1. Metode Diskusi
a. Pengertian
Sanjaya (2006), dan Sumantri dan Permana (1998/1999) menyatakan bahwa
metode diskusi diartikan sebagai siasat untuk menyampaikan bahan pelajaran
yang melibatkan siswa secara aktif untuk membicarakan dan menemukan
alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Dalam
percakapan itu para pembicara tidak boleh menyimpang dari pokok
pembicaraan yaitu masalah yang ingin dicarikan alternatif pemecahannya.
Dalam diskusi ini guru berperan sebagai pemimpin diskusi, atau guru dapat
mendelegasikan tugas sebagai pemimpin itu kepada siswa, walaupun
demikian guru masih harus mengawasi pelaksanaan diskusi yang dipimpin
oleh siswa itu. Pendelegasian itu terjadi kalau siswa dalam kelas dibagi
menjadi beberapa kelompok diskusi. Pemimpin Diskusi harus mengorganisir
kelompok yang dipimpinnya agar setiap anggota diskusi dapat berpartisipasi
secara aktif.
b. Tujuan
1) Memecahkan materi pembelajaran yang berupa masalah atau problematik
yang sukar dilakukan oleh siswa secara perorangan.
2) Mengembangkan keberanian siswa mengemukakan pendapat.
3) Mengembangkan sikap toleran terhadap pendapat yang berbeda.
4) Melatih siswa mengembangkan sikap demokratis, keterampilan
berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, menafsirkan dan menyimpulkan
pendapat.
5) Melatih dan membentuk kestabilan sosial-emosional.
c. Alasan Penggunaan Metode Diskusi
Mengapa guru memilih menggunakan metode diskusi ? Sumantri dan
Permana (1998/1999) mengemukakan alasan dipilihnya metode diskusi :
1) Topik bahasan bersifat problematis.
2) Merangsang peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam perdebatan
ilmiah.
3) Melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan terbuka.
4) Mengembangkan suasana demokratis dan melatih peserta didik berjiwa
besar.
5) Peserta didik memiliki pAndangan yang berbeda-beda tentang masalah
yang dijadikan topik diskusi. 6) Peserta didik memiliki pengetahuan dan pendapat-pendapat tentang
masalah yang akan didiskusikan.
7) Masalah yang didiskusikan akan berhubungan dengan persoalan-
persoalan yang lain pula.
d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi
1) Kelebihan Metode Diskusi
Apa saja keunggulan Metode Diskusi? Beberapa keunggulan metode
diskusi untuk pembelajaran adalah:
a) Siswa dapat menguasai materi pelajaran secara bersama-sama.
b) Merangsang siswa untuk lebih kreatif menyumbangkan gagasan dan
ide-ide.
c) Melatih siswa membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi
setiap permasalahan.
d) Melatih siswa mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat
orang lain.
e) Menyajikan materi yang tidak bisa disajikan oleh metode lain.
2) Kelemahan Metode Diskusi
Sebaliknya, apa saja kelemahan Metode Diskusi ? Beberapa kelemahan
metode diskusi untuk pembelajaran di sekolah adalah :
a) Sering diskusi dikuasai oleh dua atau tiga orang siswa yang pandai
bicara.
b) Pembahasan dalam diskusi cenderung meluas, sehingga hasilnya
kabur.
c) Diskusi memerlukan waktu yang cukup panjang, sehingga tidak
sesuai dengan jadwal pelajaran yang ada.
d) Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat
emosional sehingga menimbulkan ketersinggungan antar siswa yang
menyebabkan terganggunya iklim pembelajaran.
e) Kadang-kadang guru tidak menguasai cara menyelenggarakan diskusi
sehingga diskusi cenderung menjadi tanya jawab.
e. Cara Mengatasi Kelemahan Diskusi
Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kelemahan diskusi? Ada
beberapa cara untuk mengatasi kelemahan metode diskusi antara lain:
1) Masalah yang didiskusikan harus cukup sulit dan menarik perhatian siswa
karena berkaitan dengan kehidupan mereka. 2) Guru harus menempatkan dirinya sebagai pemimpin diskusi. Ia harus
membagi-bagi pertanyaan dan memberi petunjuk tentang jalannya
diskusi.
3) Tempat duduk harus diatur melingkar atau berbentuk tapal kuda supaya
peserta diskusi dapat saling berhadapan sehingga terjadi komunikasi yang
lancar.
4) Setiap siswa peserta diskusi harus memahami masalah yang harus
didiskusikan, untuk itu guru sebagai pemimpin diskusi harus terlebih
dahulu menjelaskan masalah yang akan didiskusikan dan garis besar arah
dan tujuan yang ingin dicapai.
f. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Diskusi
Apa saja langkah-langkah pelaksanaan metode diskusi ? Langkah-langkah
pelaksanaan metode diskusi meliputi hal-hal berikut :
1) Kegiatan Persiapan
Merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam diskusi
Mengidentifikasi masalah yang cukup sulit yang berupa problematik
sehingga memerlukan diskusi untuk memecahkannya.
Memilih jenis diskusi yang cocok apakah itu diskusi kelas, diskusi
kelompok kecil, simposium, atau diskusi panel tergantung pada tujuan
yang ingin dicapai misalnya: apabila tujuan diskusi suatu persoalan,
maka dipilih jenis diskusi kelompok kecil, sedang jika tujuannya
untuk mengembangkan gagasan siswa maka simposium dianggao
sebagai jenis diskusi yang tepat.
2) Kegiatan Pelaksanaan Metode Diskusi
a) Kegiatan Pembukaan
Guru menanyakan materi pelajaran yang pernah diajarkan
(apersepsi).
Guru mengemukakan permasalahan yang ada di masyarakat yang
ada kaitannya dengan masalah yang akan didiskusikan.
Guru mengemukakan tujuan diskusi serta tata cara yang harus
diperhatikan dalam diskusi.
b) Kegiatan Inti Pembelajaran
Guru mengemukakan materi pelajaran yang berupa problematik
yang akan didiskusikan, dan menjelaskan secara garis besar
hakekat permasalahan tersebut. Guru berusaha memusatkan perhatian peserta diskusi dengan cara
antara lain : mengingatkan arah diskusi yang sebenarnya,
mengakui kebenaran gagasan siswa dengan menggalang bagian
penting yang telah diucapkan siswa, merangkum hasil
pembicaraan pada tahap tertentu sebelum berpindah pada masalah
berikutnya.
Memperjelas uraian pendapat siswa karena ide yang disampaikan
kurang jelas sehingga sukar dimengerti oleh anggota diskusi.
Menganalisis pAndangan siswa karena terjadi perbedaan pendapat
antar anggota diskusi dengan jalan meneliti apakah alasan siswa
tersebut mempunyai dasar yang kuat, memperjelas hal-hal yang
disepakati dan yang tidak disepakati.
Meningkatkan uraian pendapat siswa dengan jalan mengajukan
pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpikir, memberi
waktu untuk berpikir, memberi komentar positif terhadap
pendapat siswa, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan sikap
yang bersahabat.
Menyebarkan kesempatan berpartisipasi agar pembicaraan tidak
didominasi oleh beberapa orang siswa yang enggan berpartisipasi,
memberi giliran pada siswa yang pendiam, meminta siswa
mengomentari pendapat temannya, dan menengahi pendapat yang
saling sama kuat.
c) Kegiatan Penutup
Kegiatan ini meliputi :
Meminta siswa atau wakil kelompok melaporkan hasil diskusi
Meminta siswa lain atau kelompok lain mengomentari dan
melengkapi rumusan hasil diskusi.
Melakukan evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses diskusi.
Memberi tugas untuk memperdalam hasil diskusi.
2. Metode Simulasi
a. Pengertian
Apa yang dimaksud dengan metode simulasi dalam pembelajaran disekolah ?
Abimanyu dan Purwant (1980), Sumantri dan Permana (l998/l999)
menyatakan bahwa metode pembelajaran digunakan untuk menirukan
keadaan sebenarnya kedalam situasi buatan, misalnya seorang guru
mensimulasikan bagaimana cara melompat tinggi dengan gaya panggung atau
bagaimana seorang penatar P4 mensimulasikan kehidupan masyarakat
Pancasila, dimana setiap peserta penataran ada yang berperan sebagai
lurah/RW/RT dan anggota masyarakat yang kesemuanya berperan secara
sungguh-sungguh seperti yang dialami dalam kehidupan sosial di kelurahan
itu.
Dengan demikian simulasi adalah suatu usaha pembelajaran untuk
memperoleh pemahaman akan hakekat suatu konsep atau prinsip, atau
sesuatu keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam
situasi tiruan. Melalui simulasi itu siswa akan mampu menghadapi kenyataan
yang mungkin terjadi secara lebih efektif dan efisien.
b. Tujuan
Tujuan digunakan metode simulasi baik langsung, maupun tidak langsung
adalah sebagai berikut :
1) Tujuan langsung
a) Untuk melatih keterampilan tertentu baik yang bersifat profesional
maupun kehidupan sehari-hari.
b) Untuk memperoleh pemahaman tentang konsep atau prinsip.
c) Untuk latihan memecahkan masalah.
2) Tujuan tidak langsung
a) Untuk meningkatkan aktifitas belajar dengan melibatkan siswa dalam
mempelajari situasi yang hampir sama dengan kejadian sebenarnya.
b) Untuk meningkatkan motivasi belajar, karena simulasi sangat menarik
dan menyenangkan siswa.
c) Melatih siswa bekerja sama dalam kelompok.
d) Mengembangkan daya kreatif siswa.
e) Melatih siswa untuk memahami dan menghargai pendapat orang lain.
c. Alasan Penggunaan Metode Simulasi
Mengapa metode simulasi diperlukan dalam interaksi pembelajaran di
sekolah ? Ada beberapa alasan tentang digunakannya metode simulasi dalam
pembelajaran :
1) Simulasi dapat menunjang pelaksanaan dalam melatih keterampilan
dasar mengajar yang sangat diperlukan bagi terbentuknya guru-guru yang
profesional.
2) Simulasi merupakan salah satu metode yang memungkinkan siswa aktif
belajar menghayati, memahami dan memperoleh keterampilan tertentu
tanpa memerlukan obyek atau situasi yang sebenarnya yang umumnya
susah didapatkan.
3) Metode simulasi memungkinkan terpadunya teori dan praktek, konten dan
metode, sebab dengan simulasi teori atau konten yang baru diajarkan
dapat segera dipraktekkan, sehingga konsep yang diperoleh dan
keterampilan yang dimiliki menjadi sangat kuat tertanam dalam diri
siswa.
4) Melalui metode simulasi memungkinkan siswa belajar dengan
pemahaman bukan belajar secara mekanis.
5) Dengan metode simulasi dimungkinkan pelibatan alat-alat indra siswa
secara optimal, sehingga pencapaian tujuan pelajaran akan lebih efektif
dan bermakna.
d. Kekuatan dan Kelemahan Metode Simulasi
1) Kekuatan Metode Simulasi
Apa saja kekuatan metode simulasi ?
Ada beberapa keuntungan digunakannya metode simulasi dalam
pembelajaran. Keuntungan-keuntungan itu antara lain :
a) Menciptakan kegairahan siswa untuk belajar.
b) Mengembangkan daya cipta siswa.
c) Siswa dapat menguasai keterampilan atau konsep-konsep tertentu
melalui simulasi.
d) Mengembangkan rasa percaya diri dan perasaan positif.
e) Melalui simulasi kegiatan pembelajaran dapat berlangsung walaupun
tidak dalam situasi dan obyek yang sebenarnya.
f) Melalui simulasi siswa dibantu memahami hal-hal yang asbtrak
melalui kegiatan nyata, walaupun dalam bentuk tiruan.
2) Kelemahan Metode Simulasi
Apa saja kelemahan metode simulasi ?
Kelemahan metode simulasi adalah : a) Pengetahuan dan keterampilan yang disimulasikan tidak selalu
sepenuhnya sama dengan kenyataan di lapangan.
b) Simulasi memerlukan kreatifitas yang tinggi dari guru dan siswa
yang kadang-kadang sukar dipenuhi.
c) Perlu pemahaman siswa tentang materi dan peranannya serta fasilitas
pendukung yang tidak selalu mudah terpenuhi.
d) Simulasi sebagai metode pembelajaran dapat melenceng tujnya
menjadi alat hiburan.
e) Rasa malu, ragu-ragu dan tidak menguasai materi akan menyebabkan
simulasi tidak mencapai tujuan.
f) Sering guru tidak melakukan diskusi balikan setelah selesai
pelaksanaan simulasi, sehingga kurang bermanfaat bagi siswa lainnya.
e. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Simulasi
Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan metode simulasi ?
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan metode
simulasi adalah :
1) Perlu pengkajian yang cermat tentang pengetahuan dan keterampilan
yang akan disimulasikan agar sesuai dengan kenyataan di lapangan.
2) Guru perlu menyiapkan materi dan skenario simulasi sebelum simulasi
dilaksanakan.
3) Guru perlu menjelaskan kepada siswa bahwa simulasi ini adalah latihan
keterampilan tertentu bukan suatu hiburan karena itu siswa lain yang
tidak terlibat dalam simulasi harus menyimak dengan baik karena dalam
tahap evaluasi mereka akan ditanya pengetahuan dan keterampilan yag
disimulasikan itu.
4) Setelah simulasi berakhir harus dilakukan diskusi balikan yang
melibatkan semua siswa agar siswa yang tidak melakukan simulasi ikut
memahami hasil simulasi itu.
5) Siswa yang akan memegang peranan dalam simulasi perlu latihan yang
memadai sebelum melakukan simulasi agar tidak terjadi keragu-raguan,
rasa malu dan tidak menguasai materi.
f. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Simulasi
Jika Anda akan melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode
simulasi, apa saja langkah-langkah yang harus Anda lakukan ?
Langkah-langkah pembelajaran dengan metode simulasi meliputi :
1) Kegiatan Persiapan
Kegiatan persiapan yang perlu dilakukan oleh guru adalah :
a) Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.
b) Memilih materi dan topik yang akan disimulasikan.
c) Menyiapkan garis besar skenario pelaksanaan simulasi.
d) Guru memberi penjelasan kepada siswa tentang garis besar materi,
tujuan dan situasi yang akan disimulasikan.
e) Guru mengorganisasikan pembentukan kelompok, peranan-peranan
yang akan ada, pengaturan ruangan, pengaturan materi, pengaturan
alat yang akan digunakan dan sebagainya.
f) Menawarkan kepada siswa tentang siapa yang akan memegang peran
dalam simulasi.
g) Guru memberi penjelasan kepada siswa dan para pemegang peran
tentang hal-hal yang harus dilakukan.
h) Guru memberi kesempatan bertanya.
i) Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok dan para pemegang
peran untuk menyiapkan diri.
j) Guru menetapkan alokasi waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan
simulasi.
2) Kegiatan Pelaksanaan
a) Kegiatan Pembukaan
Menanyakan materi pelajaran yang lalu.
Membuat cerita anecdote yang ada kaitannya dengan pelajaran
yang akan diajarkan
Menyampaikan acuan, yaitu tujuan pelajaran yang akan dilakukan
dengan simulasi.
b) Kegiatan Inti
Setelah segala sesuatunya siap, maka simulasi dimulai
Siswa yang tidak memainkan peran akan bertindak selaku
pengamat/observer. Mereka dibekali panduan observasi untuk
merekam peranan yang dimainkan oleh para pelaku simulasi.
Para pemegang peran melakukan simulasi sesuai dengan skenario
atau pedoman umum yang telah dibuat oleh guru atau yang telah
disiapkan oleh para pemegang peran.
Guru membantu mensupervisi, dan memberi sugesti demi
kelancaran pelaksanaan simulasi. Memberi kesempatan pada para pengamat untuk menyampaikan
kritik, dan laporan hasil pengamatannya
Memberi kesempatan kepada para pemegang peran untuk
memberikan klarifikasi,
c) Kegiatan Menutup Simulasi
Kegiatan ini meliputi usaha-usaha guru untuk :
Guru meminta siswa membuat kesimpulan-kesimpulan dan
rangkuman.
Guru melakukan evaluasi
Jika berdasarkan hasil evaluasi ternyata simulasi yang dilakukan
tidak mencapai tujuan, maka para pemegang peran diminta
mengulangi lagi simulasi dengan memperhatikan masukan dari
para observer, atau guru dapat menunjuk siswa lain untuk
melaksanakan simulasi ulang tersebut.
3. Metode Pemberian Tugas
a. Pengertian
Sagala (2006) mengemukakan bahwa metode pemberian tugas adalah cara
penyajian bahan pelajaran dengan cara memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar, dan kemudian hasil pelaksanaan tugas itu
dilaporkan kepada guru.
b. Tujuan
Tujuan penggunaan metode pemberian tugas adalah :
1) Untuk memperdalam bahan ajar yang ada
2) Untuk mengecek penguasaan siswa terhadap bahan yang telah dipelajari
3) Untuk membuat siswa aktif belajar, baik secara individu maupun
kelompok
c. Alasan Penggunaan Metode Pemberian Tugas
Mengapa guru menggunakan metode pemberian tugas ? Alasan penggunaan
metode pemberian tugas adalah karena dengan metode tersebut 1) Siswa diaktifkan baik secara mental maupun fisik dalam menguasai
materi pelajaran
2) Siswa akan lebih mudah menguasai materi pelajarann dan siswa diperluas
pengetahuannya tentang materi pelajaran tersebut
3) Siswa dibiasakan tidak cepat puas dengan apa yang dipelajari dari materi
ajar yang telah ada sehingga dapat dikembangkan sikap ingin tahu dan
haus ilmu pengetahuan
4) Siswa akan termotivasi belajar dan dilatih problem solving
d. Kekuatan dan Kelemahan Metode Pemberian Tugas
1) Kekuatan metode pemberian tugas.
Apa saja kekuatan metode pemberian tugas? Kekuatan atau kelebihan
metode pemberian tugas adalah:
a) Pengetahuan yang dipelajari lebih meresap, tahan lama, dan lebih
otentik.
b) Melatih siswa untuk berani mengambil inisiatif, bertanggung jawab,
dan berdiri sendiri.
c) Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam, memperkaya atau
memperluas wawasan siswa tentang apa yang dipelajari.
d) Siswa dilatih kebiasaan mencari dan mengolah informasi sendiri.
e) Metode ini jika dilakukan berbagai variasi dapat menggairahkan siswa
belajar.
2) Keterbatasan metode pemberian tugas.
Apa saja keterbatasan metode pemberian tugas?
Beberapa kelemahan dari metode pemberian tugas dalam pembelajaran
adalah:
a) Bagi siswa yang malas cenderung melakukan kecurangan atau mereka
hanya meniru pekerjaan orang lain.
b) Ada kalanya tugas itu dikerjakan oleh orang lain sehingga siswa tidak
meperoleh hasil belajar apa-apa.
c) Jika tugas yang diberikan siswa terlalu berat dapat menimbulkan
stress pada siswa.
d) Ada kalanya guru memberi tugas tanpa menyebutkan sumbernya,
akibatnya siswa sulit untuk menyelesaikannya.
e. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Pemberian Tugas
Apa saja usaha yang harus dilakukan guru untuk mengatasi kelemahan
metode pemberian tugas? Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengatasi kelemahan metode pemberian tugas antara lain:
1) Tugas yang diberikan pada siswa hendaknya jelas, sehingga mereka tidak
mengalami kesulitan dalam mengerjakannya.
2) Beri waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
3) Tugas yang diberikan harus diawasi secara sistematis agar siswa belajar
dengan sungguh-sungguh.
4) Tugas yang telah dikerjakan dan telah diserahkan pada guru harus
dikoreksi dan diberi catatan-catatan perbaikan dan kemudian
dikembalikan pada siswa.
5) Tugas yang diberikan hendaknya menarik minat siswa dan mendorong
siswa untuk menyelesaikannya.
f. Langkah-langkah Pengajaran Dengan Metode Pemberian Tugas
Apa saja langkah-langkah pengajaran dengan metode pemberian tugas?
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian
tugas meliputi:
1) Kegiatan Persiapan
a) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
b) Menyiapkan pokok-pokok materi pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
c) Menyiapkan tugas-tugas kegiatan yang akan diberikan pada siswa.
2) Kegiatan Pelaksanaan
a) Kegiatan pembukaan
Mengajukan pertanyaan apersepsi untuk mengingatkan siswa
terhadap materi yang telah diajarkan.
Memotivasi siswa dengan mengemukakan cerita yang ada di
masyarakat yang ada kaitannya dengan materi yang akan
diajarkan.
Mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b) Kegiatan inti pelajaran
Guru menerangkan secara garis besar materi pelajaran yang akan
diajarkan.
Guru menjelaskan rincian tugas dan cara mengerjakannya Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk atau cara
penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru termasuk antaranya
adalah menggunakan lembar kegiatan siswa.
Jika tugas itu direncanakan untuk diselesaikan selama jam
pelajaran yang ada, maka guru meminta siswa melaporkan hasil
penyelesaian tugasnya.
Guru memeriksa hasil penyelesaian tugas siswa.
Jika tugas itu direncanakan untuk diselesaikan di rumah, maka
siswa diberitahu kapan hasil penyelesaian tugas itu harus
diserahkan pada guru untuk diperiksa oleh guru.
c) Kegiatan mengakhiri pelajaran
Guru menyuruh siswa merangkum materi yang diajarkan melalui
kegiatan pemberian tugas itu.
Guru melakukan evaluasi
Guru melakukan tindak lanjut yang kemungkinannya dapat berupa
memberikan penjelasan tentang materi yang belum dikuasai siswa
atau memberi tugas tambahan untuk memperdalam atau
menambah penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan.
a. Pengertian
Sanjaya (2006), dan Sumantri dan Permana (1998/1999) menyatakan bahwa
metode diskusi diartikan sebagai siasat untuk menyampaikan bahan pelajaran
yang melibatkan siswa secara aktif untuk membicarakan dan menemukan
alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Dalam
percakapan itu para pembicara tidak boleh menyimpang dari pokok
pembicaraan yaitu masalah yang ingin dicarikan alternatif pemecahannya.
Dalam diskusi ini guru berperan sebagai pemimpin diskusi, atau guru dapat
mendelegasikan tugas sebagai pemimpin itu kepada siswa, walaupun
demikian guru masih harus mengawasi pelaksanaan diskusi yang dipimpin
oleh siswa itu. Pendelegasian itu terjadi kalau siswa dalam kelas dibagi
menjadi beberapa kelompok diskusi. Pemimpin Diskusi harus mengorganisir
kelompok yang dipimpinnya agar setiap anggota diskusi dapat berpartisipasi
secara aktif.
b. Tujuan
1) Memecahkan materi pembelajaran yang berupa masalah atau problematik
yang sukar dilakukan oleh siswa secara perorangan.
2) Mengembangkan keberanian siswa mengemukakan pendapat.
3) Mengembangkan sikap toleran terhadap pendapat yang berbeda.
4) Melatih siswa mengembangkan sikap demokratis, keterampilan
berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, menafsirkan dan menyimpulkan
pendapat.
5) Melatih dan membentuk kestabilan sosial-emosional.
c. Alasan Penggunaan Metode Diskusi
Mengapa guru memilih menggunakan metode diskusi ? Sumantri dan
Permana (1998/1999) mengemukakan alasan dipilihnya metode diskusi :
1) Topik bahasan bersifat problematis.
2) Merangsang peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam perdebatan
ilmiah.
3) Melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan terbuka.
4) Mengembangkan suasana demokratis dan melatih peserta didik berjiwa
besar.
5) Peserta didik memiliki pAndangan yang berbeda-beda tentang masalah
yang dijadikan topik diskusi. 6) Peserta didik memiliki pengetahuan dan pendapat-pendapat tentang
masalah yang akan didiskusikan.
7) Masalah yang didiskusikan akan berhubungan dengan persoalan-
persoalan yang lain pula.
d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi
1) Kelebihan Metode Diskusi
Apa saja keunggulan Metode Diskusi? Beberapa keunggulan metode
diskusi untuk pembelajaran adalah:
a) Siswa dapat menguasai materi pelajaran secara bersama-sama.
b) Merangsang siswa untuk lebih kreatif menyumbangkan gagasan dan
ide-ide.
c) Melatih siswa membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi
setiap permasalahan.
d) Melatih siswa mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat
orang lain.
e) Menyajikan materi yang tidak bisa disajikan oleh metode lain.
2) Kelemahan Metode Diskusi
Sebaliknya, apa saja kelemahan Metode Diskusi ? Beberapa kelemahan
metode diskusi untuk pembelajaran di sekolah adalah :
a) Sering diskusi dikuasai oleh dua atau tiga orang siswa yang pandai
bicara.
b) Pembahasan dalam diskusi cenderung meluas, sehingga hasilnya
kabur.
c) Diskusi memerlukan waktu yang cukup panjang, sehingga tidak
sesuai dengan jadwal pelajaran yang ada.
d) Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat
emosional sehingga menimbulkan ketersinggungan antar siswa yang
menyebabkan terganggunya iklim pembelajaran.
e) Kadang-kadang guru tidak menguasai cara menyelenggarakan diskusi
sehingga diskusi cenderung menjadi tanya jawab.
e. Cara Mengatasi Kelemahan Diskusi
Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kelemahan diskusi? Ada
beberapa cara untuk mengatasi kelemahan metode diskusi antara lain:
1) Masalah yang didiskusikan harus cukup sulit dan menarik perhatian siswa
karena berkaitan dengan kehidupan mereka. 2) Guru harus menempatkan dirinya sebagai pemimpin diskusi. Ia harus
membagi-bagi pertanyaan dan memberi petunjuk tentang jalannya
diskusi.
3) Tempat duduk harus diatur melingkar atau berbentuk tapal kuda supaya
peserta diskusi dapat saling berhadapan sehingga terjadi komunikasi yang
lancar.
4) Setiap siswa peserta diskusi harus memahami masalah yang harus
didiskusikan, untuk itu guru sebagai pemimpin diskusi harus terlebih
dahulu menjelaskan masalah yang akan didiskusikan dan garis besar arah
dan tujuan yang ingin dicapai.
f. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Diskusi
Apa saja langkah-langkah pelaksanaan metode diskusi ? Langkah-langkah
pelaksanaan metode diskusi meliputi hal-hal berikut :
1) Kegiatan Persiapan
Merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam diskusi
Mengidentifikasi masalah yang cukup sulit yang berupa problematik
sehingga memerlukan diskusi untuk memecahkannya.
Memilih jenis diskusi yang cocok apakah itu diskusi kelas, diskusi
kelompok kecil, simposium, atau diskusi panel tergantung pada tujuan
yang ingin dicapai misalnya: apabila tujuan diskusi suatu persoalan,
maka dipilih jenis diskusi kelompok kecil, sedang jika tujuannya
untuk mengembangkan gagasan siswa maka simposium dianggao
sebagai jenis diskusi yang tepat.
2) Kegiatan Pelaksanaan Metode Diskusi
a) Kegiatan Pembukaan
Guru menanyakan materi pelajaran yang pernah diajarkan
(apersepsi).
Guru mengemukakan permasalahan yang ada di masyarakat yang
ada kaitannya dengan masalah yang akan didiskusikan.
Guru mengemukakan tujuan diskusi serta tata cara yang harus
diperhatikan dalam diskusi.
b) Kegiatan Inti Pembelajaran
Guru mengemukakan materi pelajaran yang berupa problematik
yang akan didiskusikan, dan menjelaskan secara garis besar
hakekat permasalahan tersebut. Guru berusaha memusatkan perhatian peserta diskusi dengan cara
antara lain : mengingatkan arah diskusi yang sebenarnya,
mengakui kebenaran gagasan siswa dengan menggalang bagian
penting yang telah diucapkan siswa, merangkum hasil
pembicaraan pada tahap tertentu sebelum berpindah pada masalah
berikutnya.
Memperjelas uraian pendapat siswa karena ide yang disampaikan
kurang jelas sehingga sukar dimengerti oleh anggota diskusi.
Menganalisis pAndangan siswa karena terjadi perbedaan pendapat
antar anggota diskusi dengan jalan meneliti apakah alasan siswa
tersebut mempunyai dasar yang kuat, memperjelas hal-hal yang
disepakati dan yang tidak disepakati.
Meningkatkan uraian pendapat siswa dengan jalan mengajukan
pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpikir, memberi
waktu untuk berpikir, memberi komentar positif terhadap
pendapat siswa, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan sikap
yang bersahabat.
Menyebarkan kesempatan berpartisipasi agar pembicaraan tidak
didominasi oleh beberapa orang siswa yang enggan berpartisipasi,
memberi giliran pada siswa yang pendiam, meminta siswa
mengomentari pendapat temannya, dan menengahi pendapat yang
saling sama kuat.
c) Kegiatan Penutup
Kegiatan ini meliputi :
Meminta siswa atau wakil kelompok melaporkan hasil diskusi
Meminta siswa lain atau kelompok lain mengomentari dan
melengkapi rumusan hasil diskusi.
Melakukan evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses diskusi.
Memberi tugas untuk memperdalam hasil diskusi.
2. Metode Simulasi
a. Pengertian
Apa yang dimaksud dengan metode simulasi dalam pembelajaran disekolah ?
Abimanyu dan Purwant (1980), Sumantri dan Permana (l998/l999)
menyatakan bahwa metode pembelajaran digunakan untuk menirukan
keadaan sebenarnya kedalam situasi buatan, misalnya seorang guru
mensimulasikan bagaimana cara melompat tinggi dengan gaya panggung atau
bagaimana seorang penatar P4 mensimulasikan kehidupan masyarakat
Pancasila, dimana setiap peserta penataran ada yang berperan sebagai
lurah/RW/RT dan anggota masyarakat yang kesemuanya berperan secara
sungguh-sungguh seperti yang dialami dalam kehidupan sosial di kelurahan
itu.
Dengan demikian simulasi adalah suatu usaha pembelajaran untuk
memperoleh pemahaman akan hakekat suatu konsep atau prinsip, atau
sesuatu keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam
situasi tiruan. Melalui simulasi itu siswa akan mampu menghadapi kenyataan
yang mungkin terjadi secara lebih efektif dan efisien.
b. Tujuan
Tujuan digunakan metode simulasi baik langsung, maupun tidak langsung
adalah sebagai berikut :
1) Tujuan langsung
a) Untuk melatih keterampilan tertentu baik yang bersifat profesional
maupun kehidupan sehari-hari.
b) Untuk memperoleh pemahaman tentang konsep atau prinsip.
c) Untuk latihan memecahkan masalah.
2) Tujuan tidak langsung
a) Untuk meningkatkan aktifitas belajar dengan melibatkan siswa dalam
mempelajari situasi yang hampir sama dengan kejadian sebenarnya.
b) Untuk meningkatkan motivasi belajar, karena simulasi sangat menarik
dan menyenangkan siswa.
c) Melatih siswa bekerja sama dalam kelompok.
d) Mengembangkan daya kreatif siswa.
e) Melatih siswa untuk memahami dan menghargai pendapat orang lain.
c. Alasan Penggunaan Metode Simulasi
Mengapa metode simulasi diperlukan dalam interaksi pembelajaran di
sekolah ? Ada beberapa alasan tentang digunakannya metode simulasi dalam
pembelajaran :
1) Simulasi dapat menunjang pelaksanaan dalam melatih keterampilan
dasar mengajar yang sangat diperlukan bagi terbentuknya guru-guru yang
profesional.
2) Simulasi merupakan salah satu metode yang memungkinkan siswa aktif
belajar menghayati, memahami dan memperoleh keterampilan tertentu
tanpa memerlukan obyek atau situasi yang sebenarnya yang umumnya
susah didapatkan.
3) Metode simulasi memungkinkan terpadunya teori dan praktek, konten dan
metode, sebab dengan simulasi teori atau konten yang baru diajarkan
dapat segera dipraktekkan, sehingga konsep yang diperoleh dan
keterampilan yang dimiliki menjadi sangat kuat tertanam dalam diri
siswa.
4) Melalui metode simulasi memungkinkan siswa belajar dengan
pemahaman bukan belajar secara mekanis.
5) Dengan metode simulasi dimungkinkan pelibatan alat-alat indra siswa
secara optimal, sehingga pencapaian tujuan pelajaran akan lebih efektif
dan bermakna.
d. Kekuatan dan Kelemahan Metode Simulasi
1) Kekuatan Metode Simulasi
Apa saja kekuatan metode simulasi ?
Ada beberapa keuntungan digunakannya metode simulasi dalam
pembelajaran. Keuntungan-keuntungan itu antara lain :
a) Menciptakan kegairahan siswa untuk belajar.
b) Mengembangkan daya cipta siswa.
c) Siswa dapat menguasai keterampilan atau konsep-konsep tertentu
melalui simulasi.
d) Mengembangkan rasa percaya diri dan perasaan positif.
e) Melalui simulasi kegiatan pembelajaran dapat berlangsung walaupun
tidak dalam situasi dan obyek yang sebenarnya.
f) Melalui simulasi siswa dibantu memahami hal-hal yang asbtrak
melalui kegiatan nyata, walaupun dalam bentuk tiruan.
2) Kelemahan Metode Simulasi
Apa saja kelemahan metode simulasi ?
Kelemahan metode simulasi adalah : a) Pengetahuan dan keterampilan yang disimulasikan tidak selalu
sepenuhnya sama dengan kenyataan di lapangan.
b) Simulasi memerlukan kreatifitas yang tinggi dari guru dan siswa
yang kadang-kadang sukar dipenuhi.
c) Perlu pemahaman siswa tentang materi dan peranannya serta fasilitas
pendukung yang tidak selalu mudah terpenuhi.
d) Simulasi sebagai metode pembelajaran dapat melenceng tujnya
menjadi alat hiburan.
e) Rasa malu, ragu-ragu dan tidak menguasai materi akan menyebabkan
simulasi tidak mencapai tujuan.
f) Sering guru tidak melakukan diskusi balikan setelah selesai
pelaksanaan simulasi, sehingga kurang bermanfaat bagi siswa lainnya.
e. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Simulasi
Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan metode simulasi ?
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan metode
simulasi adalah :
1) Perlu pengkajian yang cermat tentang pengetahuan dan keterampilan
yang akan disimulasikan agar sesuai dengan kenyataan di lapangan.
2) Guru perlu menyiapkan materi dan skenario simulasi sebelum simulasi
dilaksanakan.
3) Guru perlu menjelaskan kepada siswa bahwa simulasi ini adalah latihan
keterampilan tertentu bukan suatu hiburan karena itu siswa lain yang
tidak terlibat dalam simulasi harus menyimak dengan baik karena dalam
tahap evaluasi mereka akan ditanya pengetahuan dan keterampilan yag
disimulasikan itu.
4) Setelah simulasi berakhir harus dilakukan diskusi balikan yang
melibatkan semua siswa agar siswa yang tidak melakukan simulasi ikut
memahami hasil simulasi itu.
5) Siswa yang akan memegang peranan dalam simulasi perlu latihan yang
memadai sebelum melakukan simulasi agar tidak terjadi keragu-raguan,
rasa malu dan tidak menguasai materi.
f. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Simulasi
Jika Anda akan melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode
simulasi, apa saja langkah-langkah yang harus Anda lakukan ?
Langkah-langkah pembelajaran dengan metode simulasi meliputi :
1) Kegiatan Persiapan
Kegiatan persiapan yang perlu dilakukan oleh guru adalah :
a) Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.
b) Memilih materi dan topik yang akan disimulasikan.
c) Menyiapkan garis besar skenario pelaksanaan simulasi.
d) Guru memberi penjelasan kepada siswa tentang garis besar materi,
tujuan dan situasi yang akan disimulasikan.
e) Guru mengorganisasikan pembentukan kelompok, peranan-peranan
yang akan ada, pengaturan ruangan, pengaturan materi, pengaturan
alat yang akan digunakan dan sebagainya.
f) Menawarkan kepada siswa tentang siapa yang akan memegang peran
dalam simulasi.
g) Guru memberi penjelasan kepada siswa dan para pemegang peran
tentang hal-hal yang harus dilakukan.
h) Guru memberi kesempatan bertanya.
i) Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok dan para pemegang
peran untuk menyiapkan diri.
j) Guru menetapkan alokasi waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan
simulasi.
2) Kegiatan Pelaksanaan
a) Kegiatan Pembukaan
Menanyakan materi pelajaran yang lalu.
Membuat cerita anecdote yang ada kaitannya dengan pelajaran
yang akan diajarkan
Menyampaikan acuan, yaitu tujuan pelajaran yang akan dilakukan
dengan simulasi.
b) Kegiatan Inti
Setelah segala sesuatunya siap, maka simulasi dimulai
Siswa yang tidak memainkan peran akan bertindak selaku
pengamat/observer. Mereka dibekali panduan observasi untuk
merekam peranan yang dimainkan oleh para pelaku simulasi.
Para pemegang peran melakukan simulasi sesuai dengan skenario
atau pedoman umum yang telah dibuat oleh guru atau yang telah
disiapkan oleh para pemegang peran.
Guru membantu mensupervisi, dan memberi sugesti demi
kelancaran pelaksanaan simulasi. Memberi kesempatan pada para pengamat untuk menyampaikan
kritik, dan laporan hasil pengamatannya
Memberi kesempatan kepada para pemegang peran untuk
memberikan klarifikasi,
c) Kegiatan Menutup Simulasi
Kegiatan ini meliputi usaha-usaha guru untuk :
Guru meminta siswa membuat kesimpulan-kesimpulan dan
rangkuman.
Guru melakukan evaluasi
Jika berdasarkan hasil evaluasi ternyata simulasi yang dilakukan
tidak mencapai tujuan, maka para pemegang peran diminta
mengulangi lagi simulasi dengan memperhatikan masukan dari
para observer, atau guru dapat menunjuk siswa lain untuk
melaksanakan simulasi ulang tersebut.
3. Metode Pemberian Tugas
a. Pengertian
Sagala (2006) mengemukakan bahwa metode pemberian tugas adalah cara
penyajian bahan pelajaran dengan cara memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar, dan kemudian hasil pelaksanaan tugas itu
dilaporkan kepada guru.
b. Tujuan
Tujuan penggunaan metode pemberian tugas adalah :
1) Untuk memperdalam bahan ajar yang ada
2) Untuk mengecek penguasaan siswa terhadap bahan yang telah dipelajari
3) Untuk membuat siswa aktif belajar, baik secara individu maupun
kelompok
c. Alasan Penggunaan Metode Pemberian Tugas
Mengapa guru menggunakan metode pemberian tugas ? Alasan penggunaan
metode pemberian tugas adalah karena dengan metode tersebut 1) Siswa diaktifkan baik secara mental maupun fisik dalam menguasai
materi pelajaran
2) Siswa akan lebih mudah menguasai materi pelajarann dan siswa diperluas
pengetahuannya tentang materi pelajaran tersebut
3) Siswa dibiasakan tidak cepat puas dengan apa yang dipelajari dari materi
ajar yang telah ada sehingga dapat dikembangkan sikap ingin tahu dan
haus ilmu pengetahuan
4) Siswa akan termotivasi belajar dan dilatih problem solving
d. Kekuatan dan Kelemahan Metode Pemberian Tugas
1) Kekuatan metode pemberian tugas.
Apa saja kekuatan metode pemberian tugas? Kekuatan atau kelebihan
metode pemberian tugas adalah:
a) Pengetahuan yang dipelajari lebih meresap, tahan lama, dan lebih
otentik.
b) Melatih siswa untuk berani mengambil inisiatif, bertanggung jawab,
dan berdiri sendiri.
c) Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam, memperkaya atau
memperluas wawasan siswa tentang apa yang dipelajari.
d) Siswa dilatih kebiasaan mencari dan mengolah informasi sendiri.
e) Metode ini jika dilakukan berbagai variasi dapat menggairahkan siswa
belajar.
2) Keterbatasan metode pemberian tugas.
Apa saja keterbatasan metode pemberian tugas?
Beberapa kelemahan dari metode pemberian tugas dalam pembelajaran
adalah:
a) Bagi siswa yang malas cenderung melakukan kecurangan atau mereka
hanya meniru pekerjaan orang lain.
b) Ada kalanya tugas itu dikerjakan oleh orang lain sehingga siswa tidak
meperoleh hasil belajar apa-apa.
c) Jika tugas yang diberikan siswa terlalu berat dapat menimbulkan
stress pada siswa.
d) Ada kalanya guru memberi tugas tanpa menyebutkan sumbernya,
akibatnya siswa sulit untuk menyelesaikannya.
e. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Pemberian Tugas
Apa saja usaha yang harus dilakukan guru untuk mengatasi kelemahan
metode pemberian tugas? Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengatasi kelemahan metode pemberian tugas antara lain:
1) Tugas yang diberikan pada siswa hendaknya jelas, sehingga mereka tidak
mengalami kesulitan dalam mengerjakannya.
2) Beri waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
3) Tugas yang diberikan harus diawasi secara sistematis agar siswa belajar
dengan sungguh-sungguh.
4) Tugas yang telah dikerjakan dan telah diserahkan pada guru harus
dikoreksi dan diberi catatan-catatan perbaikan dan kemudian
dikembalikan pada siswa.
5) Tugas yang diberikan hendaknya menarik minat siswa dan mendorong
siswa untuk menyelesaikannya.
f. Langkah-langkah Pengajaran Dengan Metode Pemberian Tugas
Apa saja langkah-langkah pengajaran dengan metode pemberian tugas?
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian
tugas meliputi:
1) Kegiatan Persiapan
a) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
b) Menyiapkan pokok-pokok materi pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
c) Menyiapkan tugas-tugas kegiatan yang akan diberikan pada siswa.
2) Kegiatan Pelaksanaan
a) Kegiatan pembukaan
Mengajukan pertanyaan apersepsi untuk mengingatkan siswa
terhadap materi yang telah diajarkan.
Memotivasi siswa dengan mengemukakan cerita yang ada di
masyarakat yang ada kaitannya dengan materi yang akan
diajarkan.
Mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b) Kegiatan inti pelajaran
Guru menerangkan secara garis besar materi pelajaran yang akan
diajarkan.
Guru menjelaskan rincian tugas dan cara mengerjakannya Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk atau cara
penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru termasuk antaranya
adalah menggunakan lembar kegiatan siswa.
Jika tugas itu direncanakan untuk diselesaikan selama jam
pelajaran yang ada, maka guru meminta siswa melaporkan hasil
penyelesaian tugasnya.
Guru memeriksa hasil penyelesaian tugas siswa.
Jika tugas itu direncanakan untuk diselesaikan di rumah, maka
siswa diberitahu kapan hasil penyelesaian tugas itu harus
diserahkan pada guru untuk diperiksa oleh guru.
c) Kegiatan mengakhiri pelajaran
Guru menyuruh siswa merangkum materi yang diajarkan melalui
kegiatan pemberian tugas itu.
Guru melakukan evaluasi
Guru melakukan tindak lanjut yang kemungkinannya dapat berupa
memberikan penjelasan tentang materi yang belum dikuasai siswa
atau memberi tugas tambahan untuk memperdalam atau
menambah penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan.
No comments:
Post a Comment