Tuesday, July 7, 2015

MAAF


Tunggulah sebentar. Aku pun tak sabar untuk bisa bertemu denganmu, memulai semuanya dari awal, tidak terbeban lagi kakiku akan masa lalu, tidak berkhayal lagi tentang bayang-bayang masa depan yang semu.
Aku akan datang secepat yang aku bisa.
Untukmu, untuk kita.

Maaf tidak bisa ada ketika kau menangis sekarang. Maaf tidak bisa menemani ketika kau berjuang sendirian hari ini.
Sejujurnya aku ingin ada, namun Tuhan belum mengizinkan waktu mempertemukan kita.
Namun ingatlah kata-kataku ini. Walaupun sekarang aku tidak tahu kau itu siapa, namun aku berjanji ketika nanti kita dipertemukan, kau tak akan menangis lagi, kau tak akan berjuang sendirian lagi.
Bersamaku, kau tak perlu risau apa-apa lagi. Tugasku adalah menjagamu, dan tugasmu kelak adalah mengingatkanku ketika aku lupa untuk melakukan itu.
Sekali lagi, maaf belum bisa hadir hari ini.
Tapi berjanjilah untuk tetap menjadi baik.
Aku pun akan mencoba hal yang sama.
Untukmu.
Untuk kita.

No comments: