Thursday, September 27, 2012

ana-ana ae

Beberapa fenomana penampakan awan yang aneh dan unik.

Awan Unik 1


Awan Unik 2

Awan Unik 3

Awan Unik 4

Awan Unik 5

Awan Unik 6

Awan Unik 7

Awan Unik 8

Awan Unik 9


Awan Unik 10

Awan Unik 12

Awan Unik 13

Awan Unik 14

Gambar-gambar Ilusi Optik yang Menipu Mata




Apakah jembatan ini terputus?

Ilusi optik selalu ditampilkan dengan gambar yang dapat menghasilkan salah pengartian atau memperdaya penglihatan secara umum. Berikut adalah beberapa gambar ilusi optik yang cukup dikenal, kebanyakan mungkin sudah pernah dan sering dijumpai.

• Persegi Sama Sisi


Ini adalah persegi sempurna, sisinya sama panjang.

• Lengkung atau Lurus


Wah, kok garis sisi-sisi kotaknya melengkung ke dalam ya? Padahal asli deh tadi bikinnya lurus.. cek deh pake penggaris! Ohh, sekeliling luar lingkarannya juga kayaknya gak bulat banget ya, padahal sih bulat..

• Bulat atau Benjol


Lingkarannya sempurna tidak benjol! Silakan dibuktikan dengan jangka..

• Lurus atau Melengkung


Garis vertikal merah 100% tegak lurus dan tidak melengkung.

• Biru atau Merah


Lihat gambar yang kiri, kalau anda mengira garis hitam adalah sambungan garis biru, maka anda salah!

• Lingkaran Berputar


Lihat bulatan di tengah sambil pandangan maju mundur, maka kedua lingkaran itu akan berputar.

• Panjang Mana


Mana yang lebih panjang dari dua garis tegak tersebut? Biar yakin ukur dengan penggaris.

Kalo yang ini?


• Kontras Mana


Dua lingkaran dalam kotak di atas ternyata mempunyai kontras yang sama.

• Samakah Kontrasnya


Coba tebak lebih kontras mana abu-abu yang kanan atau kiri? Ternyata sama-sama kontrasnya loh..

• Lebih Merah Mana


Garis-garis merahnya tampak lebih menyala pada background warna hitam ketimbang bacground putih, padahal ukuran kontrasnya sama loh..


Yang ini merahnya juga sama, cuma yang dekat hijau jadi lebih tua..

• Kotak Menggelembung


Benarkah kotak-kotak itu menggelembung? Ternyata bila diuji dengan penggaris garis-garisnya tetap lurus dan tidak melengkung.

• Besar Mana


B lebih panjang dari A, tapi tahu gak bahwa lebar A dan B ternyata sama..

• Segitiga Putih


Yakinkah anda ada gambar segitiga putih di tengah-tengah? Jujur aja deh, itu cuma ilusi doang.. gak pernah ada yang gambar segitiga di situ!

• Bulatan Putih Maya


Asli lo bulatan putih yang tampak di antara sudut-sudut kotak hitam itu cuma maya, gak pernah dibikin..

• Sejajar atau Tidak


Garis horisontalnya asli lurus sejajar gak miring sedikitpun..


Kalau anda menyangka garis diagonalnya tidak sejajar, anda salah! Buktikan dengan penggaris..

• Mana yang Lebih Besar


Lihat lingkaran yang di dalam (tengah), hayoo, mana yang lebih besar bulatannya.. Aslinya sih sama aja..

• Spiral atau Lingkaran


Pasti kamu menyangka ini adalah spiral, padahal ini tersusun dari lingkaran-lingkaran penuh.

Nah, bagaimana kalau yang ini? Bikin pusing..?


• Gelombang Aneh


Motif gambar ini terdiri dari lingkaran-lingkaran kecil dengan diameter sama persis. Yang membuat tampak bergelombang hanya blok-blok warna pada latarnya.


Yang ini gelombangnya serasa beneran...


Kotak yang di tengah seperti melayang ya..

• Jembatan Storseisundet di Norwegia ini Tidak Putus


• Sekarang, selesaikan game ini!


Segitu aja dulu ya..!

Tuesday, September 4, 2012

Cara Iblis menyesatkan kita dengan SAJADAH !

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apakah kalian tidak berbaris sebagaimana berbarisnya para malaikat di sisi Rabb mereka?” Maka kami berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimana berbarisnya malaikat di sisi Rabb mereka?” Beliau menjawab: “Mereka menyempurnakan barisan-barisan (shaf-shaf), yang pertama kemudian (shaf) yang berikutnya, dan mereka merapatkan barisan”. (HR. Muslim, An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah).

Siang menjelang dzuhur. salah satu iblis ada di masjid. Kebetulan hari itu adalah hari Jum'at, saat berkumpulnya orang. Iblis sudah ada di dalam masjid. Ia tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan. Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk dan masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu, ventilasi, atau masuk lewat lubang pembuangan air

Pada setiap orang, iblis masuk lewat telinga, ke dalam syaraf mata, ke dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap SAJADAH. "Hai Blis!" panggil seorang Kiai, ketika baru masuk masjid. Iblis merasa terusik dan berkata : "Kau kerjakan saja tugasmu kiai, Tidak perlu kau larang-larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam masjid ini!"
Pak Kiai : "ini rumah ALLAH, blis! Tempat yang suci, kalau kau mau ganggu, kau bisa diluar nanti!" Kiai coba mengusir iblis.
Iblis : "Kiai, hari ini adalah hari uji coba sistem baru". Kiai tercenggung. "Saya sedang menerapkan cara baru, untuk menjerat kaummu".
"Dengan apa?", tanya kiai.
Iblis : "Dengan sajadah !".
Kiai : "Apa yang bisa kau lakukan dengan sajadah, blis? "
Iblis : "Pertama, saya akan masuk ke setiap pemilik saham industri sajadah. Mereka akan saya jebak dengan mimpi untung besar. Sehingga, mereka akan tega memeras buruh untuk bekerja dengan upah dibawah UMR, demi keuntungan besar!"
Kiai : " Ah, itu kan memang cara lama yang sering kau pakai. Tidak ada yang baru ?"
Iblis : " bukan itu saja kiai, Saya juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. saya akan menumbuhkan gagasan, agar para desainer itu membuat sajadah yang lebar-lebar"
Kiai : "Untuk apa ?"
Iblis : "Supaya, saya lebih berpeluang untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum yang kau pimpin, Kiai! Selain itu, saya akan lebih leluasa, masuk dalam barisan sholat. Dengan sajadah yang lebar maka barisan shaf akan renggan. Dan saya ada dalam kerenganggan itu. dari situ saya bisa ikut membentangkan sajadah".

Dialog iblis dan kiai sesaat terputus. Dua orang datang, dan keduanya membentangkan sajadah. Keduanya berdampingan. Salah satunya, memiliki sajadah yang lebar. Sementara, satu lagi sajadahnya lebih kecil.

Orang yang punya sajadah lebar seenaknya saja membentangkan sajdahnya, tanpa melihat kanan-kiri. Sementara, orang yang punya sajadah lebih kecil, tidak enak hati jika harus mendesak jamaah lain yang sudah lebih dahulu datang. Tanpa berpikir panjang, pemilik sajadah kecil membentangkan saja sajadahnya, sehingga sebagian sajadah yang lebar tertutupi sepertiganya

Keduanya masih melakukan sholat sunnah.
"Nah, liat itu kiai !", Iblis memulai dialog lagi
"Yang mana ?", tanya kiai

"Ada dua orang yang sedang sholat sunnah itu, mereka punya sajadah yang bebeda ukuran. Lihat sekarang, aku akan masuk diantara mereka"

Iblis lenyap. Ia sudah masuk ke dalam barisan shaf. Kiai hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melakukan sholat sunnah. Kiai akan melihat kebenaran rencana yang dikatakan iblis sebelumnya. Pemilik sejadah lebar ,rukuk, Kemudian sujud. Tetapi sambil bangun dari sujud, ia membuka sajadahnya yang tertumpuk, lalu meletakkan sajadahnya diatas sajadah yang kecil. Hingga sajadah yang kecil berada dibawah sajada yang besar. kemudian ia berdiri, Sementara, pemilik sajadah yang lebih kecil melakukan hal serupa. Ia juga membuka sajadahnya, karena sajadahnya ditutupi oleh sajadah yang lebih besar. Itu berjalan sampai akhir sholat sunnah.

Bahkan, pada saat sholat wajib juga, kejadiaan itu beberapa kali terlihat di beberapa bagian masjid. Orang lebih memilih menjadi di atas dari pada di bawah. Di atas sajadah saja orang sudah berebut kekuasaan dengan orang lain. Siapa yang memiliki sajadah lebar akan meletakkan diatas sajadah kecil. Sajadah sudah dijadikan iblis sebagai pembedaan kelas.

Pemilik sajadah diidentikan sebagai orang yang memiliki kekayaan, yang setiap saat harus berada diatas daripada yang lain. Sedangkan pemilik sajadah yang kecil, adalah kelas bawah yang setiap saat selalu menjadi sub-ordinat dari orang yang kaya.
Diatas sajadah saja, Iblis telah mengajari orang supaya selalu menguasai orang lain. " ASTAGHFIRULLAHAL ADZIM


“Rapatkanlah shaf-shaf kalian, saling berdekatanlah, dan luruskanlah dengan leher-leher (kalian), karena demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggamannya, sesungguhnya aku melihat setan masuk dari celah-celah shaf seakan-akan dia adalah kambing kecil.” (HR Abu Dawud)

~~ KISAH MAYAT BERJALAN DI SULAWESI.. ~~


Foto: dari : Cerita Dan Renungan
~~ KISAH MAYAT BERJALAN DI SULAWESI.. ~~

INDONESIA yang dihuni pelbagai etnik sememangnya terkenal dengan upacara berunsur mistik. Antara adat unik tersebut ialah ritual ‘mayat berjalan’ yang dipanggil ma’nene yang masih diamalkan oleh etnik Baruppu yang mendiami Tana Toraja di Sulawesi Selatan.

Etnik pribumi yang mendiami kawasan Pergunungan Sesean ini menganggap semangat ahli keluarga yang telah mati akan kekal bersama ahli keluarga yang masih hidup. Lantaran itu, mereka sangat menghormati mayat.

Menurut ketua masyarakat Baruppu, Pongtiku, ma’nene merupakan ritual khas untuk memuliakan mayat dan mengenang jasa si mati. Ia diadakan setiap tiga tahun sekali.

“Waris si mati akan menurunkan keranda ahli keluarga mereka dan menjalankan beberapa ritual khusus tanda memuliakan mayat.

“Mayat kemudiannya dibersihkan, dibawa berjalan pulang ke rumah dan dipakaikan pakaian baharu,” katanya.

Upacara ma’nene dipercayai mula diamalkan ratusan tahun dahulu oleh seorang pemburu binatang bernama Pong Rumasek.

“Satu hari, ketika Pong berburu di hutan tebal, dia terjumpa dengan rangka mayat. Oleh kerana simpati dengan keadaan mayat yang tidak terurus, dia membungkus mayat tersebut dengan baju yang dipakainya.

“Selepas itu, mayat itu diletakkan di tempat yang lebih sesuai.

“Sejak itu, rezeki Pong melimpah-ruah. Setiap kali keluar berburu, dia tidak pernah pulang dengan tangan kosong, malah hasil tanamannya semakin menjadi.

“Pong juga dikatakan sering ditunjukkan di mana tempat persembunyian haiwan buruan oleh mayat yang pernah dibantunya itu.

“Sejak itu, Pong beranggapan, mayat yang sudah tinggal tulang-belulangjuga perlu dimuliakan dan itu adalah amanatnya yang menjadi pegangan kaum Baruppu hingga ke hari ini,” jelas Pongtiku.

Bagi waris yang mahu melakukan upacara ma’nene, persiapan dilakukan sejak awal pagi lagi.

Seperti Tumonglo, seluruh ahli keluarganya akan berkumpul di rumah sehari sebelum ma’nene untuk membuat persiapan.

“Sebelum mayat dibawa pulang ke rumah, kami perlu menyembelih kerbau dan babi terlebih dulu.

“Upacara ini diraikan bukan sahaja sesama keluarga tetapi dengan seluruh penduduk kampung,” ujarnya.

Jelas Tumonglo lagi, walaupun ada dalam kalangan ahli keluarganya sudah memeluk agama Kristian, mereka masih kuat berpegang kepada adat Baruppu.

“Mereka tetap hadir untuk menghormati upacara ini. Walaupun tidak terlibat secara langsung, sekurang-kurangnya mereka masih datang untuk meraikan ahli keluarga yang telah meninggal dunia,” katanya.

Selesai menyembelih kerbau dan babi pada awal pagi, sebahagian besar ahli keluarga akan pergi ke kawasan perkuburan di tebing gunung batu Tunuan bagi menunggu keranda milik datuk Tumonglo yang meninggal dunia tahun lalu dibawa turun.

“Kerja menurunkan keranda dilakukan secara berhati-hati bagi mengelakkannya daripada terjatuh. Sebarang kecuaian boleh merosakkan keadaan mayat di dalamnya, ” ujar lelaki ini.

MAYAT yang telah diberi persalinan baharu akan disimpan semula di liang batu.

Sementara itu, di bawah tebing kubur, waris-waris lelaki akan berganding tangan membentuk bulatan sambil meratib ma’bong bagi mengiringi keranda yang diturunkan.

“Ma’bong adalah satu lagu yang melambangkan ratapan sedih ahli keluarga yang ditinggalkan si mati.

“Bait-bait liriknya juga memberi semangat kepada waris yang masih hidup untuk lebih bersemangat selepas ketiadaan si mati,” katanya.

Sebaik sahaja keranda kusam berbungkus kain merah itu mencecah papan pelantar, jasad mayat datuk Tumonglo dikeluarkan.

“Sebaik sahaja dikeluarkan, mayat akan diletakkan dalam posisi berdiri sebelum dibawa berjalan pulang ke rumah.

“Sesampainya di rumah, rangka akan dibersihkan menggunakan berus halus.

“Dalam upacara ma’nene, waris mesti memastikan mayat tidak mencecah tanah dalam apa keadaan sekali pun. Itu pantang larangnya.

“Apabila mayat sudah bersih, pakaiannya digantikan dengan persalinan baharu. Tahun ini, saya memilih kemeja batik serta sepasang sut berwarna hitam untuk datuk.

“Selepas semuanya selesai, mayat akan terus dibiarkan berdiri. Jika si mati itu adalah orang tua, anak-anak akan pergi kepadanya dan memberi tunduk hormat.

“Jika si mati masih mempunyai ibu bapa, mayat akan dibawa berjalan untuk menghadap orang tuanya bagi mendapatkan sembah restu dan memohon doa,” katanya lagi.


[]...MANKIND IS ONE...[]