Saturday, October 25, 2014

Mengumpulkan dan Mengolah Informasi Hasil Belajar


Tujuan utama dari kegiatan penilaian adalah untuk mengetahui apakah kompetensi dasar yang telah ditetapkan sudah dapat dicapai oleh siswa atau belum. Untuk keperluan tersebut guru perlu menyusun prosedur penilaian dalam bentuk kisi-kisi pengukuran.


Kisi-kisi pengukuran tersebut antara lain berisi :
(a) aspek  yang  akan  diukur :   kognitif,   afektif,   atau                     psikomotor,
(b) jenis alat ukur yang digunakan : tes atau non-tes,
(c) teknik atau cara pengukurannya : tertulis, lisan, atau                      perbuatan
(d) cara penskoran serta pengolahannya.

Informasi hasil belajar siswa dalam upaya mencapai kompetensi yang telah ditentukan dapat dikumpulkan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian, masalnya dari tes tertulis serta panilaian unjuk kerja. Informasi hasil belajar yang diperoleh dari tes tertulis dikumpulkan dari hasil tes tertulis yang telah dikerjakan siswa, baik yang berasal dari ulangan harian, tes tengah semester, ataupun tes akhir semester. Jenis tes yang sering digunakan di lapangan adalah tes objektif  dan tes uraian.

A. Memeriksa dan Mengolah Hasil Tes
1. Memeriksa Hasil tes Objektif
Cara yang paling umum dilakukan oleh para praktisi pendidikan di lapangan adalah dengan pemeriksaan secara manual. Cara ini tepat dilakukan jika jumlah peserta tesnya tidak terlalu banyak. Caranya dengan  membuat master kunci jawaban pada lembar jawaban kosong.  Master jawaban digunakan untuk memeriksa hasil jawaban siswa.

Jika jumlah peserta tes sangat besar, maka pemeriksaan secara manual dirasa tidak efektif lagi. Jika peserta tes dalam jumlah besar maka dapat menggunakan fasilitas komputer untuk menskor dan mengolahnya. Pembacaan jawaban siswa dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan mesin pembaca (scanner machine) dan untuk mengolah data selanjutnya dapat digunakan komputer.
Prinsip kerja pemeriksaan jawaban dengan fasilitas komputer:
a)       Semua jawaban siswa di-scan.
b)      Identitas data siswa yang terisi benar dipisahkan dari yang terisi salah melalui proses editing.
c)      Data yang salah diperbaiki melalui proses up-dating.
d)      Setelah semua identitas siswa benar, kunci jawaban dimasukkan ke dalam komputer.
e)      Menghitung jawaban yang benar dari setiap siswa melalui proses scoring.


2. Memeriksa Hasil Tes Uraian
Pemberian skor atau scoring merupakan masalah serius dalam pemeriksaan hasil tes uraian. Menurut Hopkins dan kawan-kawan (1990) terdapat lima faktor yang menjadi permasalahan pada saat memeriksa hasil tes uraian yaitu ketidaktetapan pemeriksa dalam memberikan skor, adanya hallo effect, carri over effect, order effect, dan adanya efek penggunakan bahasa serta tulisan siswa.

Untuk memeriksa hasil tes uraian sebaiknya mengikuti cara-cara berikut:
a. Setiap lembar jawaban siswa sebaiknya diperiksa oleh dua orang pemeriksa
b. Prosedur Pemeriksaan:
- Kedua pemeriksa menyamakan persepsi untuk mencari kesepakatan cara memeriksa jawaban siswa.
- Pemeriksa mengujicobakan pedoman penskoran yang sudah disepakati dengan memeriksa 5 – 10 lembar jawaban siswa.
- Pemeriksaan jawaban siswa dilaksanakan setelah uji coba pemeriksaan menunjukkan hasil pemeriksaan yang baik.
- Pemeriksa menentukan skor yang diperoleh setiap siswa.

3. Mengolah Data Hasil Tes
                  Skor mentah perlu diolah agar mudah dipahami oleh murid atau orang tua. Cara yang paling mudah dan umum diguynakan untuk mengolah hasil tes adalah dengan mengubah skor tersebut dalam bentuk presentase sebagai berikut:
a. Untuk tes objektif
                                                       Jumlah Jawaban yang Benar
       Persentase Penguasaan =  -------------------------------------------------- x 100% 
                                                       Jumlah Butir Soal

b. Untuk tes uraian
          Jumlah Skor yang Diperoleh Siswa
       Persentase Penguasaan =  -------------------------------------------------- x 100% 
                                                       Jumlah Skor Maksimal


B.  Pengumpulan dan Pengolahan Informasi haisl Belajar dari Unjuk Kerja Siswa
       Informasi hasil belajar yang diperoleh dari unjuk siswa kerja siswa, baik yang berupa unjuk kerja yang langsung diamati guru, pembuatan laporan, pengumpulan hasil karya, pengumpulan portofoio dan lain sebagianya. Satu hal yang tidak kalah penting adalah informasi yang berkenaan dengan proses selama menghasilkan karya tersebut. Untuk memperoleh informasi tersebut sudah barang tentu guru harus mempersiapkan pedoman pengamatan yang dilengkapi dengan kriteria penskoran. Inilah yang dikenal dengan rubrik

Pengolahan Data dari Pengukuran Unjuk Kerja Siswa (melalui Skala Rating atau Skala Sikap dari Likert), dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a.  Hitung jumlah skor maksimal dan minimal yang mungkin diperoleh siswa untuk semua indikator.
b.  Jumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa.
c.  Bandingkan skor yang diperoleh dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan atau
d.  Membagi jumlah skor yang diperoleh siswa dengan skor maksimal kali 100%.


No comments: