingan dengan pendi ,
-          praktek MBS berarti adanya pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada sekolah untuk merumuskan kebijakan dan penetapan keputusan tentang kurikulum dan pengelolaan seluruh sumber daya dari masyarakat bersama dngan stajeholders-nya
-          MBS merupakan suatu inovasi yang menetapkan sekolah sebagai suatu etetitas /system yang memiliki kemampuan untu membuat keputusan dalam mengelola semua sumber daya yang ada.

C.     PRINSIP DAN MODEL PERENCANAAN INOVASI PENDI ANAK DI SD
1.      Prinsip Perencanaan Inovasi Pendidikan
-          Perencanaan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keberhasilan inovasi pendi. Dalam hal ini perencanaan berarti suatu persiapan dan pengambilan keputusan untuk berbuat secara sistematis yang merupakan serangkaian aktivitas berkelanjutan dan saling melengkapu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
-          Ada 3 jenis hubungan yang sifatnya perlu secara proaktif dijalin dalan rangka inovai pend itu
1.      Hubungan reaktif, yang berarti hubungan secara kontinummengadakan respon terhadap kekuatan dari luar sepeti tekanan masalah politik,ekonomi,social,kebudayaan
2.      Hubungan proaktif, yaitu sisitem yang memegang peranan sebagai pengmbil inisiatif mengadakan perubahan /inovasi dan secara aktif untu mencari sumber2 dari lingkunganya.
3.      Hubungan interakktif, yaitu hubungan diman apertumbuhan dan perkembangan /perubahan suatu system sebagai hasil adanya hubungan interaksi anatara sistema dengan lingkuanganya.
-          Menurut Ibrahiim (1988) mengungkapakan elemen2 pokok dalam proses perencanaan yaitu :
1.      Merumuskan tujuan umum dan khusus inovasi
2.      Mengidentifikasi masalah
3.      Menentukan kebutuhan
4.      Mengidentifikasi sumber penunjang dan penghambat
5.      menetukan alternative kegiatan

6.      Menemukan alternative pemecahan masalah
7.      Pendayagunaan sumber daya yang ada
8.      Menentukan kriterian untuk memilih alternatfe pemecahan masalah
9.      Menetukan alternative pengambilan keputusan
10.  Menentukan kriteraia untuk menilai hasil inovasi


2.      Model perencanaan Inovasi Pendidikan
-          Model yang dimaksud ialah model perencanaan inovasi pendi proaktif/interaktif (MOPIPPI) Lebih menenkanakan kepada pola urutan pemikiran secara rasional sebagai pembimbing untuk membuat perecanaan inovasi pendidikan pada suatu sekolah.
-          Cirri MOPIPPI ialah terbuka, fleksibel, keseluruhan dan hubungan baik.
a.       Terbuka artinya SD tersebut system yang mau menerima input baik dari dalam system itusendiri maupun dari luar system
b.      Fleksibel artinya dalam proses peencanaanya bebas untuk bergerak dari tahap satu ketahab berikutnya.
c.       Keseluruhan artinya bahwa perencanaan harus dipikirkan secara menyeluruh dengan memperhatikan berbagai aspek/komponen yang diarahkan pada kesuksesan inovasi pendi sd
d.      Hubungan artinya dalam perencaan inovasi ini dpandang perlu senantiasa memperhatikan hubungan baik antaranggota system maupun hubungan dengan luar system.
D.     PENERAPAN INOVASI PADA SD
cara menerapkan ide untuk memperbaiki / memecahkan masalah2 di SD, yang penerapannya merupakan sesuatu yang disebut sebagai Inovasi antara lain ;
1.      Buatlah rumusan yang jelas tentang inovasi yang akan diterapkan
a.       Mengembangkan metode pembelajaran yang sangat efektif
b.      Mengunakan sumber dan media pembelajaran yg murah dan efektif
c.       Mengumpulkan data
d.      Membagi wewenang dan tanggung jawab
2.      Gunakan metode /cara yang memberikan kesempatan
3.      Kembangkan berbagai macam alternative
4.      Gunakan data /informasi yang sudah ada
5.      Gunakan tambahan data untuk mempermudah fasilitas
6.      Gunakan pengalaman si SD / lembaga yang lain
7.      Berbuatlah secara positif

MODUL 8
KONVENSI HAK ANAK
KB 1 : KONVENSI HAK ANAK

A.     PENGERTIAN KONVENSI HAK ANAK
-          3 kat apenting terdapat dalam konvensi haka anak yaitu : konvesi , hak, anak
1.      Konvensi
Atau konvena adalah kata yang serupa dengan tratak/ pakta (treaty) yaitu perjanjian ini bersiifat mengikat secara yuridis dan politis. Oleh karena itu konvensi merupakan suatu hokum internasional ( instrument internasional)
2.      Hak
Hak anak adalah bagian integral dari HAM, hak anak adalah semua hal yang harus dimilki oleh anak supaya bias tumbuh (jasmani atau fisiknya) dan berkembang 9rohani dan inteletualnya) dengan baik
Secara lebih rinci yang dimaksud hak adalah sebagai berikut ;
a.       Segala sesuatu yang melekat pada diri seseorang semenjak lahir
b.      Segala hal yang menimbulkan kewajiban terhadap orang lain sekaligus menimbulkan kewajiban terhadap pemilik hak tersebut agar tidak melanggar hak2 orng lain yang sama.
Kewajiban anak antara lain :
a.       Menghormati hak2 anak lain
b.      Menghormati orang tua dan guru. Walaupun mereka memiliki kekrangan
c.       Biat belajar dan berlatih untuk mas depan anak sendiri
ASTRA CITRA ANAK INDONESIA (penjabaran konvensi PBB tentanta hak2 anak dalam hokum Nasional). Dalam kaitan dengan konvensi hak anak , asta citra anak Indonesia mungkin bias diinterprestasikan sebagai ‘kewajiban’ anak Indonesia.
Butir2 yang tercantum dalam sastra ASTRA CITRA ANAK INDONESIA :
a.       Rajin beribadah
b.      hormat dan berbakti kepada orang tua dan guru
c.       Jujur dan cakap dalam membawa diri serta peka diri dan peka akan seni
d.      Pandai membaca dan menulis serta rajin belajar dan bekerja.
e.       Terampil, penuh prakarsa,rajin berkarya mengerjakan prestasi dan berjiwa gotong royong
f.       Mandiri,penuh semangat,berdisiplin dan bertanggung jawab
g.       Sehat dan berhati riang
h.      Cinta tanah air.
3.      Anak
a.       Menurut pasal 1 KHA, ‘anak adalah setiap orang yang berusia dibawah 18 th , kecuali berdasarkan UU yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal.
Berdasarkan pengetian diatas maka masa anak terakhir ketika anak mencapai ulang tahunya yang ke 19, kecuali apaila UU nasioanla suatu Negara tertentu menentukan batasan usia dewasa yang berbeda
b.      Menurut KHA seorang perempuan yang menikah dan kemudia hamil. Padahal usianya masih dibawah 18 th, tatap masiih diebut aebagai anak.
c.       Pasal 1 KHA tidak secara khusus menyebutkan tentang saat dimualinya masa anak. KHA mengambil sikap yang terbuka dan Fleksibel /kehidupan dianggap dimulai.
Contoh2 ;
a.       Uu tentang kesejahteraan anak tahu 1979 menetapkan bahwa anak adalah setiap orang yang berusi 21 th dan yang belum menikah
b.      Mengenal UU no 1 tahun 1974 tentang perkawainan
1)      Perkawinan anak dibawah usia 21 th harus ada izin orang tua( pasal 6 ayat 2)
2)      Kematangan berkawin pria 19 th, wanita 16 th (pasal 7 ayat 1
3)      Anak berada dibawah kekauasaan orang tua sampai usia 18 th sudah pernah menikah  (pasal 47 ayat 1)
c.       Uu no 62 /1958 tentang kewarganegaraan RI
1)      Hubungan kekeluargaan antara nak dengan orang tuanya terjadi saat ia lahir sampai berusi a18 th sebelum kawin (pasal 1-b)
2)      Untuk memperoleh pengajuan permohonan kewarganegaraan seseorang harus telah berusia 21 tahun
Konvensi Hak anak merupakan bagain integrasi dari instrument internasional dibidang HAM, KHA kaitanya dengan HAM sebagai berikut :
a.       Menegaskan berlakunya HAM bagi semua tingkatan usia
b.      Meningkatkan standar HAM agar lebih sesuai dengan anak2
c.       Mengatur masalah2 yang khusus berhubungan dengan anak
KB 2 : LATAR BELAKANG KONVENSI HAK ANAK
1.      Sejarah perkembangan /latar belakang konvensi hak anak
-          Salah satu aktivis perempuan yang bernama Eglantyne Jebb, adalah pendiri organisasi Save the Cheldern yang kemudian membuat pernyataan tentang hak anak. Hak anak yangdikemukakan oleh jebb ( dalam buku “Sosialisasi Hak Anak Internasional Save the children Alliance (Asia)” adalah :
1.      Anak harus dilindungi tanpa mempertimbangkan ras, kewarganegaraan atau kebangsaannya.
2.       Anak harus di asuh demi keutuhan keluarga.
3.      Anak harus di beri sarana untuk perkembangan  normanya, baik secara material, moral, dan sepiritual.
4.      Anak yang kelapran harus diberi makan, anak yang sakit hrus diberi perawatan
5.      Dalam keadaan bahaya anak harus diutamakan untuk memperoleh penyelamatan
6.      Anak harus memperoleh bantuan kesejahteraan dan jaminan social
7.      Anak harus dididik agar bakat dan kemapuannya dapat dikembngkan untuk mengabdi kepada sesame manusia
-          Th 1923 pernyataan tentang hak anak tersebut diadopsi oleh  save the children fund international union ( dalam buku konvensi hak anak kerja sama antara sahabat remaja PKBI DIY DAN UNICEF)
-          Th 1924 majelis liga bangsa2 mengadopsi Deklarasi Hak Anak. Deklarasi ini disebut juga sebagai “ Deklarasi Geneva’ akan tetapi tahun 1939 perang dunia pecah kembali dan liga bangsa2 menjadi organisasi yang tidak mempunyai daya /kekuasaan
-          Th 1945 PBB terbentuk , tahun 1946 Deklarasi Geneva diusulkan pada Badan Ekonomi da Sosial PBB untuk dihidupkan lagi dengan tujuan ‘mengikat umat manusia sekarang ini dengan ikatan sekuat tahun 1924’
-          Pada tgl 10 Desember 1948, majelis umum PBB menyetujui untu mengadopsi Deklarasi Univerasl mengenai HAM setia tahun peristiwa ini diperingati sebagai ‘hari HAM sedunia’
-          Thn 1959 majelis umum PBB kembali mengeluarkan pernyataan tentang Hak anak dan pernyataan ini merupaka deklarasi internasional kedua
-          ‘tahun anak internasional ‘ dirancang pada th 1979
-          Rancanan konvensi hak anak diselesaikan pada tahun 1989 dan tanggl 20 November, naskah konvesi disahkan sengan suara bulat oleh PBB
-          KHA mualia diberlakukan sebagai Hukum Internasional pada tanggal 2 september 1990. Indonesia meratifikasi KHA dengan keputusan presiden No. 36/1990 tertanggal 25 Agus 1990. Tetapi KHA baru berlaku di Indonesia mulai 5 oktober 1990, sesuai pasal 49 ayat 2 yang mengatakan “bagi tiap-tiap Negara yang meratifikasi atau yang menyatakan keikutsertaan pada KHA , setelah diterimanya instrument ratifikasi atau instrument keikutsertaan yang ke-20, konvensi ini akan berlaku pada hari ke-30 setelah tanggal diterimanya instrument ratifikasi atau instrument keikutsertaan dari Negara yang bersangkutan”.
-          Perlu anda ketahui bahwa pada waktu meratifikasi KHA, Indonesia membuat suatu deklarasi yang pada intinyamenyatakan hal-hal berikut.(diambil dari buku : Convention on the Rights of the child, first Periodic Report-Indonesia, 1993-Juni 2000).
1.      Konstitusi Republik Indonesia tahun 1945 menjamin hak-hak dasar atas anak tanpa memandang jenis kelamin, etnis atau ras mereka.
2.      Ratifikasi KHA oleh republic Indonesia tidaklah berarti bahwa Indonesia menerima kewajiban yang melebihi batas konstitusi ataupun menerima kewajiban untukmenerapkan hak-hak di luar yang menyatakan dalam konstitusi.
3.      Dalam kaitan dengan pelaksanaan pasal 1, 14, 16, 19, 21, 22, dan 29 dari konvensi( pasal-pasal ini akandi jelaskan lebih lanjut dalam modul ini), pemerintah republik Indonesia menyatakan bahwa akan menerapkan pasal-pasal ini sesuai dengan konstitusinya.

MODUL 9
KONVEKSI HAK ANAK DAN PENDIDIKAN
KB 1 : JENIS-JENIS HAK ANAK
-          Berdasarkan KHA strukturnya, KHA dibagi menjadi 4 bagaian sebagai berikut :
Mukadimah (Preambule)         : berisi konteks KHA
Bagian 1 (pasal 1-41)              : mengatur hak bagi semua anak
Bagian 2 ( pasal 42- 45)          : mengatur masalah pemantauan dan pelaksanaan KHA
Bagian 3 (pasal 46-54)            : menatur masalah pemberlakuan konvensi
-          Berdasarkan isinya, ada 4 cara untuk mengategorisasikan KHA sebagai berikut:
1.      Kategorisasi berdasar konvensi induk HAM, konvensi hak anak mengandung :
a.       Hak2 sipil dan politik
b.      Hak2 ekonomi ,social,politik
2.       

MODUL 10
IMPLIKASI HAK ANAK DI SEKOLAH DASAR
KB 1 : IMPLIKASI PELAKSAAN  HAK ANAK PADA PEMBELAJARAN SD
A.     PENGERTIAN KURIKULER, KOKURIKULER DAN EKSTRAKURIKULER
-          Kurikuler merupkan kegiatan yang berkaitan dengan kurikulum, kegiatan kurikuler banyak berkaitan dengan kegiatan pemb di sekolah bahkan dikelas.
-          Kokurikuler merupkan rangkaian kegiatan kesiswaan yang berada dalam sekolah. Selain menunjanga kegiatan
-          Dalam kurikulum pendidikan dasar (1993)  ektrakurikuler  adalah kegiatan yang diselenggarakan diluar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah
-          Kegiatan ektrakurikuler  merupakan kegiatan pengayaan yang berhubungan dengan program kurikuler .kegiatan ini membantu perkembangan sisiwa sesuai kebutuhan potensi,bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh pendidik /tenaga pendidik yang berkemampuan da berwenang di sekolah.

B.     TUJUAN DILAKUKAN KEGIATAN KOKURIKULER DAN EKTRAKURUIKULER
-          Kegiatan ektrakurikuler diselenggarakan agar anak dapat mngaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikuler dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan. Untuk itu lebih diarhkan untuk memantapkan pembentukan kepribadian anak melalui kegiatan seperti pramuka, usaha kesehatan sekolah,olah raga, palang merah
-          Kegiatan kokurikuler yang banyak dilakukan didalam pelajaran sekolah .
-          Kegiatan ektrakurikuler banyak dilakukan di luar pelajaran sekolah.

C.     PELAKSANAAN HAK ANAK DALAM KURIKULER , KOKURIKULER , EKTRAKURIKULER
-          UU no 20 th 2003 tentang system Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pend dasar merupakan jenjang pendi yang melandasi jenjang pendi menengah
-          Dalam Rencana Strategis Departemen pend nasional 2005-2009 disebutkan mengenai program penguatan kebijakan Depdiknas dengan rencana pembangunan jangka menengah Bappenas. Rencana Bappenas mengenai wajib pend dasar 9 th . SD/MI/SMP/Mts menunjukkan kegiatan pokok pemerintah berupa.
1.      Pendanaan biaya operasi wajar
Tersedianya dana BOS member kesempatan pada anak untuk mengikuti pend tidak hanya di SD saja tatapi di SMP /SMA
2.      Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan wajar
Berkaitan dengan tersedianya gedung sekolah,buku2, perlengkapan kegiatan belajar mengajar lainya
3.      Rekrutnya pendidik dan tenaga kependidikan (program wajib belajar)
4.      Perluasan akses pend wajib belajar pada jalur nonformal
5.      Perluasan akses SLB dan sekolah Inklusif
6.      Pengembangan sekolah wajib belajar layanan khusus bagi daerah terpencil/kepulauan yang berpenduduk jarang dan terpencar.
-          Berbagai rencana yang menunjang kegiatan kurikuler, kokurikuler dan ektrakuruikuler dilakukan sebagaimana dicantumkan dalam tujuan pembangunan pendi nasional jangka menengah antara lain :
1.      Meningkatkan iman, taqwa dan akhlak mulai
2.      Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologo
3.      Meningkatkan sensitivitas dan kemampuan ekspresi estetis
4.      Meningkatkan kualitas jasmani
5.      Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar pada semua jenis dan jenjang pend bagi semua warga Negara secara adil , tidak diskriminatif dan demokratis tanpa membedakan tempat ringgal,stauts social –ekonomi
6.      Memperluas akses pendi nonformal bagi penduduk laki2 maupun permepuan yg belum sekolah , tidak pernah sekolah, buta aksara
KB 2 ; CONTOH –CONTOH PELANGGARAN HAK ANAK DI SD
-          Mutu pendidikan
1.      Ketersediaan pendididik dan tenaga pendididik serta kesejahteraan belum memadai baik secara kuantitas maupun kualitas.
Kondisi pendidikan guru yang belum seluruhnya seperti yang diharapkan akan mempengaruhi kualitas kenierja mereka dan terakhir berdampak pada penghasilan pendidi yang kurang memadai
a.       Sarana dan prasarana belajar yang terbatas dan belum didayhgunakan secara optimal
b.      Kondisi sekolah yang rusak
c.       Pendanaan yang belum memadai untuk menunjang mutu pembelajaran
d.      Proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif, hal ini dapat terjadi karena :
1)      Guru kurang kreatif sehingga sulit untuk menciptakan bebagai kegiatan lain selain dari yang ditugaskan dalam buku pelajaran
2)      Adanya tunutan untuk menacapai target yang harus dicapai dalam setai caturwulan sebagaiman dikeluhkan oleh para gur selama ini, membuat situasi belaja rtidak mengarah pada proses.
3)      Kurangnya dukungan dari pihak sekolah /guru
4)      Mahalnya buku pelajaran matematika
Dilain pihak tidak semua sekolah (S) dapat melaksanakan kegiatan ektrakurikuler bagi anaknya, hal ini disebabkan antara lain :
1.      Sikap orang tua kurang menndukung karena merak lebih mengutamkan sekolah sehingga kegiatan ektrakurikuler dianggap sebagai kegiatan yang membuang waktu dan uang
2.      Memerlukan biaya yang cukup besar bagi keluarga,
3.      Lokasi sekolah yang jauh dari rumah anak
4.      Kondisi keluarga yang mengharuskan anak bekerja membantu orang tua
5.      Kurangnya fasilitas disekolah
6.      Kurangnya guru yang mengelola kegiatan karena ektrakurikuler memerlukan guru yang ahli
7.      Kurangnya dukungan dari pihak sekolah
e.       Pelaksanaan pendi inklusif masih belum sepenuhnya sesuai dengan kebijakan pemerintah
f.       Adanya tidak kekerasan disekolah terhadap siswa baik oleh guru, pengelola kelas maupun teman2nya.

-          PERLINDUNGAN ANAK DALAM PENDIDIKAN
Menuruyt Herlina dkk (2003) penyelenggaraan perlindungan anak dalam pendidikan perlu diberlakukan dengan cara .
1.      Semua anak wajib belajar Sembilan tahun
2.      Anak yg menyandang cacat fisik/mental diberi kesempatan yang sama dan aksesibilitas untk memperoleh pendi biasa dan pendi luar biasa
3.      Anak yang memiliki keunggulan diberi kesempatan dan akses untuk memperoleh pendi khusus
4.      Anak dalam lingkungan sekolah/lembaga pendi , wajib dilindungi dari tindak kekeraan yang dilakukan guru, pengelola sekolah/teman2nya

Demi tercapainya penyelenggaraan pendi yang dapat melindungi anak, dan sesuai dengan pandangan Myers mengenai lingkungan belajar, maka pihak yang bertanggung jawab adalah :
1.      Orang tua yang wajib memberikan pendi anak.
2.      Pemerintah yang wajib untuk
a.       Menyelenggarakan pend dasar minimal 9 th untuk semua anak
b.      Memberikan biaya pendi /bantuan Cuma2 /pelayanan khusus bagi anak dari keluarga tidak mampu , anak terlantar dan ank yg bertempat di daerah terpencil
c.       Mendorong masyarakat untuk berperan aktif
3.      Masyarakat berperan aktif dalam penyelenggaraan perlindungan anak di bidang pendi dan kesehatan










MODUL 11
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING DISEKOLAH DASAR

KB 1: HAKIKAT BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD

A.     LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
1.      LATAR BELAKANG
-          Rocman Natawidjaja (1987) mengemukakan 5 faktor yang melatarbelakangi perlunya pelaksanan bimbingan da konseling dalam proses pendi di sekolah. Kelima factor itu dijelaskan seperti berikut ;
a.       Kesadarn aka perbedaan individual diantara setiap manusia
Factor yang pertama ini sangat esensial, tidak saja dalam bimbingan teraip dalam pendidikan pada umumnya. Praktik pendi kita hingga kinicenderung seragam.
b.      Kesadaran akan perlunya system pelayanan kependidikan lainya yang berpusat pada anak.
Factor kedua ini merupakan dampak lanjutan dari kesadaran akan berpedaan individual.
c.       Kesadaran akan perlunya penerapan konsep demokrasi dalam pendidikan secara tepat
UUd 1945 pasal 31 ayat 1 dinyatakan dengan tegas bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran.
d.      Kesadaran akan permasalahan yang dihadapi oleh individu dalam individudalam kehidupan masyarakat yang senantiasa berubah dan berkembang
e.       Kesadaran akan persoalan yang dihadapi oleh individu dalam kehidupan modern
B.     PENGERTIAN
-          Istilah bimbingan banyak digunakan dalam konteks pendi , penngajaran, kepemimpinan dan upaya2 yang berkaitan dengan proses kemanuasiaan, terutama dengan proses mempengaruhi atau megubah tingkah laku
-          Bimbingan pada umumnya dipahami sebagai upaya memberikan arahan, panduan, nasihat dan biasanya mengandung nilai2 yg bersifat menuntun kearah yang baik
-          Dalam konteks ini bimbingan merupakan terjemahan dari suatu istilah dalam bahsa inggris, yaituguidance yang akar katanya adalah guide.  Shetzer dan Stone (1996:31) mengemukakan beberapa padanan dari kata guide yaitu to direct, pilot, manage, or steer.
-          Dalam bahasa Indonesia masing2 kata ini dapat berarti memandu, mengarahkan, mengatur /mengemdi  
-          Gibson dan Mitchell (1981:27) member prediksi khusus terhadap konseling. Dia mengatakan bahwacounseling has been identifited as the heart of the quidance program. Konseling telah dikenal sebagai jantungnya program bimbingan
-          Shertzer da stone (1981:7) menyatakan bahwa konseling merupakkan inti kegiatan professional dari seorang yang disebut konselor
-          Mortensen and Schmuller (1964:3) mengartikan bimbingan sebagai bagian integaral dari program pendi yang diupayakan oleh staff yang kompeten bertujuan memberikan bantuan kepada individu untuk dapat mengembangkan kesanggupan dan kemampuannya secara penuh didalam tatanan kehidupan masyarakat yang demokratis.
-          Edward C Glanz (1966:5) yang mengartikan bimbingan sebagai proses membantu individu untuk memecahkan masalah dan menjadi anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab dimana dia hidup.
-          Traxler dan North (1968: 11) mengartikan bimbingan sebagai proses untuk mengenal dan memahami individu serta menciptakan kondisi2 yang memungkinkan individu itu dapat mengembangkan kapsitasnya secara penuh sehingga pada akhirnya dia dapat membantu dirinya sendiri baik secara ekonomi maupun secara social.
-          Pengertian bimbingan yang cukup komprehensif Rochman Natawidjaja (1984:24) sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan , supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sanggup mengaahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya.
-          Bimbingan disekolah dasar yaitu proses membanu individu siswa untuk dapat memahami diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya sehingga diharapkan dapat mencapau perkembangan yang optimal sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat yang demokratis.
C.     SNGGSPSN YSNG KELIRU TENTANG BIMBINGAN DAN KONSELING
1.      Bimbingan diberikan kepada anak yang bermasalah /salah suai (Maladjusted)
Anggapan ini keliru karean bimbingan di SD harus diberikan kepada semua anak secara menyeluruh dan merata.
2.      Guidance for All ( bimbingan utuk semua anak)
Pada dasarnya bimbingan bukan hanya bagi anak yang nakal, kurang pandai, pelanggar aturan yang sering disebut sebagai ‘kasus’ melainkan bagi semua anak, termasuk anak yang ‘baik’, ‘ pintar’, rajin dan sebaginya.
3.      Bimbingan diperuntukan bagi siswa sekolah lanjutan
Anggapan ini pun jelas keliru karena tidak sesuai dengan prinsip bimbingan, yaitu bimbingann adalah untuk semua siswa termasuk siswa sekolah dasar, disebabkan karena sekolah sekolah lanjutan dihuni oleh individu yang tengah mengalami masa remaja, dimana pada masa ini banyak masalah/kesulitan yang timbul.
4.      Bimbingan sama dengan nasihat
5.      Bimbingan adalah tugas para ahli
6.      Bimbingan adalah obat mujarab untuk semua penyakit tingkah laku
7.      Bimbingan disamakan dengan konseling
D.     TUJUAN2 BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH DASAR
-          Pada dasarnya tujuan ahkir bimbingan dan konseling ditingkatan pendi apapun adalah agar peserta didik mencapai tugas2 perkembangan (developmental tasks0  secara optimal dalam berbagi aspek, sesuai tingkatan perkembangan dan lingkungan social budaya dimana dia hidup.
-          Tugas2 perkembangan adalah pola perilaku yang harus dilakukan oleh individu pada suatu periode / maa tertentu dari kehidupannya, yang jika berhasil dilaksanakan akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke gagalan dalam melaksanakan tugas2 berikutnya, semestara jika ditolak oleh masyarakt dan cenderung mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas2 berikutnya (Havighurst, 1961:2)
-          Sebagai contoh salah 1 tugas perkembangan anak usia SD adalah belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok temn sebayanya.
-          Contoh lain, tugas perkembangan anak SD adalah pengembangan ketrampilan dasar dalam mebaca –menulis-berhitung.
-          Tugas 2tugas perkembangan anak SD atau pola perilaku seyogyanya ditampilkan anak SD meliputi
1.      Sikap dan kebiasaan dalam bermtaq (iman dan taqwa)
2.      Mengembangkan kata hati –moral dan nilai2
3.      Pengembangan ketrampilan dasar caslitung
4.      Pengembangan konsep2 yang perlu dalam kehidupan sehari2
5.      Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya
6.      Belajar menjadi pribadi yang mandiri
7.      Mempelajari ketrampilan fisik sederhana.
-          Secara operational tujuan bimbingan dan konseling di SD dengan demikian adalah agar setiap anak SD dapat :
1.      Mengalami perasaan positif dan senang dalam berinteraksi dengan teman sebayanya, guru, orang tua dan orang dewasa lainya.
2.      Memperoleh perasaan berharga dan berhasil dari aktivitas belajarnya di sekolah
3.      Mengembangkan dan memlihara perasaan positif terhadap dirinya, terhadap kekhasan nilai yang dimilikinya serta dapat memahami dan menghubungkan dengan perasaanya.
4.      Menyadari akan pentingnya nilai yanga dimiliki dan mengembangkan nilai2 yang konsistem dengan kebutuhan hidup dalam masyarkat yang majemuk
5.      Mengembangkan dan memperkaya keterampilan belajar untuk memaksimalkan kecakapan yang dimiliknya
6.      Belajar tentang berbagai ktrampilan yang diperlukan unutk hidup lebih baik
7.      Mengembangkan ktrampilan2 penyususan tujuan,perencanaan dan pemecahan masalah
8.      Mengembangkan sikap2 positif terhadap kehidupan
9.      Menunjukkan tanggung jawab terhadap tingkah lakunya
10.  Bekerja dengan orang tua dalam berbagi kegiatan yang terencana untuk membantu mengembangkan sikap dan ktrmampilan
11.  Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkaya aktivitas belajar.
Kesimpulan tujuan diatas adalah member kemudahan belajar terpadu pada sisiwa SD. Asumsinya bahwa misi dasar dan tujuan utma pendidikan sekolah adalah untuk membelajaran siswa

E.     PRINSIP BIMBINGAN DI SD
-          Tiedeman , Dinckmeyer dan Dreikurs dalam store (1983), memandang bahwa program bimbingan di sekolah dasar perlu diarahkan pada pengembangan kognitif dan efektif sekaligus
-          Program bimbingan didaarkan atas prinsip2 perkembangan sebagai berikut :
1.      Bimbingan untu semua
Setiap siswa memiliki hak untuk mendapatkan layanan bimbingan dari gurunya.
2.      Bimbingan di SD dilaksanakan ileh semua guru kelas. Jika ada konselor maka tugasnya adalah memberikan layanan konseling dan konsultasi kepada siswa,guru dan orang tua siswa
3.      Bimbingan diarahkan untuk membantu siswa agar mampu mengetahui ,memahami,menenrima dirinya sendiri baik secara kognitif maupun secara afektif
4.      Bimbingan dapat diberikan secara informal dan insidentak namun alanngkah lebih baiknya jika dilaksanakan secara terencana dan terprogram.
5.      Bimbingan di SD menepatkan tekanan pada pencapaian tujuan dan kebermaknaan pengalaman belajar
6.      Bimbingan difokuskan pada asset
7.      Bimbingan mengakui bahwa siswa tengah mengalami proses menjadi yang berarti guru haru slebih banyak melihat anak dari sisi positif dari pada sisi negative
8.      Program bimbingan akan dapat terlaksana sangat efektif jika diupayakan melalui kerja sama yang baik antar guru, siiswa, orang tua siswa, tenaga administrative dan sumber daya yang ada dimasyarakat.
F.      HAKIKAT BIMBINGAN DAN KONSELING
-          HAKIKAT BIMBINGAN DAPAT DIPAHAMI SEBAGAI BERIKUT :
1.      Bimbingan di SD merupakansuatu proses bantuan yang kontinu.
2.      Bimbingan di SD merupakan proses membantu individu
Agar bantuan dapat dilaksanakan dalam rangka pendi di SD maka implikasinya ialah
(1)   Sekolah harus memiliki data yang lengkap tentang siswa agar guru dan siswa dapat memahami berbagai kelebihan dan kelemahannya serta menerimanya dengan wajar
(2)   Guru dan siswa harus sama2 aktif untuk memahami karakteristik lingkungan tempat siswa berasa
(3)   Sekolaj harus memberikan berbagai informasi yang diperlukan oleh sisiwa untu dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkunganya
(4)   Sekolah harus menciptakan lingkungan fisik dan hubungan social yang kondusif dan sehat bagi siswa agar dapat mengembangkan diri secara optimal pada masa yang akan dating
3.      Bimbingan di SD diberikan atas dasar pemahaman tentang kebutuhan , masalah dan karakteristik individuall anak
4.      Bimbingan di SD bukan monopoli kegiatan suatu profesi
5.      Bimbingan di SD adalah untuk semua anak
6.      Fungsi bimbingan di SD bukan hanya suapya siswa dapat memecahkan masalah atas kesulitan yang dihadapinya tetapi juga supaya siswa dapat terhindar dari masalah yang mengganggu proses perkembanganya serta dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian secar aoptimal
7.      Bimbingan di SD merupakan bagian integral dari keseluruhan upaya pendidikan
8.      Bimbingan di SD mengunakan pendekatan pribadi
9.      Bimbingan di SD meliputi 3 bidang masalah siswa, yaitu bimbingan belajar, social-pribadi, karier
10.  Evaluasi kebehasilan bimbingan dan konseling di sd merupakan bagian dari kegiatan program bimbingan
11.  Pelaksanaan bimbingan dan konseling di SD memerlukan sumber daya yang memadai

KB 2 : PERAN GURU DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
A.     PENTINGNYA BIMBINGAN DI SD
-          Fungsi pendi SD bukan hanya memberikan bekal kemampuan dasar akademik berupa kemampuan calistung melainkan juga berfungsi menyiapkan lulusanya untuk melanjutkan pendi ke sekolah lanjutan tingkat pertama
-          Pengembangan kemampuan pribadi bagi siswa SD diperlukan agar dia memiliki ketahan pribadi dan kemampuan penyesuaikan yang tepat dalam menghadapi tuntutan dan lingkungan belajar di SLTP
-          Proses pembelajaran di SD harus berfungsi membanu siswa untuk dpat meahami kekuatan dirinya, memahami peluang2 dan tantangan lingkungan yang mungkin di hadapi serta membantu siswa untuk dapat merencanakan masa depannya sebagi warga masyarakt yang mandiri dan produktif.
B.     PERAN GURU DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
-          Menurut Lioyd jones, barry da wolf dalam Stone (1983) titik berat dan kepedulian bimbingan di SD adalah pada masalah perkembangan siswa.
-          Program bimbingan di SD diarahkan pada pencapaian kecakapan siswa dalam melaksanakan seluruh tugas perkembangannya secara efektif
-          Menurut Farwell dan Peter dalam stone (1983). Titik berat bimbingan di sekolah dasar adalah pada pengembangan pemahaman diri dan member kemudahan belajar kepada siswa.
-          Guru adalah penentu program bimbingan , dimana dia harus mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan siswa akan bimbingan serta menciptakan iklim sekolah yang kondusif sehingga mampu memfasilitasi sikap dan perilaku siswa kearah yang lebih baik.
-          Rochman natawidjaja (1984), salah seorang pakar terkemuka di Indonesia dalam bidang bimbingan dan konnseling mengemukakan peran yang harus dilaksanakan oleh guru dalam keseluruhan program bimbingan dan konseling di sekolah dasar yang di rumuskan ke dalam 10 butir pernyataan berikut.

1.         Mengidentifikasi kebutuhan, potensi, minat, bakat, dan masalah tiap anak, terutama dalam kegiatan kelas.
Guru harus berupaya untuk mengenal anak secara individual yang meliputi kecerdasan(intelegensia), bakat-bakat yang di miliki; baik yang menonjol maupun yang lemah, sifat-sifat pribadi yang khas, minat-minat, kegemaran positif dan sebagainya.. implikasinya adalah para guru kelas harus mengumpulkan data anak mengenai hal-hal tersebut. Cara yang biasa dilakukan, antara lain bekerja sama dengan pihak yang kompoten untuk mengadakan pemeriksaan atau pengukuran psikologi ( lazim tersebut psycho test), menelaah prestasi siswa dari waktu ke waktu beserta latar belakang kehidupan keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Data tersebut di catat dalam buku pribadi siswa.
2.         Mengidentifikasi gejala – gejala salah suai pada diri anak dalam kegiatan di sekolah
guru harus berupaya memperhatikan kegiatan sehari-hari anak di sekolah, baik dalam proses belajar mengajar di kelas maupun dalam hubungan social dengan teman sebayanya anak SD.
3.         Member kemudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di lingkungan sekolah.
Membimbing berarti memberi kemudahan kepada anak untuk tumbuh dan berkembang secara wajar, sesuai dengan potensi yang dimiliki serta kesempatan dan peluang lingkungannya.
4.         Melaksanakan bimbingan kelompok, baik dalam maupun di luar kelas
Cara yang paling strategis membimbing siswa di SD adalah melalui bimbingan kelompok. Kelebihan strategis kelompok dibandingkan dengan stretegi individu (perorangan) antara lain adalah lebih efisien dan ekolahlebih sesuai dengan karakteristik perkembangan anak SD. Hal-hal yang perlu diingat, sekalipun guru berhadapan dengan sejumlah siswa, namun focus perhatian guru adalah tetap kepada siswa secara individu, sebab kelompok hanya merupakan wahana atau situasi social yang diciptakan oleh guru untuk membantu individu-individu yang menjadi angota kelmpok.
5.         Melengkapi rencana rencana yang telah dirumuskan oleh anak bersama guru
Guru kelas sebaiknya bekerja sama dengan anak membuat rencana-rencana tertentu yang positif bagi perkembangan bakat, minat dan kemajuan anak, misalnya bagaimana menciptakan kondisi kelas yang bersih dan sehat, mengadakan pertunjukan kesenian, mengadakan perlomban-perlombaan kreatif atau menghasilkan sesuatu yang berguna dan produktif, mengadakan aksi dan amal social, dan keagamaan.
6.         Melaksanakan pengajaran sesuai kebutuhan anak
7.         Mengumpulkan data dan informasi tentang anak, terutama dalam kegiatan belajarnya
8.         Melaksanakan kontak dengan masyarakat, terutama dengan orang tua/wali anak, antara lain mengadakan kunjungan rumah (home visit)
9.         Melaksanakan konseling terbatas, mengigat hubungan yang baik dapat terjalin dengan mudah antara anak dengan guru
10.     Memberikan pelayanan rujukan, yaitu melimpahkan anak tertentu kepada orang yang lebih kompeten untuk mendapatkan bantuan yang tepat


KB 2: PERAN ORANG TUA DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
A.       KETERKAITAN ANTARA PERAN ORANG TUA DAN GURU DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Peran orang tua dalam bimbingan tidak dapat di lepaskan dari peran guru karena peran keduanya dalam hal bimbingan merupakan peran yang bersifat kolaboratif ( kerja sama atas dasar kesetaraan derajat ). Di samping mengajar guru memiliki tugas  atau kewajiban membimbing siswa, demikian halnya orang tua di samping memenuhi kebutuhan fisiologis juga memiliki kewajiban untuk membimbing  sebagau kebutuhan psikologis anaknya. Perbedaannya terletak pada setting atau situasinya saja,  di mana bimbingan dari guru berlangsung dalam situasi formal, sedangkan bimbingan orang tua berlangsung dalam situasi informal, namun keduannya tertuju untuk keberhasilan subjek sama,
B.       PERWUJUDAN PERAN ORANG TUA DALAM BIMBINGAN KONSELING
Para orang tua siswa dapat menunjukkan peran yang di harapkan atau menunjukkan partisipasi positif terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling jika dia tidak tau arti dan manfaatnya bagi anak mereka.
-          Sunaryo kartadinata (1984), syamsu yusuf (1987), dan agus taufiq (1991) menunjukkan bahwa iklim kehidupan keluarga yang kooperatif antara orang tua dan guru, memberi pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan belajar anak di sekolah.. hasil penelitian tersebut juga mendukung hasil penelitian boy dan angelo (1978) tentang bentuk-bentuk peran yang diharapkan dilakukan oleh orang tua siswa dalam rangka pelaksanaan pendidikan sekolah pada umumnya dan bimbingan konseling pada khususnya, antara lain sebagai berikut.
1.         Mengadakan konsultasi
Pada waktu-waktu tertentu atau secara periodic, orang tua mengadakan komunikasi dengan sekolah terutama guru, baik di minta pihak sekolah maupun tidak untuk mengetahui perkembangan belajar anak.
2.         Memberi balikan
Orang tua seyogianya member balikan kepada guru tentang aktivitas belajar dan kemajuan belajar yang dicapai oleh anak.
3.         Menjadi sumber belajar
Orang tua yang memiliki kemampuan, keahlian atau keterampilan tertentu, bias berperan sebagai sumber belajar atau latihan bagi siswa.
4.      Berbagi informasi
5.      Mengetahui jadwal belajar
6.      Mengetahui kondisi sekolah
7.      Berdialog dengan anak
8.      Member ganjaran atau balikan kepada anak
9.      Member bantuan  atau dukungan yang dibutuhkan oleh anak
10.  Mengembangkakn kebiasaan yang baik
11.  Berupaya memenuhi perlengkapan belajar
12.  Menerima dan menghargai individualitas anak\
13.  Memrlakukan anak sesuai dengan norma social
14.  Membantu warga masyarakat

MODUL 12
PROSEDUR PENGELOLAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD

KB 1: JENIS-JENIS PERANGKAT BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
A.     PERANGKAT PENGUMPULAN DATA
Perangkat yang diperlukan antara lain :
1.      Perangkat pengumpulan data, seperti format2 pedoman observasi, pedoman wawancara, checklist, catatan anekdot, angket /daftar isian
2.      Perangkat penyimpanan data, seperti buku pribadi, dan map siswa
3.      Perangkat informasi, seperti buku informasi atau paket bimbingan pribadi, belajar, pendidikan, pendidikan dan karier
4.      Prerangkat teknis administrasi, seperti buku catatan kegiatan bimbingan dan konseling , blangko surat panggilan orang tua/wali,dan kunjungan rumah
Beberapa perangkat bimbingan yang dipandang sangat penting :
1.      Pedoman Observasi
Merupakan salah satu tyeknik /cara mendapatkan data yang dibutuhkan tentang siswa.
Pedoman Observasi merupakan pedomantertulis bagi pengamat / guru yang berisikan rumusan tentang hal-hal sebagai berikukt :
a.       Tujuan, sasaran dan focus observasi
b.      Pengamat, waktu, dan tempat pelaksanaan observasi
c.       Cara/prosedur observasi serta pencataatan dan pengolahan data.
Pengumpulan data dengan observasi dapat dilakukan dengan :
a.       Catatan anekdot
Berisi cacatan tentang sesuatu peristiwa yang unik dan penting berkenaan dengan seorang siswa/sekelompok siswa tertentu.
b.      Daftar cek
Suatu daftar yang mengidentifikasikan sejumlah aspek /masalah tertentu yang sedang menjadi kepedulian pengamat
c.       Skala penilaian
Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam observasi untuk menjelaskan , menggolongkan, menilai individu/situasi
2.      Pedoman wawancara.
Merupakan cara memahami /mendapatkan data tentang siswa melalui pembicaraan /Tanya jawab secara tatap muka(langsung)/ dengan mengadakan Tanya jawab secara lisan antara orng yang mewawancarai dan yang diwawancarai.
Tujuan – tujuan wawancara :
a.       Menciptakan hubungan baik diantara kedua belah pihak yang terlibat
b.      Meredakan ketegangan yang terdapat dalam diri subjek wawancara
c.       Menyediakan informasi yang dibutuhkan subjek wawancara
d.      Mendorong kearah pemahamn diri pada pihak subjek wawancara
e.       Memberikan motivasi kepada pihak yang diwawancarai untuk melakukan kegiatan yang konstruktif
3.      Angket / daftar isian
Angket adalah alat pengumpulan data yang berupa serangkaian pertanyaan /pernyataan yang diajukan kepada subjek untuk mendapat jawaban yang diperlukan
Beberapa petunjuk praktis untuk menyususn angket /daftar sisian untuk mendapatkan data tentab siswa dan lingkunganya :
a.       Gunakan kata2 yang tidak mempunyai arti rangkap
b.      Susunan kalimat hendaknya sederhana tetapi jelas
c.       Hindari pemakaian kata2 yang tidak ada gunanya
d.      Hindarkan pernyataan 2 yang tidak perlu
4.      Angket Sosiometri
Adalah cara /teknik untuk mengetahui hubungan social antaranggota dalam suatu kelompok tertentu
Angket sosiometri adalah alat atau instrument yang digunakan untuk memperoleh data hubungan social dari siswa.

No comments: